d. Uji Fehling Larutan fehling yang terdiri dari campuran kupri sulfat, Na-K-tartrat dan natrium
hidroksida dengan gula reduksi dan dipanaskan akan terbentuk endapan berwarna hijau, kuning orange atau merah bergantung dari macam gula reduksinya Sudarmadji,
1987. e. Uji Benedict
Pereaksi benedict berupa larutan yang mengandung kupri sulfat, natrium karbonat, dan natrium sitrat. Glukosa dapat mereduksi ion Cu
++
dari kupri sulfat menjadi ion Cu
+
yang kemudian mengendap sebagai Cu
2
2.4.2 Analisis Kuantitatif
O. Adanya natrium karbonat dan natrium sitrat membuat pereaksi benedict bersifat basa lemah. Endapan yang terbentuk dapat
berwarna hijau, kuning, atau merah bata. Warna endapan ini tergantung pada konsentrasi karbohidrat yang diperiksa Poedjiadi, 1994.
Penentuan karbohidrat yang termasuk polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu hidrolisis terlebih dahulu sehingga diperoleh
monosakarida. Untuk keperluan ini, bahan dihidrolisis dengan asam atau enzim pada suatu keadaan tertentu. Beberapa cara analisis kuantitatif monosakarida antara lain:
a. Metode Luff Schoorl Pada penentuan gula secara Luff Schoorl, yang ditentukan adalah kuprioksida dalam
larutan sebelum direaksikan dengan gula reduksi titrasi blanko dan sesudah direaksikan dengan sampel gula reduksi titrasi sampel. Penentuannya dengan titrasi
menggunakan Na-tiosulfat. Selisih titrasi blanko dengan titrasi sampel ekuivalen dengan kuprooksida yang terbentuk dan juga ekuivalen dengan jumlah gula reduksi
yang ada dalam bahanlarutan. b. Metode Munson-Walker
Penentuan gula cara ini adalah dengan menentukan banyaknya kuprooksida yang terbentuk dengan cara penimbangan atau dengan melarutkan kembali dengan asam
nitrat kemudian menitrasi dengan tiosulfat. Jumlah kuprooksida yang terbentuk ekuivalen dengan banyaknya gula reduksi yang ada dalam larutan dan telah
disediakan dalam bentuk tabel Hammond, yakni hubungan antara banyaknya kuprooksida dengan gula reduksi.
c. Metode Lane-Eynon Penentuan gula cara ini dengan menitrasi reagen Soxhlet larutan CuSO
4
d. Metode Nelson-Somogyi , K-N-tartrat
dengan larutan gula yang diselidiki. Banyaknya larutan sampel yang dibutuhkan untuk menitrasi reagen Soxhlet dapat diketahui banyaknya gula yang ada dengan melihat
pada tabel Lane-Eynon Sudarmadji, 1987.
Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kadar gula reduksi dengan menggunakan pereaksi tembaga arsenomolibdat. Kupri mula-mula direduksi menjadi bentuk kupro
dengan pemanasan larutan gula. Kupro yang terbentuk berupa endapan selanjutnya dilarutkan dengan arsenomolibdat menjadi molibdenum berwarna biru yang
menunjukkan ukuran konsentrasi gula. Dengan membandingkannya terhadap larutan standar, konsentrasi gula dalam sampel dapat ditentukan. Reaksi warna yang terbentuk
dapat menentukan konsentrasi gula dalam sampel dengan mengukur absorbansinya Sudarmadji, 1989.
Warna biru yang dihasilkan kemudian diukur absorbansinya dengan cara spektrofotometri UV-Visible. Cara ini merupakan anggota teknik analisis
spektroskopik yang memakai sumber radiasi elektromagnetik ultra violet dekat 190- 380 nm dan sinar tampak 380-780 nm dengan memakai instrumen
spektrofotometer.
Analisis dengan spektrofotometri UV-Visible selalu melibatkan pembacaan absorban radiasi elektromagnetik oleh molekul atau radiasi elektromagnetik yang
diteruskan. Keduanya dikenal sebagai absorban A tanpa satuan dan transmitan dengan satuan persen T Mulja, 1995.
Istilah log P
2.6 Manisan Buah