keranjang. Tertancapnya daun yang melingkar pada batang jika dilihat dari samping tampak seperti sarang burung.
Distribusi ; Queensland bagian utara-Timur, Afrika, Asia selatan sampai Cina, New Guinea sampai Tahiti dan Hawaii Andrews, 1990. Dapat
tumbuh di daerah pantai sampai di daerah pegunungan dengan ketinggian 2.500 m dpl. Di alam bebas sering ditemukan tumbuh menumpang pada
batang-batang pohon yang tinggi epifit. Jenis menyukai tempat yang lembab dan tidak tahan terhadap sinar matahari langsung Sastrapradja,
et.al
, 2002. Nama daerah: Paku Sarang burung.
Manfaat : Digunakan sebagai obat penyubur rambut. Daun dari paku ini ditumbuk sampai halus dan dicampur dan parutan kelapa, kemudian
airnya disaring dan digunakan untuk mencuci rambut. Selain itu juga sebagai tanaman hias Sastrapradja,
et.al,
2002. Catatan : Menurut Holttum 1966
A. nidus
memiliki masa akar yang besar termasuk humus yang terperangkap di dalamnya yang dapat menyerap
air hujan dalam jumlah yang banyak, sehingga tumbuhan lain sering kali mengambil keuntungan dari kondisi ini. Pada batang yang ada di bawah
Paku Sarang Burung sering kali ditemukan adanya lumut atau jenis-jenis tumbuhan paku lainnya yang memanfaatkan kelebihan air yang selalu
menetes dari daun penyangganya Bambang, 2002.
4.
Asplenium salignum
Jenis tumbuhan paku ini memiliki rimpang berukuran pendek dan tumbuh menjalar. Rimpang-rimpang ini tahan terhadap genangan air.
Pada saat masih muda paku ini memiliki daun tunggal, bentuknya seperti pita dengan ujung yang lancip. Pada saat dewasa, daun tersebut menyirip
dengan anak-anak daun yang jumlahnya sekitar 7 helai dan panjang daun kurang lebih 24 cm. Tiap helaian anak daun berukuran antara 7-17 cm
dengan panjang tangkai 1 cm, helaian anak daun berbentuk lanset dengan ujung yang lancip. Helaian anak daun yang letaknya di ujung, berukuran
lebih besar. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau gelap mengkilap. Spora tumbuh pada tulang anak-anak daun dan berbentuk
memanjang. Bila masih muda kumpulan spora tersebut ditutupi oleh selaput daun tipis dan akan membuka ke atas apabila telah dewasa.
Dalam pengamatan, tampak bahwa sori tumbuhan paku ini tersusun menjadi dua baris dan terpusatkan pada area tengah daunnya. Pangkal
anak daunnya sering menghasilkan tunas baru. Tunas ini bermanfaat untuk perbanyakan diri, selain melalui spora.
Distribusi : Jawa, Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi Jenis ini dapat tumbuh mulai dari ketinggian 100 m sampai pada ketinggian 2.100 m lebih
Sastrapradja,
et.al
, 2002.
Gambar 7. Paku antu atau
Asplenium salignum
Sastrapradja,
et.al
, 2002 Nama daerah : Paku antu
Manfaat : Sebagai tanaman hias Sastrapradja, et.at. 2002. Catatan : Umumnya jenis paku ini tumbuh ditanah teresterial, tetapi
dapat pula tumbuh menempel pada batang-batang pohon besar. Bila tumbuh secara epifit, daun-daun tumbuhan paku ini berjumabai ke bawah.
5.
