BAB III METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kantor Pusat PT. Perkebunan Nusantara III Persero Jl. Sei Batang Hari No. 2 Medan 20122 – Indonesia. Penelitian ini dimulai
pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Januari 2011.
III.2. Metode Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei. Menurut Arikunto 2007 menyatakan bahwa kegiatan mengumpulkan data sebanyak-
banyaknya mengenai fakta-fakta yang merupakan pendukung dalam penelitian, dengan maksud untuk mengetahui status, gejala, menentukan kesamaan status dengan cara
membandingkan dengan standart yang sudah dipilih dan atau ditentukan. Jenis penelitian ini adalah penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Menurut
Arikunto 2007 penelitian deskriptif kuantitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguraikan atau menggambarkan tentang sifat-sifat karakteristik dari suatu keadaan
atau objek penelitian. Data dikumpulkan melalui wawancara dan pengisian angket. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui pengaruh pelatihan dan motivasi
kerja karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
48
Universitas Sumatera Utara
III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pimpinan yang telah mendapatkan program pelatihan pada Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara III
Persero Medan, yaitu berjumlah 184 orang. Data mengenai populasi dan sampel dari karyawan pimpinan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan, dapat dilihat pada
Tabel III.1 berikut:
Tabel III.1. Jumlah Populasi Karyawan Pimpinan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan
No Bagian Jumlah Orang
1 Sekretariat Perusahaan
21 2
Tanaman 21
3 Teknik
12 4
Teknologi 9
5 Keuangan
8 6
Akuntansi 8
7 Pelelangan
5 8
Komersil 9
9 Sumber Daya Manusia
17 10 Umum
12 11 Kemitraan dan Bina
Lingkungan 6
12 Hukum dan Manajemen Risiko 8
13 Teknologi Informasi dan Transformasi Bisnis
10 14 Perencanaan dan Pengkajian
10 15 Pengembangan
6 16 Satuan Pengawas Intern SPI
22
Jumlah Keseluruhan 184
Sumber: Bagian Sumber Daya Manusia dan Bagian Umum Kantor Pusat PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan
Universitas Sumatera Utara
III.3.2. Sampel
Penentuan jumlah sampel yang akan dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini adalah penarikan sampel proporsional acak berstruktur Proportionate
stratifed random sampling yaitu dari populasi diketahui sebanyak 184 orang. Jumlah sampel dapat diambil 20-25 atau lebih Arikuntoro, 2009, maka sampel untuk
mendukung penelitian ini adalah 25 dari 184, sebanyak 46 orang. Tingkat sampel 20-25 yang diambil dianggap sudah mewakili sampel yang homogen.
Penyebaran angket diberikan kepada 46 orang karyawan pimpinan diluar dari populasi, penyebaran angket dilakukan oleh Bagian Umum PT Perkebunan Nusantara
III Persero Medan. Cara perhitungan sampel untuk setiap divisi adalah persentase karyawan pada setiap divisi dikali dengan jumlah sampel penelitian. Jumlah Sampel =
Persentase Karyawan X Jumlah Populasi. Lebih jelasnya perhitungan untuk sampel setiap bagian, dapat dilihat pada
Tabel III.2 berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.2. Jumlah Sampel Karyawan Pimpinan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan
No Bagian
Jumlah Populasi
Persentase Karyawan
Sampel Setiap Divisi
1 Sekretariat Perusahaan
21 11
1110046 = 5 2
Tanaman 21
11 1110046 = 5
3 Teknik
12 7
710046 = 3 4
Teknologi 9
5 510046 = 2
5 Keuangan
8 4
410046 = 2 6
Akuntansi 8
4 410046 = 2
7 Pelelangan
5 3
310046 = 1 8
Komersil 9
5 510046 = 2
9 Sumber Daya Manusia
17 9
910046 = 4 10
Umum 12
7 710046 = 3
11 Kemitraan dan Bina Lingkungan
6 3
310046 = 1 12
Hukum dan Manajemen Risiko 8
4 410046 = 2
13 Teknologi Informasi dan
Transformasi Bisnis 10
6 610046 = 3
14 Perencanaan dan Pengkajian
10 6
610046 = 3 15
Pengembangan 6
3 310046 = 1
16 Satuan Pengawas Intern SPI
22 12
1210046 = 7
Jumlah Keseluruhan 184
100 46
III.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara: 1.
