Uji Multikolinieritas Uji Heterokedastisitas

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk melakukan apakah model regresi linier berganda ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multikolonieritas. Untuk uji multikolonieritas pada penelitian ini adalah dengan melihat nilai Variance Inflation Factor VIF. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel IV.9 berikut: Tabel IV.9. Hasil Uji Multikolonieritas Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Pelatihan X1 .989 1.011 Motivasi Kerja X2 .989 1.011 a Dependent Variable: Kinerja Y Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah Berdasarkan Tabel IV.9 di atas menunjukkan bahwa model regresi tidak terdapat multikolinieritas. Santoso 2010 menyatakan bahwa, pedoman suatu model regresi yang bebas multikolinieritas adalah mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 dan mempunyai angka Tolerance mendekati angka 1. Dari hasil perhitungan terdapat nilai Tolerance mendekati nilai 1 dan mempunyai nilai Variance Inflation Factor VIF di sekitar angka 1 berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolonieritas antar variabel independen dalam model regresi pada penelitian ini.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi perbedaan variasi residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain, atau Universitas Sumatera Utara gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi dengan standardized delete residual nilai tersebut. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Hasil pengujian heterokedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS dengan mengamati pola yang terdapat pada Scatterplot, hasilnya dapat dilihat pada Gambar IV.3 sebagai berikut: -2 -1 1 2 Regression Standardized Predicted Value -3 -2 -1 1 2 Re gr es sio n Standa rdized Residual Dependent Variable: Kinerja Y Scatterplot Sumber: Hasil Penelitian 2010 Data diolah Gambar IV.3. Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan Gambar IV.3 uji heterokedastisitas terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Menurut Santoso 2010, jika ada pola Universitas Sumatera Utara tertentu, seperti titik-titik yang membentuk suatu pola yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heterokedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk prediksi keputusan memilih berdasarkan masukan dari variabel bebasnya.

IV.5. Pengujian Hipotesis