Uji Hipotesis uji-t Kursus Orientasi Adaptasi Latihan Kepemimpinan

0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa koesioner tersebut telah realibel dan dapat disebarkan kepada responden untuk dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian. 3.10. Teknik Analisis Data 3.10.1 Teknik Analisis Deskriptif Metode analisis dengan cara data yang disusun dan dikelompokkan, kemudian dianalisis sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan untuk menjelaskan hasil perhitungan. Data diperoleh dari data primer berupa daftar pernyataan yang telah diisi oleh sejumlah responden penelitian yaitu karyawan Yayasan Nurul Hadinah Patumbak Medan.

3.10.2 Metode Analisis Kuantitatif

Peneliti menganalisis dengan metode analisis regresi linear sederhana. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan bantuan program SPSS 17.0 for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan : Y = Variabel Efektifitas Kinerja Karyawan X = Variabel Bisnis Organisasi a = Konstanta b = Koefisien regresi

1. Uji Hipotesis uji-t

Uji hipotesis dilakukan dengan uji t yaitu secara parsial untuk membuktikan hipotesis awal tentang hubungan bisnis organisasi sebagai variabel bebas X terhadap efektifitas kinerja karyawan sebagai variabel terikat Y. Hasil uji ini pada hasil SPSS. Y = a + bX Kriteria pengujiannya sebagai berikut : Ho : β = 0 Tidak ada pengaruh signifikan dari bisnis organisasi terhadap efektifitas kinerja karyawan Ha : β ≠ 0 Ada pengaruh yang signifikan dari bisnis organisasi terhadap efektifitas kinerja karyawan Dengan kriteria pengambilan keputusan : Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ho ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5.

2. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas yang diteliti yaitu bisnis organisasi X terhadap efektifitas kinerja karyawan Y sebagai variabel terikatnya.

BAB IV HASIL PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak

4.1.1 Sejarah Singkat Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak

Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan merupakan yayasan yang bersifat sosial edukatif, independen terhadap semua kelompok politik, ekonomi, sosial, budaya yang ada serta tak bernaung dibawah idiologi politik apapun. Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan. Merupakan satu yayasan yang menyelengarakan kegiatan dibidang pendidikan dari tingkat SD, SMP, SMA. Hal ini disesuaikan dengan tujuan berdirinya Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan. Yaitu membantu negar dalam bidang pendidikan dan untuk mencerdaskan kehidupan masyarakat dan bangsa. Sekolah-sekolah yang dikelola yayasan sangat mengutamakan ide pembauran, ide ini dipahami dan diyakini serta dipraktekan dalam sikap dan pergaulan sehari-hari oleh seluruh pembina, pengurus, pengawas, dan karyawan serta mahasiswa itu sendiri . Para pendiri yayasan ini sangat berkeinginan untuk mencerdaskan para pelajar terutama juga untuk daerah patumbak itu sendiri dengan adanya Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak. Akan bisa membangun patumbak lebih maju lagi. Apalagi dalam soal pembinaan diri masih sangat kurang menyadari hal itu maka didirikanlah Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak. Sebagai ujud dan keinginan untuk menciptakan generasi muda yang berprestasi.

4.1.2 Visi Dan Misi Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah

4.1.2.1 Visi Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah

Menjadi lembaga pendidikan pembaruan terkemuka yang mampu menumbuhkan siswa dan menghasilakan lulusan yang cerdas, disiplin, kreatif, berbudi luhur, mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Serta mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan kehidupan pada tataran nasional dan internasional.

4.1.2.2 Misi Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah

a. Menyediakan sejumlah upaya yang perlu demi kemajuan dan mewujudkan suasana belajar yang kondusif untuk menumbuhkan sifat siswa dan lulusan yang cerdas, disiplin, kreatif, dan berbudi luhur. b. Memperbaiki mutu sumber daya pendidikan dan sistem belajar mengajar secara berkelanjutan. Salah satu bagian pendidikan di Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah patumbak medan yaitu SMA yang mempunyai misi untuk mendukung dan mengutamakan proses pendidikan seumur hidup, dengan meningkatkan mutu pembelajaran dan pelayanan pendidikan sehinga terbentuk siswa yang cedas secara intelektual, emosi dan spritual. Dan memiliki visi untuk mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas secara akademi dan bersaing dalam kompetisi global.

4.1.2.3 Kegiatan Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah

Program-program yang telah dilaksanakan oleh yayasan diantaranya :

1. Kursus Orientasi Adaptasi

Kursus ini dimaksud untuk memberikan pemahaman kepada para karyawan Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan baik kekuatan maupun kekurangan nya.

