Definisi Istilah Instrumen Penelitian

25 25 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu budaya ataupun suatu potret kehidupan”. Adapun fokus studi kasus dalam penelitian ini adalah siswa kelas V salah satu SD di Bandung Utara yang diasumsikan telah memiliki kemampuan pemecahan masalah matematik karena di SD tersebut telah menerapkan berbagai modelpendekatan pembelajaran inovatif dan student centered. Modelpendekatan pembelajaran yang diterapkan melibatkan secara aktif sebagai subyek dalam pembelajaran, dan dipandang tepat dalam upaya meningkatkan kemampuan pemecahan matematik siswa.

C. Definisi Istilah

Definisi istilah merupakan penjelasan atas konsep penelitian yang ada dalam judul penelitian. Definisi istilah sangat berguna dalam memberikan pemahaman dan batasan yang jelas agar penelitian ini tetap terfokus pada kajian yang diinginkan peneliti. Adapun istilah yang perlu dijelaskan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis merupakan kemampuan untuk menguraikan materi ke dalam bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih terstruktur dan mudah dimengerti Yulaelawati, 2007:72 2. Kemampuan pemecahan masalah matematis merupakan sebuah kemampuan menyelesaikan atau memecahkan sebuah persoalan yang berkaitan dengan matematika berdasarkan langkah-langkah pemecahan masalah Polya, yaitu kemampuan memahami masalah, kemampuan merencanakan penyelesaian, kemampuan menjalankan rencana penyelesaian, dan kemampuan memeriksa hasil penyelesaian.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utama adalah peneliti itu sendiri. Seperti yang dijelaskan oleh Sugiyono 2010:306 bahwa “Peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih 26 26 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya”. Meskipun demikian, peneliti juga perlu untuk membuat instrumen pendukung yang digunakan untuk melengkapi data, karena penelitian ini lebih menekankan pada proses dan hasil dalam penelitian. Dalam penelitian ini digunakan instrumen pendukung sebagai berikut: 1. Soal Tes Pemecahan Masalah Matematik Soal tes pemecahan masalah terdiri dari delapan buah soal yang berbentuk uraian. Delapan soal tersebut tentang pecahan dan perbandingan. Soal tersebut telah dikonsultasikan dan divalidasi oleh kedua pembimbing. Soal tes pemecahan masalah matematik dapat dilihat pada lampiran 1. Soal tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematik yang dimiliki siswa. Untuk memudahkan peneliti dalam menganalisis hasil tes pemecahan masalah matematik digunakan beberapa pedoman, yaitu: a. Pedoman indikator kemampuan pemecahan masalah matematik. Pedoman ini digunakan untuk melihat kemunculan indikator kemampuan pemecahan masalah matematik pada setiap soal yang telah diselesaikan oleh setiap siswa. Terdapat 12 indikator kemampuan pemecahan masalah matematik yang harusnya bisa dicapai oleh siswa sesuai langkah pemecahan masalah menurut Polya. Pedoman indikator kemampuan pemecahan masalah matematik dapat dilihat pada lampiran 2. b. Rubrik penilaian hasil tes pemecahan masalah matematik Peneliti menggunakan rubrik penilaian pemecahan masalah matematik menurut Isaacs dalam Yee, 2012:6 untuk menilai hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Rubrik penilaian ini dapat dilihat pada lampiran 3. c. Pedoman indikator representasi 27 27 Siti Mas’ula, 2013 Studi Kasus Tentang Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas V Di Salah Satu SD Swasta Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pedoman ini digunakan untuk menilai bentuk representasi berpikir siswa dalam memecahkan masalah matematika. Pedoman ini dapat dilihat pada lampiran 4. 2. Pedoman Wawancara Pedoman wawancara ini digunakan untuk menjaring data tentang ketercapaian indikator kemampuan pemecahan masalah matematik, kesulitan yang dialami siswa dan aspek metakognisi yang terjadi saat siswa memecahkan masalah matematika. Pedoman wawancara ini dikonsultasikan dan divalidasi oleh pembimbing. Pedoman ini dapat dilihat pada lampiran 5. 3. Pedoman Observasi Pedoman observasi digunakan untuk menjaring data tentang aktivitas siswa dan sikap siswa selama menyelesaikan soal pemecahan masalah. Pedoman ini dapat dilihat pada lampiran 6.

E. Validasi Instrumen

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI KELAS V SD NEGERI 064036 MEDANKOTA.

0 2 41

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA SMP DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING : Studi Kuasi Eksperimen terhadap siswa salah satu SMP Negeri di Kota Bandung.

1 1 46

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY : Penelitian Eksperimen pada Kelas IX Salah Satu SMP di Kota Bandung.

1 2 56

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII pada Salah Satu SMP Di Kabupaten Bandung Barat.

1 4 29

Implementasi Pendekatan Metakognitif dan Problem Posing Dalam Pencapaian Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self- Efficacy Matematis Siswa : studi eksperimen terhadap salah satu SMP Swasta di Jakarta.

2 14 54

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

12 47 892

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

6 31 50

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP di Kota Bandung).

0 1 60

ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V (STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA KOTA YOGYAKARTA)

0 0 217