Nama daerah : Paku Cecerenean.

Gambar 16. Jenis Tumbuhan Paku harupat Nephrolepsis bisserata 2. Nephrolepsis falcata Jenis tumbuhan paku ini tumbuh berumpun dengan rimpang yang padat dan panjang. Rimpang-rimpang ini dapat membantu berkembang biak dengan cepat. Daun yang panjang dimiliki oleh jenis tumbuhan paku ini, dapat mencapai 2 m. Daun tunggal, yang terletak agak berselang- seling, dan memiliki bentuk daun yang meruncing dan panjang daun ini antara 10 – 22 cm. sementara Sastapradja, et.al 2002 mengatakan jenis tumbuhan ini memiliki panjang daun 10 – 30 cm. Pada permukaan tangkai daun terdapat bulu-bulu berwarna coklat tua. Daun yang mandul lebih besar ukurannya daripada daun yang subur. Indusia terdapat di tepi daun bagian bawah. Bentuk indusial ini hampir bulat, dengan letak yang berderet. Jarak antara satu indusia dengan yang lainnya berjauhan 1 – 1,5 cm. Distribusi : Malesia, Siam, Indochina, Kuba, Meksiko, Peru, Brazil sampai Angola dan Australia Sastrapradja, et.al,

2002. Nama daerah : Paku Cecerenean.

Manfaat : Sebagai tanaman hias yang berfungsi untuk penutup tanah dan pembatas pekarangan rumah Sastrapradja, et.al, 2002. Catatan : Di alam sering ditemukan tumbuh di hutan – hutan dataran rendah sampai pegunungan. Jenis tumbuhan paku ini dapat tumbuh berkelompok atau bercampur dengan tumbuhan lainnya. Bila tumbuh secara epifit, dapat hidup di sela-sela batang pohon, di ketiak batang pohon aren atau jenis palem lainnya. Menyukai tanah yang berbatu-batu, tanah gembur di tepi-tepi sungai dan tebing. 3. Nephrolepsis hirsutula Jenis tumbuhan paku ini memiliki rimpang yang pendek, tegak dan ditutupi sisik yang rapat pada bagian pangkal. Tangkai daun pendek dengan jumlah yang banyak, bentuk bulat dan ditutupi sisik-sisik yang halus berwarna cokelat, panjang 7-15 cm, helaian daun panjang 25-42 cm, lebar 12-14 cm. Anak daun steril panjang lebih dari 4 cm, lebar 0.8-2 cm sedangkan anak daun fertil lebar sampai 1 cm, pangkal anak daun berbentuk seperti daun telinga. Tepi bergig dengan tekstur yang tipis dan kuat. Sori terletak pada bagian tepi daun, mendekati sinus, bentuk bulat. Indusia terdapat di tepi daun bagian bawah. Bentuk indusia bundar seperti ginjal dan bersudut sempit. terletak berderet-deret, antara satu indusia dan lainnya berjarak 0,5 cm. Biasanya tumbuh berkelompok atau bercampur dengan jenis tumbuhan lain. Tanah-tanah yang berbatu-batu, tanah cadas atau batu kapur adalah tempat yang disukai oleh jenis tumbuhan paku ini. Distribusi : Queensland Timur, Australia, Tropikal Asia sampai di kepulauan Pasifik Andrews, 1990. Banyak dijumpai terutama pada hutan-hutan basah di dataran rendah. Nama daerah : Paku Kinca. Manfaat : Daun mudanya dapat digunakan untuk sayuran, bahan untuk kerajinan tangan dan sebagai tanaman hias Sastrapradja, et.al, 2002. Famili Polypodiaceae Paku teresterial atau epifit. Akar menjalar. Batang pendek, kokoh dab ditutup oleh sisik keras. Daun menyirip ganda, warna hijau terang. Sori terletak di bagian bawah daun, tepi daun, permukaan bawah daun dan diantara tulang daun. 1. Arcypteris irregularis Jenis tumbuhan paku ini mempunyai