2. Latihan Kepemimpinan

Guna menunjang pencapaian prestasi siswa dan kinerja karyawan maka dilakukanya latihan kepemimpinan untuk menambah pengetahuan para karyawan. 4.2. Analisis Data 4.2.1. Metode Deskriptif 4.2.1.1 Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner dengan jumlah pertanyaan berupa 21 butir pertanyaan 7 butir pertanyaan untuk bisnis organisasi variabel X dan 14 pertanyaan untuk kinerja karyawan variabel Y. Responden dalam penelitian ini adalah 50 orang karyawan Yayasan Pendidikan Patumbak Medan. Berikut karakteristik responden yang diperoleh dari kuisioner yang telah disebarkan secara acak pada karyawan yang berjumlah 99 orang dan berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, masa kerja karyawan Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan. Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Umur Frekuensi Persentase 25-35 21 50,00 36-45 18 33,33 46-55 7 10,00 56 4 6,67 Jumlah 50 100 Sumber : Data Primer Dengan Pengolahan 2012 Tabel 4.1 menunjukan bahwa pada usia 36-45 responden 21-35 sebanyak 21 orang dengan persentase sebesar 50,00 usia 25-35 tahun sebanyak 18 orang dengan persentase 33,33 usia 46-55 tahun sebanyak 7 orang dengan persentase sebesar 10,00 dan usia 56 adalah sebanyak 4 orang dengan persentase sebesar 6,67. Berdasarkan data ini dapat diketahui bahwa karyawan Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan memiliki karyawan yang masih berusia muda dan berpeluang mengembangkan karir yang lebih baik. Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun – 64 tahun. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan Yayasan Pendidikan Nurul Hadinah Patumbak Medan berada pada usia produktif. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut : Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis kelamin Frekuensi Persentase Pria 26 60,00 Wanita 24 40,00 Jumlah 50 100 Sumber : Data Primer Dengan Pengolahan 2012 Tabel 4.2 menunjukhan bahwa responden pria berjumlah 26 orang dengan persentase sebesar 60,00, responden wanita berjumlah 24 orang dengan persentase sebesar 40,00, dilihat dari karakteristiknya, jumlah pria dan wanita relatif berimbang hal ini karena objek penelitian adalah instansi pendidikan yang tidak mempermasalahkan masalah gender. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tinkat Pendidikan Pendidikan Frekuensi Persentase SMUSMK - Diploma 7 13,33 S-1 34 70,00 S-2 9 16,67 Jumlah 50 100 Sumber : Data Primer Dengan Pengolahan 2012 Tabel 4.3 menunjukhan bahwa pendidikan dibagi menjadi lima kelompok, pegawai berpendidikan S-1 dengan angka 34 orang 70,00, pegawai yang telah sarjana tentunya memiliki kesempatan untuk mengembangkan karir yang lebih terbuka. Dalam proses promosi jabatan, faktor pendidikan harus menjadi pertimbangan mengingat angka pegawai yang telah sarjana cukup besar, hal tersebut akan memberikan kesempatan yang rata-rata pada setiap karyawan dalam proses pengembangan karir. Karakteristik responden berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja Masa Kerja Frekuensi Persentase 1– 10 7 20,00 11 – 20 38 66,67 21-30 5 13,33 Jumlah 50 100 Sumber : Data Primer Dengan Pengolahan 2012 Tabel 4.4 menunjukhan bahwa masa kerja, 11 – 20 tahun sebanyak 38 orang 66,67. Mempertimbangkan faktor pengalaman dalam promosi jabatan adalah hal yang sangat baik mengingat masa kerja karyawan relatif cukup lama. Dengan mempertimbankan pengalaman dalam proses promosi jabatan maka kesempatan dalam mengembangkan karir dimiliki sebagian besar karyawan.

