Telaahan Renstra KL dan Renstra DPKD Provinsi Sumatera Barat

28 3. Kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk membayar pajak dan retribusi daerah. 4. Kesalahan kode rekening dalam penganggaran. 5. Implementasi Sistim Informasi Keuangan Daerah yang belum optimal. 6. Pemahaman terhadap pengelolaan barang milik daerah yang masih terbatas. Maka dapat dirumuskan isu-isu strategis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi DPPKA yang harus diperhatikan aau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena memiliki dampak yang sangat signifikan apabila tidak diantisipasi yaitu : 1. Masih relatif kurangnya kepercayaan aparatur dan masyarakat dibidang pengelolaan keuangan dan barang milik daerah. Isu strategis ini diangkat didasari atas pertanyaan yang timbul dari masyarakat atas hibah dan bantuan sosial yang diberikan dengan adanya perbedaan besaran hibah dan bantuan sosial yang diberikan, bahkan tahun lalu bantuan untuk masyarakat yang terkena musibah kebakaran tidak dapat diberikan karena terhalang oleh Peraturan pemerintah tentang pemberian hibah dan bantuan sosial. Di sisi lain permasalahan terhadap pelelangan kendaraan dinas yang dianggap tidak transparan dan tidak adil juga menjadi perbincangan dikalangan aparatur. 2. Kurangnya pemahaman SKPD dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah. Isu strategis ini diangkat karena masih terdapatnya temuan-temuan atas pemeriksaan oleh aparatur pemeriksa fungsional akibat ketidak pahaman dalam pengelolaan keuangan daerah. Di samping itu, dalam pengelolaan barang milik daerah di SKPD masih ada yang melakukan pembokaran gedung milik daerah untuk direhabilitasi tanpa terlebih dahulu mengajukan proses penghapusan ke pengelola barang. 29

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

4.1. Visi dan Misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Visi SKPD adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai SKPD melalui penyelenggaraan tugas dan fungsi dalam kurun waktu 5 lima tahun yang akan datang. Visi dan misi SKPD harus jelas menunjukkan apa yang menjadi cita-cita layanan terbaik SKPD baik dalam upaya mewujudkan visi dan misi kepala daerah maupun dalam upaya mencapai kinerja pembangunan daerah pada aspek kesejahteraan, layanan, dan peningkatan daya saing daerah dengan mempertimbangkan permasalahan dan isu strategis yang relevan. Berdasarkan hal di atas, visi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset kota Payakumbuh untuk kurun waktu 2013 – 2017 adalah : “ Terwujudnya Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Secara Profesional dengan Berbasis Teknologi Informasi” Misi SKPD adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi SKPD. Rumusan misi SKPD yang baik membantu lebih jelas penggambaran visi SKPD yang ingin dicapai, serta menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan oleh SKPD bersangkutan. Dalam suatu dokumen perencanaan, rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi SKPD. Untuk mewujudkan visi di atas, maka misi Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Payakumbuh adalah : 1 Mewujudkan pengelolaan keuangan dan Aset daerah yang transparan, efisien, efektif, ekonomis, adil, merata, akuntabel dan auditabel. 2 Menggali potensi dan meningkatkan pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah. 3 Memberikan pembinaan pengelolaan keuangan daerah dan Aset Daerah