Komposisi Kimia Buah Mangga

Tanaman mangga tumbuh dalam bentuk pohon berbatang tegak, bercabang banyak, serta rindang dan hijau sepanjang tahun. Tinggi tanaman dewasanya bisa mencapai 10-40 m dengan umur bisa mencapai lebih dari 100 tahun. Morfologi tanaman mangga terdiri atas akar, batang, daun, dan bunga. Bunga menghasilkan buah dan biji yang secara generatif dapat tumbuh menjadi tanaman baru Pracaya, 2011. Mangga rata-rata berbunga satu kali sehingga panen buah dapat dilakukan beberapa kali dalam satu periode karena buah tidak masak bersamaan. Mangga cangkokan mulai berbuah pada umur 4 tahun sedangkan mangga okulasi pada umur 5- 6 tahun. Buah panen pertama hanya mencapai 10-15 buah, pada tahun ke-10 jumlah buah dapat mencapai 300-500 buahpohon, pada umur 15 tahun mencapai 1000 buahpohon, dan produksi maksimum tercapai pada umur 20 tahun dengan potensi produksi mencapai 2000 buahpohontahun Tafajani, 2011. Buah mangga memiliki keanekaragaman bentuk antara lain bulat, bulat- pendek dengan ujung pipih, dan bulat-panjang agak pipih. Susunan tubuh buah terdiri dari beberapa lapisan, yaitu sebagai berikut : a. Kulit buah Buah mangga yang muda memiliki kulit berwarna hijau, namun menjelang matang berubah warna menurut jenis dan varietasnya. b. Daging buah Buah mangga yang masih muda pada umumnya memiliki daging buah yang berwarna kuning keputih-putihan. Menjelang tua daging buah berubah menjadi kekuning-kuningan sampai kejingga-jinggan. Rasa daging buah mangga bervariasi, yaitu asam sampai manis dengan aroma yang khas pada setiap varietas mangga. c. Biji Biji mangga berkeping dua dan memiliki sifat poliembrional, karena dari satu biji dapat tumbuh lebih dari satu bakal tanaman Rukmana, 1997.

2.1.2 Komposisi Kimia Buah Mangga

Berikut adalah daftar komposisi kimia dan nilai gizi buah mangga: Tabel 2.1 Komposisi Kimia dan Nilai Gizi Buah Mangga Kandungan Zat Nilai Rata-rata buah mangga Mentah Matang Air 90,00 86,10 Protein 0,70 0,60 Lemak 0,10 0,10 Gula total 8,80 11,80 Serat - 1,10 Mineral 0,40 0,30 Kapur 0,03 0,01 Fosfor 0,02 0.02 Besi mggram 4,50 0,30 Vitamin A mg100 g 150 IU 4.800 IU Vitamin B 1 - mg100 g 0,04 Vitamin B 2 0,03 mg100 g 0,05 Vitamin C mg100 g 3,00 13,00 Asam nicotinat mg100 g - 0,30 Nilai kalori per 100 g 39 50-60 Sumber : Laroussihe, LE MANGUIER, dalam Pracaya, 2011 Komponen daging buah mangga yang paling banyak adalah air dan karbohidrat. Selain itu juga mengandung protein, lemak, macam-macam asam, vitamin, mineral, tanin, zat warna, dan zat yang mudah menguap sehingga menciptakan aroma harum khas buah mangga. Karbohidrat daging buah mangga terdiri dari gula sederhana, tepung, dan selulosa. Gula sederhananya berupa sukrosa, glukosa, dan fruktosa yang memberikan rasa manis dan bermanfaat bagi pemulihan tenaga pada tubuh manusia. Selain gula, rasa dan karakteristik buah mangga juga dipengaruhi oleh tanin dan campuran asam. Tanin pada buah mangga menyebabkan rasa kelat dan terkadang pahit. Tanin juga menyebabkan buah mangga menjadi hitam setelah diiris. Sementara itu, rasa asam pada buah mangga disebabkan oleh adanya asam sitrat 0,13-0,17 dan vitamin C Pracaya, 2011. 2.1.3 Jenis dan Varietas Tanaman Mangga Pengembangan varietas mangga dapat dilakukan secara generatif maupun vegetatif. Masing-masing varietas mangga dapat dibedakan berdasarkan ukuran, warna daging, rasa, aroma, dan bentuk buah. Selain itu juga dapat dibedakan berdasarkan sifat pohon, ukuran, dan bentuk daun. Di Indonesia ada beberapa jenis dan varietas mangga komersial yang sudah terkenal bagus mutunya, antara lain : a. Mangga Golek Dalam bahasa Jawa, golek berarti ”mencari”. Berdasarkan kata itu pulalah penamaan jenis mangga ini karena setelah menikmati rasanya orang akan mencari lagi buah mangga yang baru saja dimakan. Daging buah tebal, lunak dengan warna kuning tua. Daging buahnya boleh dikatakan tidak berserat, tidak berair kalau diiris tidak banyak mengeluarkan air. Aromanya cukup harum dengan rasa yang manis. b. Mangga Arumanis Disebut mangga arumanis karena rasanya manis dan aromanya harum arum. Daging buah tebal, lunak berwarna kuning, dan tidak berserat serat sedikit. Aroma harum, tidak begitu berair, dengan rasa yang manis, tapi bagian ujung kadang-kadang masih ada rasa asam. c. Mangga Manalagi Disebut manalagi karena sekali makan orang akan mencarinya lagi. Rasa mangga manalagi seperti perpaduan rasa antara golek dan arumanis. Kemungkinan pohon mangga manalagi merupakan hasil persilangan alami antara golek dengan arumanis. Buah ini sering dimakan dalam keadaan masih keras, tetapi daging buah sudah kelihatan kuning. d. Mangga Madu Mangga ini disebut madu karena rasanya manis seperti madu lebah. Daging buah yang sudah masak berwarna kuning. Bagian dalam kuningnya makin ke dalam makin tua seperti warna madu. Serat daging buah sedikit. Kadar air buah sedang dengan rasanya yang manis seperti madu dan aromanya harum Pracaya, 2011. e. Mangga Udang Mangga ini berasal dari Desa Hutanagonang, Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara. Panjang rata-rata mangga ini hanya sekitar 6 cm. Dikenal dua jenis mangga udang, yaitu yang berukuran kecil dan berukuran besar. Buahnya berbentuk lonjong. Kulitnya tipis dan berwarna hijau muda pada waktu muda, lalu berubah menjadi kuning keemasan setelah tua. Daging buahnya berwarna kuning, lunak berair, rasanya manis, berserat, dan aromanya harum http:naturindonesia.comindex.php. f. Kuini Dalam taksonomi tumbuhan, kuini merupakan tanaman mangga dengan spesies Mangifera odorata Griffith yang masih berkerabat dekat dengan bacang. Gambar 2.1 Perbandingan Buah Kuini dan Bacang Warna kulit buah muda hijau dan setelah masak hijau kekuningan pada pangkalnya, dengan permukaan kulit licin. Warna daging buah kuning-orange. Tekstur daging buah agak berserat. Bagi orang yang tidak tahan akan terasa gatal apabila makan buah kuini ini. Rasa daging buah manis, kadang ada yang agak masam. Bentuk buah lonjong dengan nisbah PL sebesar 1,21-1,52. Ukuran buah sedang, bobot buah sekitar 162-470 g. Bagian buah yang dapat dimakan sekitar 44,62-64,47 Antarlina, 2003. Tabel 2.2 Karakteristik Kimia Buah Kuini No. Komponen Kadar 1 Air 79,49 2 Abu 0,82 3 Pati 10,76 4 Serat Kasar 2,33 5 Protein 1,02 6 Lemak 0,15 7 Karbohidrat 18,59 8 Total Gula 11,33 9 Total Asam 3 mgKOHg 10 Vitamin C 0,02 11 Kalori 48,41 kal100g Sumber: Antarlina 2003 bacang kuini