4.2.1.2 Analisis Deskriptif Variabel 1.

Variabel Bisnis Organisasi X Distribusi jawaban responden terhadap 7 butir pertanyaan mengenai variabel bisnis organisasi X . Distribusi tangapan responden terhadap variabel X dapat dilihat pada Tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Tangapan Responden Terhadap Variabel Bisnis Organisasi Sebagai Variabel X Butir pertanyaan Sangat Tidak Setuju STS Tidak Setuju TS Kurang Setuju KS Setuju S Sangat Setuju SS Total F F F F F F 1. Bapakibu mempunyai Kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara efektif 7 14.0 15 30.0 20 40.0 8 16.0 0 0 50 100 2. Bapakibu mem punyai kemampuan beradaptasi dengan yayasan 3 6.0 13 26.0 19 38.0 15 30.0 0 0 50 100 3. Bapakibu merasa lingkungan kerja aman dan nyaman 3 6.0 15 30.0 16 32.0 16 32.0 0 0 50 100 4. Bapakibu merasa lingkungan kerja bersihan layak memenuhi standar 13 26.0 15 30.0 22 44.0 0 0 50 100 5. Bapakibu tetap mengerjakan pekerjaan walaupun pimpinan tidak ada di kantor 6 12.0 15 30.0 28 56.0 1 2.0 0 0 50 100 6. Bapakibu selalu minta ijin atasan apabila ada kegiatan diluar kantor 3 6.0 15 30.0 21 42.0 11 22.0 0 0 50 100 7. Bapakibu berani bersikap tegas apabila itu benar. 1 2.0 13 26.0 36 72.0 0 0 50 100 Sumber : Data Primer Dengan Pengolahan 2012 Hasil jawaban koesioner yang di peroleh dari 50 lima puluh responden untuk variabel bisnis organisasi pada Tabel 4.5 yaitu: 1. Pada butir pertanyaan pertama “bapakibu mempunyai kemampuan menyelesaikan pekerjaan secara efektif”. Distribusi tangapan terdapat 7 orang sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 14.0, 15 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 30.0, 20 orang menyatakan kurang setuju dengan presentase sebesar 40.0, 8 orang menyatakan setuju dengan besar presentase 16.0. Dengan demikian, rata-rata karyawan kurang mempunyai kemampuan dalam menyelesaikan pekerjaan secara efektif. 2. Pada butir pertanyaan kedua “bapakibu mempunyai kemampuan beradaptasi dengan yayasan”. Distribusi tangapan terdapat 3 orang menyatakan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 6.0, 13 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 26.0, 19 orang menyatakan kurang setuju dengan persentase sebesar 38.0 , dan 5 orang menyatakan setuju dengan presentase sebesar 30.0. Dengan demikian rata-rata karyawan kurang mampu untuk beradaptasi dengan yayasan. 3. Pada butiran ketiga “bapakibu merasa lingkungan kerja aman dan nyaman”. Distribusi tangapan terdapat 3 orang menyatakan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 6.0, 15 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 30.0, 15 orang menyatakan kurang setuju dengan presentase sebesar 32.0, 22 orang menyatakan setuju 32.0. Dengan demikian rata-rata karyawan merasa nyaman dengan lingkungan yayasan. 4. Pada butiran keempat” bapakibu merasa lingkungan kerja bersih dan layak memenuhi standa”r. Distribusi tangapan terdapat 13 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 26.0, 15 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar , 30.0, 22 orang menyatakan setuju dengan presentase sebesar 44.0. Dengan demikian lingkungan kerja diyayasan memenuhi standar. 5. Pada butir pertanyaan kelima “bapakibu tetap mengerjakan pekerjaan walaupun pimpinan tidak ada dikantor”. Distribusi tangapan terdapat 6 orang menyatakan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 12.0, 15 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 30.0, 28 orang menyatakan kurang setuju dengan besar presentase sebesar 56.0, 1 orang menyatakan setuju dengan presentase sebesar 2.0. Dengan demikian rata-rata karyawan kurang setuju mengerjakan pekerjaan ketika pimpinan tidak ada dikantor. 6. Pada butir pertanyaan keenam “bapakibu selalu minta ijin atasan apabila ada kegiatan diluar kantor”. Distribusi tangapan terdapat 3 orang menyatakan sangat tidak setuju dengan presentase sebesar 6.0, 15 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 30.0, 21 orang menyatakan kurang setuju dengan presentase sebesar 42.0, 11 orang menyatakan setuju dengan presentase sebesar 22.0. Dengan demikian rata-rata karyawan kurang setuju untuk selalu meminta ijin kepada atasan apabila ada kegiatan lain diluar kantor. 7. Pada butir ketujuh “bapakibu berani bersikap tegas apabila itu benar.” Distribusi tangapan terdapat 1 orang menyatakan tidak setuju dengan presentase sebesar 2.0, 13 orang menyatakan kurang setuju dengan presentase sebesar 26.0, 36 menyatakan setuju dengan presentase sebesar 72.0 . Dengan demikian rata-rata karyawan akan bersikap tegas dalam mengambil sikap.

2. Variabel Efektifitas Kinerja Karyawan Y