Peneliti berasumsi pengetahuan ibu tentang penyakit diare masuk dalam kategori sedang karena pada dewasa ini informasi tentang penyakit diare sudah cukup
banyak dibicarakan atau diberitakan baik melalui TV, media cetak, petugas kesehatan, keluarga maupun teman. Hal ini juga didukung oleh kemudahan dalam
memperoleh informasi dan kemampuan ibu dalam menyerap informasi tersebut.
5.3.2 Pengetahuan Responden Tentang Dehidrasi Akibat Diare
Diare menyebabkan kehilangan garam natrium dan air secara cepat, yang sangat penting untuk kelangsungan hidup. Jika air dan garam tidak digantikan dengan
cepat, tubuh akan mengalami dehidrasi. Dehidrasi ialah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini terjadi karena pengeluaran air lebih
banyak daripada pemasukan misalnya minum. Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh Sudarmoko, 2011.
Menurut Askrening 2007, banyaknya cairan yang keluar saat anak mengalami diare bisa mengakibatkan proses dehidrasi. Pada hasil penelitian dapat dilihat responden
yang menjawab pengertian dehidrasi dengan benar sebanyak 34 17 orang gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Pengetahuan responden
mengenai penyebab kekurangan cairan yang menjawab dengan benar sebanyak 46 23 orang yaitu banyaknya cairan yang keluar saat mengalami diare.
Gejala diare yang sering ditemukan mula-mula pasien cenggeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan berkurang, tinja mungkin disertai lendir atau darah,
gejala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare Sudarmoko, 2011. Bila penderita banyak kehilangan cairan dan elektrolit, gejala dehidrasi mulai nampak dan
ini dapat menjadi langkah untuk menentukan tingkat dehidrasi yaitu berat badan
menurun, turgor berkurang, mata dan ubun-ubun besar menjadi kecil, selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering. Dari hasil penelitian diketahui pengetahuan
responden mengenai cara menentukan tingkat dehidrasi yang diderita anak dapat dilihat yang menjawab benar sebanyak 36 18 orang yaitu penurunan berat badan
anak. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan responden masih kurang,
sebagian besar jawaban responden kurang tepat dalam menjawab pertanyaan- pertanyaan tentang dehidrasi akibat diare pada anak. Sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Purbasari 2009 yaitu hanya 44 ibu yang memiliki pengetahuan kurang tentang dehidrasi pada anak. Peneliti berasumsi pengetahuan ibu tentang dehidrasi
akibat diare masih kurang selain karena informasi tentang dehidrasi akibat diare belum terlalu sering dibicarakan di TV, radio, media cetak, petugas kesehatan,
keluarga maupun teman juga karena biasanya fokus perhatian ibu terlalu terpaku pada cara menyembuhkan dan menghentikan diare sehingga tidak memperhatikan anak
mengalami dehidrasi atau tidak, hal ini yang menyebabkan pengetahuan ibu kurang dan pengobatan yang ibu lakukan tidak optimal.
5.3.3 Pengetahuan Responden Tentang Penanganan Awal Diare Pada Balita