Asplenium tenerum
Rimpang yang dimiliki tumbuhan paku ini berukuran pendek, tumbuh tegak. Akar-akar jenis paku ini banyak, berambut halus dan tebal,
warnanya coklat, dengan tangkai beralur pada permukaan bagian atas dan bersisik jarang. Daun jenis paku ini memiliki panjang 20 – 29 cm
bersirip sederhana yang letaknya berdekatan sekali akan tetapi tidak saling menutupi, terdapat 20 – 30 pasang daun, tangkai daun pendek atau
daun duduk. Siripnya semakin mengecil dan akhirnya membentuk satu daun. bentuk daun jorong, tepinya bergigi, warnanya hijau terang. Spora
terdapat di bawah permukaan daun, letaknya sejajar dengan anak tulang daun.
Distribusi : mempunyai daerah penyebaran yang luas, meliputi kawasan Srilangka, Polinesia dan Tonkin bagian utara Sastrapradja,
et.al
, 2002. Nama daerah: Paku Alai.
Manfaat : Sebagai tanaman hias di pekarangan rumah Sastrapradja,
et.a,
2002.
Famili
Blechnaceae
Paku tanah atau teresterial. Akar tebal, banyak. Batang pendek. Daun menyirip. Sori terletak di bawah permukaan daun.
1.
Blechnum vulcanicum
Gambar 8. Paku Gunung
Blechnum vulcanicum
Jenis tumbuhan paku ini memiliki rimpang yang pendek, tetapi tebal. Rimpang ini tertutup oleh bulu-bulu yang kasar. Akar tumbuhan
paku ini mempunyai jumlah yang banyak. Jenis paku ini memiliki dua macam daun, yaitu yang subur dan yang mandul. Kedua daun tersebut
tersusun oleh anak-anak daun yang letaknya menyirip. Di bagian tulang daun utama, anak-anak daun ini menyatu, yang sebenarnya anak-anak
daun ini hanya merupakan lekukan daun utama yang sangat dalam. Ukuran daun tanpa tangkai adalah antara 15 – 28 cm. daun subur jenis ini
memiliki anak-anak daun yang sempit. Kumpulan kantong spora tumbuhan paku ini berada dibagian bawah daun subur ini. Tumbuhan paku ini
memiliki bentuk barisan yang memanjang, tersebar, kecuali di sepanjang tulang anak daunnya.
Distribusi : Asia, Asutralia, malesia dan Pasifik Andrews, 1990. Nama daerah : Paku Gunung.
Famili
Cyatheaceae
Paku teresterial. Akar kasar, rapat dan tebal. Batang panjang hitam. Daun tunggal, helaian daun berpasangan.
1.
Cyathea contaminans
Gambar 9. Paku pohon atau
Cyathea contaminans
Sastrapradja,
et.al
, 2002.
Bentuk yang ramping dimiliki oleh jenis tumbuhan paku ini dengan warna batang hitam yang ditutupi oleh akar-akar kasar, rapat dan tebal.
Pada batang tumbuhan paku ini terdapat lekukan-lekukan dangkal bekas tangkai daun melekat. Jenis tumbuhan paku ini memiliki batang yang
tinggi sampai mencapai ukuran antara 4 – 5 m. Tetapi Sastrapradja,
et.al.
2002 mengatakan ukuran jenis tumbuhan paku ini sekitar 6 – 7 meter. Pada bagian ujung batang bercabang dengan panjang tangkai
daun jenis tumbuhan paku ini sampai 1 m, berwarna pucat, berduri keras, berbulu coklat halus dan menyirip ganda. Daun jenis ini tak bertangkai,
dengan helaian daun bertoreh dalam dan letak helaian daun berpasang-
pasangan. Jenis tumbuhan paku ini tidak mempunyai indusia, yaitu penutup kantung spora. Kantung-kantung spora terletak di antara anak
tulang daun, berkelompok-kelompok berbentuk bulat. Distribusi : Asia, Australia Sastrapradja,
et.al
, 2002. Nama daerah: Paku pohon.
Manfaat : Jenis tumbuhan paku ini sering dijadikan sebagai tanaman hias dan pada pangkal batang dapat digunakan sebagai obat Sastrapradja.
et.al.
2002. Catatan : Di alam jenis tumbuhan paku ini tumbuh tidak menyendiri,