Wawancara yang dilakukan dengan pihak yang berkompeten atau berwenang untuk memberikan informasi dan keterangan yang sesuai yang dibutuhkan peneliti.
2. Penyebaran angket kepada para responden dalam hal ini adalah karyawan
pimpinan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan. 3.
Dokumentasi dengan mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan objek penelitian yang diperoleh dari perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
III.5. Jenis dan Sumber Data
Sumber-sumber data dalam penelitian ini yaitu : 1.
Data primer, adalah data asli yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Data primer dalam penelitian ini
diperoleh melalui hasil kuesioner dan wawancara yang dilakukan kepada karyawan PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
2. Data sekunder, yaitu data yang telah dikumpulkan pihak lain, bukan oleh peneliti
sendiri. Data sekuder dalam penelitian ini berasal dari dokumen perusahaan dan pendukung lainnya yang berkaitan dengan pelatihan, motivasi dan kinerja
karyawan pada PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
III.6. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Terdapat dua variabel bebas independent variable pada perumusan masalah, yaitu pelatihan X
1
dan motivasi X
2
dan satu variabel terikat dependent variable, yaitu kinerja karyawan Y dalam penelitian ini. Definisi operasional dari masing-
masing variabel tersebut adalah : 1.
Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan karyawan sehingga mampu meningkatkan kompetensinya dalam
melaksanakan pekerjaannya lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Motivasi kerja adalah suatu dorongan dari dalam diri yang menimbulkan berbagai
kebutuhan dan sikap attitude karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan yang merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri
Universitas Sumatera Utara
karyawan sehingga bekerja dengan mental yang siap, fisik yang sehat, memahami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai target kerja target utama
organisasi yang terarah dan tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. 3.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Tabel III.3. Definisi Operasional Variabel
Variabel Penelitian
Definisi Operasional Dimensi
Indikator Skala
1 2
3 4
5
a. Menjalankan tugas
b. Meningkatkan Partisipasi
Kemampuan c.
Meningkatkan Kompetensi a.
Kesigapan dalam berfikir b.
Fleksibel konsep c.
Mampu berkomunikasi Pelatihan
X
1
Pelatihan adalah suatu usaha untuk meningkatkan pengetahuan,
kemampuan, dan ketrampilan karyawan sehingga mampu
meningkatkan kompetensinya dalam melaksanakan pekerjaannya
lebih efektif dan efisien dalam mencapai tujuan organisasi
Pengetahuan d.
Terbuka dan menerima informasi atau gagasan baru
Likert
a. Kebutuhan ekonomis
b. Kepuasan dalam melaksanakan
pekerjaan Motif
c. Mengembangkan diri untuk
berkarir dan memperoleh kemajuan
a. Adanya kebijakan atasan
b. Adil dalam segala bidang
c. Rasa aman dalam bekerja
Harapan d.
Adanya Penghargaan prestasi kerja
a. Gaji yang sepadan
b. Jaminan kesehatan
c. Pemberian bonus
Motivasi Kerja X
2
Motivasi kerja adalah suatu dorongan dari dalam diri yang
menimbulkan berbagai kebutuhan dan sikap attitude karyawan
dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan yang merupakan
kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan
sehingga bekerja dengan mental yang siap, fisik yang sehat,
memahami situasi dan kondisi serta berusaha keras mencapai target
kerja target utama organisasi yang terarah dan tertuju untuk mencapai
tujuan organisasi perusahaan.
Insentif d.