rimpang yang pendek dan berdaging, dengan posisi tegak atau agak tegak. Tangkai daun memiliki panjang sampai 75 cm, pada bagian pangkal daun tertutup sisik-sisik yang rapat demikian juga pada ujung tunas yang berwarna cokelat tua. Helaian daun memiliki panjang sampai 55 cm, lebar 28 cm dan tidak bertangkai, dengan anak-anak daun tersusun secara menyirip yang panjangnya sampai 12 cm, lebar sampai 3,5 cm ujung helaian daun runcing, berlobus dengan tepi bergerigi. Helaian daun yang letaknya di ujung melekat antara satu dengan yang lain, berwarna hijau gelap, dengan tekstur yang kaku. Sori tumbuhan paku ini berupa bintik-bintik yang menyebar dengan tidak beraturan pada permukaan bawah daun. Gambar 17. Paku Kapal atau Arcypteris irregularis Sastrapradja, et.at. 2002. Distribusi : Siam, Cambodia, Malesia: Sumatra, Java, Malaya Peninsula, Borneo, Sulawesi, irian Holttum 1966. Nama daerah : Paku kapal Manfaat : Sebagai bahan sayuran Sastrapradja, et.at. 2002. 2. Drynaria sparsisora Gambar 18. Paku Langlayangan atau Drynaria sparsisora Sastrapradja, et.at. 2002. Jenis tumbuhan paku ini memiliki rimpang yang pendek, kokoh dan ditutupi oleh sisik yang pendek dan keras. Helaian daun monomorf atau pada umumnya dimorf, pangkal dengan daun-daun lebar. Helaian daun yang tereduksi, membulat sampai bulat telur-menjorong, tepi berlobus, anak daun berganti setiap tahun, rakis umumnya kokoh. Helaian daun fertil serupa dengan daun steril. Sorinya kecil-kecil terletak di antara anak tulang daun dan tersebar tak beraturan. Distribusi : Asia selatan sampai Australia, malesia Holttum, 1991 Nama daerah: Paku langlayangan. Manfaat : Getah dari akarnya dapat digunanya sebagai obat tetes mata. Sementara penderita biri-biri dapat disembuhkan dengan mengunyah akar paku ini untuk diminum getahnya. Akarnya juga boleh dihaluskan dan dimasak hingga hancur seperti bubur dapat dipakai untuk menghilangkan tahi lalat di badan dengan cara menempelkannya pada bagian tersebut. Apabila akar ini direbus dengan air bersama kulit Inocarpus edulis dan diminum airnya dapat mengobati gonorea dan sebagai obat untuk mengompres luka memar, bercak-bercak di muka dan dapat digunakan sebagai sayuran Sastrapradja, et.at. 2002. 3. Phymatodes longissima Bentuk yang ramping dimiliki oleh jenis tumbuhan paku ini dengan rimpang yang menjalar dan berdaging dengan garis tegak 1 cm lebih. Rimpang ini berwarna hijau, rimpang ini ditutupi oleh sisik-sisik yang lebar dan kasar, kecuali pada bagian ujung rimpang. Jenis tumbuhan paku ini memiliki Sisik-sisik dengan warna cokelat. Panjang daun sampai 1 m dengan tangkai berwarna hijau keunguan, berlekuk dalam sehingga membentuk helaian-helaian daun yang berpasangan. Ukuran daun 15-26 cm dengan lebar 2.5 cm. Helaian daun ini semakin ke ujung semakin sempit dan lancip. Tekstur daun tipis, kuat dan berwarna hijau terang. Kantong-kantong spora terletak di bawah permukaan, bagian atas berbenjol-benjol sesuai dengan letak kantung-kantung spora. Distribusi : Kawasan Assam, Indochina dan Malesia. Dapat hidup sampai ketinggian 900 m dpl Sastrapradja, et.al,

2002. Nama daerah : Paku Leyat.