22
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Payakumbuh merupakan salah satu SKPD di Pemerintah Kota yang
memberikan pelayanan kepada masyarakat disamping pelayanan yang diberikan kepada aparatur daerah. Dalam rangka pemberian pelayanan ini
tentu saja masih terdapat permasalahan-permasalahan yang ditemukan. Permasalahan-permasalahan tersebut sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kualitas SDM aparatur di bidang pengelolaan keuangan dan aset daerah. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan
peraturan perundang-undangan sehingga mengharuskan aparatur untuk mengikuti perkembangan perubahan tersebut dengan lebih banyak
belajar dan membaca serta memahami peratura tersebut. Disamping itu, perkembangan teknologi informasi juga tidak dimbangi dengan
kemampuan untuk mengimplementasikan teknologi tersebut. 2. Sarana dan prasarana yang belum memadai. Idealnya sebagai SKPD
Dinas Pendapatan, pengelolaan keuangan dan aset memiliki gedung kantor sendiri, sehingga kenyamanan dan keleluasaan dalam bekerja
dapat dirasakan. 3. Kurangnya kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk membayar
pajak dan retribusi daerah. Contoh kasus yaitu pajak reklame, dimana masih ada para pengusaha
yang tidak melaporkan pemasangan reklame atau melakukan perpanjangan jatuh tempo reklame yang telah dipasang sehingga tidak
sedikit DPPKA melakukan pembokaran reklame tersebut. Kasus lainnya pajak hiburan, dimana masih ada pengelola tempat hiburan beroperasi
tanpa melaporkan keberadaannya, dan kasus lain seperti rumah makan restoran yang tidak melakukan pemungutan pajak restoran kepada
konsumen yang berbelanja.
23 4. Kesalahan kode rekening dalam penganggaran. Hal ini disebabkan
masih kurangnya pemahaman SKPD terhadap pengelolaan keuangan daerah khususnya dalam memahami kode rekening penganggatan yang
tepat. 5. Implementasi Sistim Informasi Keuangan Daerah yang belum optimal.
Hal ini disebabkan sistim ini masih dalam rangka pengembangan dan penyesuaian dengan kebutuhan penatausahaan keuangan daerah.
Disamping itu, jaringan yang masih terbatas sehingga di SKPD tertentu terasa sangat lambat dalam proses pengentrian data.
6. Pemahaman terhadap pengelolaan barang milik daerah yang masih terbatas. Hal ini ditandai masih adanya barang milik daerah yang
keberadaannya tidak jelas termasuk status kepemlikannya seperti tanah.
3.2. Telaahan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala Daerah
Terpilih.
Berdasarkan visi kepala daerah terpilih periode 2012 – 2017 yaitu
Terwujudnya Payakumbuh Menjadi Kota yang Maju, Sejahtera dan Religius, Pro rakyat, Berbasis Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan yang
Berlandaskan Kepada Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,
maka dijabarkanlah misi yaitu : 1. Menjadikan Payakumbuh sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru di
Sumatera Barat. 2. Menciptakan perekonomian yang bergairah bagi setiap pelaku ekonomi
serta rasa aman dan kenyamanan masyarakat dalam melakukan aktifitas usaha.
3. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN.
4. Mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai agama ditengah masyarakat.
5. Mewujudkan pemerataan dan kualitas pendidikan untuk mewujudkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi secara ilmu dan
moral. 6. Meningkatkan kualitas kesehatan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
24 7. Melakukan
revitalisasi nagari
dan pemberdayaan
kelembagaan masyarakat dan Kota Payakumbuh.
8. Mengembangkan sarana dan prasarana olah raga, infrastruktur penunjang kegiatan seni dan budaya
9. Memaksimalkan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW.
Selanjutnya berdasarkan visi dan misi di atas,yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi DPPKA adalah misi ke 3 yaitu mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik, profesional dan bebas KKN dengan tujuan : 1. Terwujudnya pengelolaan keuangan dan barang milik daerah yang
berkualitas. 2. Terwujudnya kemandirian keuangan daerah.
Dengan sasaran : 1. Mendapatkan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah LKPD berstatus
Wajar Tanpa Pengecualian WTP dari Badan Pemeriksaan Keuangan BPK
2. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah PAD dan rasio kemandirian keuangan daerah,
3. Optimalisasi pengelolaan keuangan daerah. Dengan strategi :
1. Meningkatkan efisiensi, transparansi, efektifitas dan akuntabilitas
penggunaan anggaran dan pengelolaan barang milik daerah. 2.
Menggali sumber-sumber pendapatan daerah yang baru 3.
Meningkatkan kinerja pengelolaan keuangan daerah berdasarkan prinsip transparansi, efisiensi dan akuntabilitas.
Dengan kebijakan : 1. Melakukan pengelolaan barang milik daerah secara tertib, efisien, efektif
dan akuntabel melalui penerapan aplikasi sistim informasi manajemen barang milik daerah.
2. Menuntaskan status hukum kepemilikan barang milik daerah Kota Payakumbuh.
3. Mengembangkan pengelolaan keuangan berbasis TIK.