Jaminan hari tua Likert
a. Waktu yang dipergunakan menyelesaikan pekerjaan.
b. Kemampuan mengembangkan kinerja tim
Kuantitas kerja
c. Kemampuan bekerja sama dengan rekan kerja
a. Ketepatan hasil pekerjaan
b. Tingkat kemampuan, pemahaman
dan tanggung jawab dalam bekerja
Kinerja Karyawan Y
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Kualitas kerja
c. Kemampuan dalam menganalisa
datainformasi Likert
Universitas Sumatera Utara
III.7. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen III.7.1. Uji Validitas
Uji validitas terhadap instrumen yang dipakai untuk mengukur variabel penelitian perlu dilakukan sebelum analisis terhadap pokok masalah. Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur Riduwan, 2005. Pengujian validitas alat ukur menggunakan rumus Pearson Product
– Moment yang terdapat dalam pengolah data SPSS. Menurut Umar 2005 “bahwa sangat disarankan agar jumlah responden untuk diuji coba minimal 30 orang, dengan
jumlah 30 orang distribusi skor nilai akan lebih mendekati kurva normal”. Untuk mengetahui apakah instrumen angket yang dipakai cukup layak digunakan
sehingga mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan pengukurannya maka dilakukan uji validitas.
Menurut Sugiyono 2005, “ Jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari nilai koefisien korelasi r 0,30 maka butir pertanyaan dianggap sudah
valid”.
Instrumen atau bahan tes dinyatakan valid atau dianggap memenuhi syarat, jika harga koefisien r
hitung
≥ 0,300 Sudarmanto, 2005. Uji validitas dilakukan terhadap 30 orang responden yaitu karyawan pimpinan pria dan wanita. Penyebaran angket
dilakukan oleh Bagian Umum Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
Universitas Sumatera Utara
III.7.1.1. Pelatihan Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan pada variabel pelatihan dapat
dilihat pada Tabel III.4 di bawah ini:
Tabel III.4. Analisis Validitas Variabel Pelatihan Iterasi Pertama
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total
Correlation Squared
Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Kemampuan1 31.07
5.789 .384
.261 .737
Kemampuan 2 31.30
5.390 .329
.477 .746
Kemampuan 3 31.43
5.013 .560
.577 .703
Pengetahuan1 31.70
4.700 .536
.652 .705
Pengetahuan2 31.57
5.220 .288
.570 .763
Pengetahuan3 31.53
5.223 .472
.372 .719
Pengetahuan4 31.33
5.057 .554
.572 .704
Pengetahuan5 31.60
5.145 .539
.634 .708
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Hasil pengujian validitas dari setiap variabel ditunjukkan pada Tabel III.5 berikut ini:
Tabel III.5. Hasil Validitas Variabel Pelatihan Iterasi Pertama No
Butir Pertanyaan
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1 Kemampuan1
.384 Valid
2 Kemampuan2
.329 Valid
3 Kemampuan3
.560 Valid
4 Pengetahuan1
.536 Valid
5 Pengetahuan2
.288 Tidak Valid
6 Pengetahuan3
.472 Valid
7 Pengetahuan4
.554 Valid
8 Pengetahuan5
.539 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel III.5 di atas, menunjukkan bahwa dari ke delapan butir pernyataan yang terdapat pada variabel pelatihan hanya tujuh butir yang menunjukkan
koefisien korelasi 0.300 terhadap total butir lihat Tabel III.4 pada kolom Corrected
Universitas Sumatera Utara
Item-Total Correlation. Artinya ketujuh pernyataan untuk mengukur variabel pelatihan sudah valid, sedangkan butir Pengetahuan2 tidak valid karena koefisien
korelasi 0.300, sehingga perlu dilakukan iterasi kedua untuk menaikkan nilai koefisien butir yang lainnya.
