4.1.2 Perkembangan E-money di Indonesia
Indonesia melalui Bank Indonesia mulai mengkaji penggunaan uang elektronik pada tahun 2000. Kemudian dilanjutkan pengkajian lanjutan pada tahun
2006 yang membahas mengenai operasionalitas uang elektronik yang dilihat dari berbagai aspek, baik teknis maupun non-teknis.
Ketertarikan para pelaku pasar dan beberapa institusi untuk mengembangkan sistim pembayaran ini direspon Bank Indonesia sebagai
penyenggara alat pembayaran di Indonesia dengan mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia PBI No.752PBI tahun 2005 tentang Penyelengaraan Kegiatan Alat
Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang didalamnya juga mengatur mengenai keberadaan e-money tersebut. Melihat perkembangannya, maka Bank
Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia No. : 11 12 PBI2009 Tentang Uang Elektronik Electronic Money. Peraturan ini dikeluarkan
dikarenakan terdapat perbedaan antara e-money dan alat pembayaran lainnya yang menggunakan kartu.
Tahun 2007, Bank Indonesia mulai mendata penggunaan uang elektronik e- money
baik itu jumlah transaksinya maupun nominal dari transaksi tersebut. Dimulai pada bulan April tahun 2007, jumlah transaksi uang elektronik mencapai
16 ribu lebih transaksi dengan nilai transaksi mencapai 210,37 juta rupiah. Sedangkan pada tahun 2007 total transaksi uang elektronik mencapai 586 ribu
transaksi dengan nilai 5,267 milliar rupiah. Grafik 4.1 menunjukkan perkembangan Jumlah dan Nilai transaksi E-money selama tahun 2007-2012.
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Bank Indonesia
Gambar 4.1 Perkembangan Jumlah dan Nilai Transaksi
E-money di Indonesia
Berdasarkan grafik 4.1 terlihat bahwa jumlah transaksi e-money dari tahun ke tahun terus meningkat. Diikuti juga peningkatan nilai transaksi e-money dari
tahun ke tahun. Peningkatan jumlah transaksi terbesar terjadi dari tahun 2008 ke tahun 2009 mencapai kenaikan sebesar 581, lebih besar dari peningkatan jumlah
transaksi yang terjadi dari tahun 2007 ke tahun 2008 yang mengalami kenaikan sebesar 337. Setelah tahun 2009 pertumbuhan transaksi e-money tidak sebesar
tahun-tahun sebelumnya dan cenderung masih lesu. Total di tahun 2012 terdapat kurang lebih 100 juta transaksi terjadi dan mencapai total nilai transaksi sebesar 2
triliun rupiah. Sedangkan pada grafik 4.2, terlihat perkembangan jumlah instrument dari
uang elektronik antara tahun 2007-2012. Dari tahun ke tahun selalu meningkat. Tahun 2009 merupakan tahun kenaikan yang paling drastis dari tahun
sebelumnya. Ini dikarenakan pada tahun inilah peraturan dan surat edaran mengenai uang elektronik dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Artinya ada aturan
0,00 50000,00
100000,00 150000,00
200000,00 250000,00
300000,00
2000 4000
6000 8000
10000 12000
Okt-06 Feb-08 Jul-09 Nop-10 Apr-12Agust-13 Volume
Nilai juta Rp
Universitas Sumatera Utara
yang jelas mengenai uang elektronik dan masyarakat mulai mengenal yang namanya uang elektronik. Setelah tahun 2009, persentase kenaikan jumlah
instrument uang elektronik hampir sama. Grafik 4.2 menunjukkan perkembangan Jumlah Instrument Uang Elektronik selama tahun 2007-2012.
Sumber : Bank Indonesia
Gambar 4.2 Perkembangan Jumlah Instrument
E-money di Indonesia
Perkembangan uang elektronik tentu juga tidak lepas dari factor banyaknya perusahaan yang menerbitkan uang elektronik. Berdasarkan data yang dikeluarkan
Bank Indonesia, saat ini terdapat 17 Perusahaan baik Swasta maupun perusahaan pemerintah, baik itu bank ataupun perusahaan seluler yang memberikan layanan
e-money . Table 4.1 menunjukkan daftar penerbit uang elektronik.
- 5.000.000
10.000.000 15.000.000
20.000.000 25.000.000
2007 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Instrument E-money
Jumlah Instrument E- money
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Daftar Penerbit Uang Elektronik
D a ft a r Pe n e r bit Ua n g Ele k t r on ik N o.
N a m a Pe n e r b it
1 BPD DKI JAKARTA
2 BANK MANDI RI
3 BANK CENTRAL ASI A
4 PT. TELEKOMUNI KASI I NDONESI A
5 PT. TELEKOMUNI KASI SELULAR
6 BANK MEGA
7 PT. SKYE SAB I NDONESI A
8 PT. I NDOSAT
9 BANK NEGARA I NDONESI A
10 BANK RAKYAT I NDONESI A
11 PT. XL AXI ATA
12 PT. FI NNET I NDONESI A
13 PT. ARTAJASA PEMBAYARAN ELEKTRONI S
14 BANK PERMATA
15 BANK CI MB NI AGA
16 PT. NUSA SATU I NTI ARTHA
17 PT. BANK NATI ONALNOBU
Sumber : Bank Indonesia
Tetapi pada dasarnya perkembangan uang elektronik masih jauh dari harapan pemerintah yang sekarang ini mulai memasuki era less cash society. Hal
ini terlihat dari IndoTelko Forum yang melakukan survey kepada dua ribu responden di beberapa kota besar yang mengaku mampunyai telepon selular dan
rekening tabungan. Kesimpulan hasil survey ialah bahwa pemahaman masyarakat tentang uang elektronik masih simpang siur, kemudian masih banyaknya
masyarakat yang ragu untuk menggunakan layanan ini karena berbagai alasan dan yang menjadi alasan yang utama adalah keamanan transaksi dari layanan ini.
4.1.3 Perkembangan Velocity of Money Perputaran uang