Prosedur penelitian Pengecekan Keabsahan Temuan

35 35 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.4 Triangulasi Waktu Pengumpulan Data

I. Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan secara sistematis dengan tahapan penelitian sebagai berikut: 1. Tahap persiapan a. Observasi awal Peneliti melakukan observasi awal ke lokasi penelitian dengan tujuan memotret profil sekolah mulai dari gambaran lokasi penelitian, mengetahui sejarah singkat SD Darul Hikam Kota Bandung, mengenal guru, siswa, dan mengetahui sekilas tentang pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah tersebut. b. Merumuskan masalah Rumusan masalah sangat penting dalam sebuah penelitian. Oleh karena itu peneliti harus merumuskan masalah setelah melakukan beberapa studi pendahuluan. Dengan adanya rumusan masalah, peneliti lebih berfokus dan mudah membuat laporan hasil penelitian. c. Pengembangan instrumen 1 Menyusun indikator kemampuan pemecahan masalah 2 Menyusun pedoman wawancara 3 Menyusun pedoman observasi 4 Menyusun instrumen soal pemecahan masalah matematika 5 Validasi instrumen oleh ahli 6 Uji coba instrumen 36 36 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 Menyiapkan instrumen dan administrasi penelitian 2. Tahap pelaksanaan a. Pengumpulan data Data diperoleh dengan cara melakukan pengamatan secara langsung ke lapangan sesuai dengan acuan pada metode penelitian, wawancara dengan informan, serta mempelajari sumber-sumber tertulis melalui instrumen penelitian dan mempelajari dokumen yang berhubungan dengan sumber data. b. Analisis data Setelah melakukan persiapan, peneliti mengumpulkan data yang diperoleh dari lapangan, kemudian menganalisis data tersebut untuk dijadikan laporan pada akhir penelitian dan disusun secara sistematis untuk memudahkan tahap penulisan laporan penelitian. Analisis data dilakukan setiap saat terutama setelah memperoleh data baru. 3. Tahap penyusunan laporan Setelah proses penelitian selesai dilaksanakan, peneliti membuat laporan penelitian berupa hasil yang sebenarnya yang diperoleh dari lapangan, seperti catatan-catatan hasil observasi, wawancara, hasil studi dokumentasi dan rekaman audio video yang kemudian digambarkan atau dideskripsikan ke dalam tulisan. 37 37 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 96 96 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD NEGERI 064036 MEDANKOTA.

0 2 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY : Penelitian Eksperimen pada Kelas IX Salah Satu SMP di Kota Bandung.

1 2 56

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII pada Salah Satu SMP Di Kabupaten Bandung Barat.

1 4 29

Implementasi Pendekatan Metakognitif dan Problem Posing Dalam Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self- Efficacy Matematis Siswa : studi eksperimen terhadap salah satu SMP Swasta di Jakarta.

2 14 54

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

12 47 892

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

6 31 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP di Kota Bandung).

0 1 60

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

0 0 217