Tabel III.6. Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Pelatihan Iterasi Kedua
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total
Correlation Squared
Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Kemampuan1 26.70
4.631 .315
.212 .763
Kemampuan2 26.93
3.995 .412
.467 .751
Kemampuan3 27.07
3.789 .592
.566 .710
Pengetahuan1 27.33
3.471 .581
.652 .711
Pengetahuan3 27.17
4.075 .446
.365 .741
Pengetahuan4 26.97
4.171 .393
.279 .752
Pengetahuan5 27.23
3.771 .654
.600 .699
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Hasil pengujian validitas dari setiap variabel setelah iterasi kedua ditunjukkan pada Tabel III.7 berikut ini:
Tabel III.7. Hasil Validitas Variabel Pelatihan Iterasi Kedua No
Butir Pertanyaan
Corrected Item- Total Correlation
Keterangan
1 Kemampuan1
.315 Valid
2 Kemampuan2
.412 Valid
3 Kemampuan3
.592 Valid
4 Pengetahuan1
.581 Valid
5 Pengetahuan3
.446 Valid
6 Pengetahuan4
.393 Valid
7 Pengetahuan5
.654 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel III.7 di atas, menunjukkan bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel pelatihan karyawan memiliki nilai lebih besar dari 0,30. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel
Universitas Sumatera Utara
pelatihan karyawan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
III.7.1.2. Motivasi Kerja Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan pada variabel motivasi dapat
dilihat pada Tabel III.8 di bawah ini:
Tabel III.8. Analisis Validitas Variabel Motivasi Iterasi Pertama
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total
Correlation Squared
Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Motif1 58.83
12.626 .573
.586 .780
Motif2 59.50
13.569 .104
.489 .831
Motif3 59.07
12.547 .538
.565 .782
Motif4 59.30
13.114 .376
.367 .794
Motif5 58.93
13.030 .406
.565 .792
Harapan1 58.90
13.128 .386
.615 .794
Harapan2 58.87
12.671 .539
.726 .782
Harapan3 58.90
12.507 .575
.771 .779
Harapan4 58.90
12.576 .554
.518 .781
Harapan5 59.03
11.895 .737
.802 .765
Insentif1 58.93
14.340 .040
.542 .819
Insentif2 58.87
12.947 .453
.617 .789
Insentif3 58.93
13.030 .406
.582 .792
Insentif4 58.97
12.654 .511
.603 .784
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Hasil pengujian validitas dari setiap variabel ditunjukkan pada Tabel III.9 berikut ini:
Tabel III.9. Hasil Validitas Variabel Motivasi Iterasi Pertama No
Butir Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 Motif1
.573 Valid
2 Motif2
.104 Tidak Valid
3 Motif3
.538 Valid
4 Motif4
.376 Valid
5 Motif5
.406 Valid
6 Harapan1
.386 Valid
7 Harapan2
.539 Valid
8 Harapan3
.575 Valid
9 Harapan4
.554 Valid
10 Harapan5
.737 Valid
11 Insentif1
.040 Tidak Valid
12 Insentif2
.453 Valid
13 Insentif3
.406 Valid
14 Insentif4
.511 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel III.9 di atas, menunjukkan bahwa dari ke-14 butir pernyataan yang terdapat pada variabel motivasi hanya 12 butir yang menunjukkan
koefisien korelasi 0.300 terhadap total butir lihat Tabel III.8. pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Artinya ke-12 pernyataan untuk mengukur variabel motivasi
sudah valid, sedangkan butir Motif2 dan Insentif1 tidak valid karena koefisien korelasi 0.300. Untuk itu perlu dilakukan iterasi kedua untuk menaikkan nilai koefisien butir
yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel III.10. Analisis Validitas dan Reliabilitas Variabel Motivasi Iterasi Kedua
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total
Correlation Squared
Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Motif1 50.20
10.993 .576
.563 .830
Motif3 50.43
11.220 .445
.411 .839
Motif4 50.67
11.402 .392
.352 .843
Motif5 50.30
11.459 .380
.528 .844
Harapan1 50.27
11.237 .460
.534 .838
Harapan2 50.23
11.013 .549
.587 .831
Harapan3 50.27
10.823 .597
.767 .828
Harapan4 50.27
10.961 .551
.516 .831
Harapan5 50.40
10.248 .763
.785 .815
Insentif2 50.23
11.220 .480
.563 .836
Insentif3 50.30
11.321 .424
.555 .841
Insentif4 50.33
10.920 .545
.570 .832
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Hasil pengujian validitas dari setiap variabel setelah iterasi kedua ditunjukkan pada Tabel III.11 berikut ini:
Tabel III.11. Hasil Validitas Variabel Motivasi Iterasi Kedua No
Butir Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 Motif1
.576 Valid
2 Motif3
.445 Valid
3 Motif4
.392 Valid
4 Motif5
.380 Valid
5 Harapan1
.460 Valid
6 Harapan2
.549 Valid
7 Harapan3
.597 Valid