2.2 Karbohidrat

Dokumen yang terkait

Dose Response Biotip Rumput Belulang (Eleusine Indica (L.) Gaertn.) Resisten-Parakuat Terhadap Parakuat, Diuron, Dan Ametrin.

3 75 97

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Selulosa Dari Kulit Buah Kedondong (Spondias Dulcis Forst) Yang Dimanfaatkan Sebagai Pemanis Pada Pembuatan Manisan Dari Buah Lengkeng (Naphelium Longanum)

4 45 60

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Selulosa Dari Kulit Buah Sukun (Artocarpus altilis) Dengan HCl 30% Untuk Pembuatan Manisan Jambu Biji (Psidium guajava L.) Dengan Variasi Konsentrasi

3 79 61

Isolasi Senyawa Flavonoida Dari Kulit Batang Tumbuhan Mangga (Mangifera Indica L)

31 158 66

Kajian Beberapa Sifat Dasar Kayu Mangga (Mangifera indica Lamk)

1 29 85

Sifat-Sifat Pemesinan Kayu Mangga (Mangifera indica L)

2 46 56

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Amilum Dari Biji Mangga Arumanis (Mangifera indica Linn) Sebagai Pemanis Pada Pembuatan Manisan Dari Buah Kedondong (Spondias dulcis Forst )

10 155 67

Pemanfaatan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisa Amilum Dari Biji Kweni (Mangifera odorata Grift) Sebagai Pemanis Pada Pembuatan Manisan Dari Buah Salak (Salacca edulis reinw)

6 81 60

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Mangga (Mangifera indica L.) - Pembuatan Manisan Mangga(Mangifera Indica L.) Dengan Memanfatkan Sirup Glukosa Hasil Hidrolisis Selulosa Kulit Buah Kuini (Mangifera Odorata G.) Menggunakan Hcl 30%

0 0 17

PEMBUATAN MANISAN MANGGA (Mangifera indica L.) DENGAN MEMANFAATKAN SIRUP GLUKOSA HASIL HIDROLISIS SELULOSA KULIT BUAH KUINI (Mangifera odorata G.) MENGGUNAKAN HCl 30 SKRIPSI FITRI MAYA SARI 070802035

0 1 13