8 Harapan4
.551 Valid
9 Harapan5
.763 Valid
10 Insentif2
.480 Valid
11 Insentif3
.424 Valid
12 Insentif4
.545 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Berdasarkan Tabel III.11 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel motivasi kerja karyawan memiliki nilai lebih besar dari 0,30. Dengan
Universitas Sumatera Utara
demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel motivasi kerja karyawan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam
penelitian. III.7.1.3. Kinerja
Hasil uji validitas terhadap butir pernyataan pada variabel kinerja dapat dilihat pada Tabel III.12 di bawah ini:
Tabel III.12. Analisis Validitas Variabel Kinerja Iterasi Pertama
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total
Correlation Squared
Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Kuantitas1 27.70
2.976 .278
.153 .658
Kuantitas2 27.77
2.599 .505
.408 .601
Kuantitas3 28.00
2.552 .385
.489 .631
kuantitas4 28.13
2.395 .402
.377 .629
Kualitas1 27.73
2.823 .361
.368 .639
Kualitas2 27.87
2.671 .353
.547 .640
Kualitas3 28.20
2.579 .385
.302 .631
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Hasil pengujian validitas dari setiap variabel ditunjukkan pada Tabel III.13 berikut ini:
Tabel III.13. Hasil Validitas Variabel Kinerja Iterasi Pertama No
Butir Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 Kuantitas1
.278 Tidak Valid
2 Kuantitas2
.505 Valid
3 Kuantitas3
.385 Valid
4 kuantitas4
.402 Valid
5 Kualitas1
.361 Valid
6 kualitas2
.353 Valid
7 Kualitas3
.385 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel III.13 di atas, menunjukkan bahwa dari ke tujuh butir pernyataan yang terdapat pada variabel kinerja hanya enam butir yang menunjukkan
koefisien korelasi 0.300 terhadap total butir lihat Tabel III.12 pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Artinya ke enam pernyataan untuk mengukur variabel kinerja
sudah valid, sedangkan butir Kuantitas tidak valid karena koefisien korelasi 0.300. Untuk itu perlu dilakukan iterasi kedua untuk menaikkan nilai koefisien butir yang
lainnya.
Tabel III.14. Analisis Validitas Variabel Kinerja Iterasi Kedua
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted Corrected
Item-Total
Correlation Squared
Multiple Correlation
Cronbachs Alpha if Item
Deleted
Kuantitas2 22.90
2.231 .477
.383 .590
Kuantitas3 23.13
2.189 .358
.469 .628
kuantitas4 23.27
1.995 .409
.368 .611
Kualitas1 22.87
2.395 .372
.359 .624
Kualitas2 23.00
2.276 .343
.517 .631
Kualitas3 23.33
2.161 .399
.298 .612
Sumber : Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Hasil pengujian validitas dari setiap variabel setelah iterasi kedua ditunjukkan pada Tabel III.15 berikut ini:
Tabel III.15. Hasil Validitas Variabel Kinerja Iterasi Kedua No
Butir Pertanyaan Corrected Item-
Total Correlation Keterangan
1 Kuantitas2
.477 Valid
2 Kuantitas3
.358 Valid
3 kuantitas4
.409 Valid
4 Kualitas1
.372 Valid
5 kualitas2
.343 Valid
6 Kualitas3
.399 Valid
Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel III.15 di atas, diperoleh bahwa hasil pengujian instrumen dari variabel kinerja karyawan memiliki nilai lebih besar dari 0,30. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa seluruh instrumen pertanyaan dari variabel kinerja karyawan yang digunakan adalah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
III.7.2. Uji Reliabilitas
Pengujian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji kehandalan atau kepercayaan pengungkapan data. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi
adalah pengukuran yang mampu memberikan hasil yang dipercaya reliabel. Pengujian dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data
yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu. Dalam hal ini teknik hasil uji yang digunakan adalah teknik Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 Ghozali, 2003.
Tabel III.16. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Variabel
Corrected Item Total Correlation
N Of Item
Keterangan
Variabel Pelatihan 0.763
7 Realibel
Variabel Motivasi 0.846
12 Realibel
Variabel Kinerja 0.658
6 Realibel
Sumber: Hasil Penelitian, 2010 data dioalah Berdasakan output yang diperoleh pada Tabel III.16 di atas, diperoleh nilai
Corrected Item Total Correlation reliabilitas pada variabel-variabel tersebut lebih besar dari 0.6 0.6 dapat diterima, maka variabel-variabel yang digunakan pada
instrumen tersebut adalah reliabel untukk digunakan dalam penelitian.
Universitas Sumatera Utara
III.8. Metode Analisis Data III.8.1. Model Analisis Data
Model analisis data yang dipergunakan untuk menjawab hipotesis adalah regresi linier berganda, dengan formulasi sebagai berikut:
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ e Dimana:
Y = Kinerja
X
1
= Pelatihan X
2
= Motivasi Kerja α
= Konstanta β
1
, β
2
= Koefisien Regresi e
= epsilon atau variabel yang tidak diteliti
III.8.2. Pengujian Hipotesis
III.8.2.1. Uji F uji serempak Uji serempak Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas
yaitu pelatihan dan motivasi secara serempak terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan dengan tingkat keyakinan 95
α = 5. Model hipotesis yang digunakan dalam uji F ini adalah :
H :
β
1
, β
2
= 0 ; artinya pelatihan dan motivasi kerja secara serempak tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III
Persero Medan. H
a
: β
1
, β
2
≠ 0 ; artinya pelatihan dan motivasi kerja secara serempak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III
Persero Medan.
Universitas Sumatera Utara
Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusannya adalah :
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak. pada ά = 5
Jika F
hitung
F
tabel
, maka H ditolak dan H
a
diterima. pada ά = 5
III.8.2.2. Uji t uji parsial Uji t bertujuan untuk melihat pengaruh variabel bebas yaitu pelatihan dan
motivasi secara parsial terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan. Kriteria pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut:
1. Pengaruh variabel pelatihan terhadap kinerja karyawan.
H :
β
i
= 0 ; artinya pelatihan secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
H
a
: β
i
≠ 0 ; artinya pelatihan secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
2. Pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
H :
β
i
= 0 ; artinya motivasi kerja secara parsial tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
H
a
: β
i
≠ 0 ; artinya motivasi secara parsial berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara III Persero Medan.
Nilai t
hitung
akan dibandingkan dengan t
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan untuk uji parsial adalah sebagai berikut:
Jika t
hitung
t
tabel
, maka H diterima dan H
a
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka, H ditolak dan H
a
diterima.
Universitas Sumatera Utara
III.9. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik perlu dilakukan untuk memastikan bahwa alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan atau tidak.
III.9.1. Uji Normalitas
Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdristribusi normal, mendekati normal atau tidak. Jika
data ternyata tidak berdistribusi normal, maka analisis nonparametrik dapat digunakan. Jika data berdistribusi normal, maka analisis parametrik dapat digunakan. Salah satu
uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametrik yaitu uji normalitas data populasi Sudarmanto, 2005; Ridwan, 2006; Umar, 2003.
Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov – Smirnov. Alat uji ini biasa disebut dengan uji K-S yang tersedia
dalam program SPSS dengan menggunakan fungsi Explore. Uji normalitas sampel baik yang menggunakan rumus Kolmogorov-Smirnov maupun Shapiro-Wilk
menghasilkan besaran statistik dan taraf kepercayaan Significance Level, jika ditemukan besaran 0.000 atau jauh lebih kecil dari taraf kepercayaan yang ditentukan,
misalnya 0.05, maka besaran ini menunjukkan bahwa data sampel berdistribusi normal Amir, 2006.
III.9.2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik
Universitas Sumatera Utara
seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali 2005 bahwa jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel ini tidak orthogonal.
Variabel ortogonal adalah variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.
Santoso 2010 menyatakan bahwa, pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai
angka Tolerance mendekati angka 1. III.9.3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau
gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan standardized delete residual nilai tersebut. Heteroskedastisitas dapat diuji dengan menggunakan grafik, yaitu
dengan melihat ada tidaknya pola tertentu yang tergambar pada grafik. Jika pola titik- titik yang terbentuk membentuk pola teratur bergelombang, melebar, kemudian
menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Sebaliknya jika tidak terbentuk pola yang jelas dimana ttik-titik menyebar di atas dan di bawah angka
nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi Ghozali, 2005.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN