K3 : Kong Kali Kong(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi Di Kota Medan)

(1)

K3 : KONG KALI KONG

(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan)

SKRIPSI

Diajukan Guna Melengkapi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Sosial dalam bidang Antropologi Sosial

Oleh: Rizki Ananda

090905050

DEPARTEMEN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

Halaman Persetujuan

Skripsi ini disetujui untuk dipertahankan Oleh :

Nama : Rizki Ananda

Nim :090905050

Departemen : Antropologi Sosial

Judul : K3 : KONG KALI KONG

(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan)

Medan, Mei 2014

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

(Drs. Yance, M.Si) (Dr. Fikarwin Zuska) NIP. 195803151988031003 NIP. 196212201989031005

Dekan Fakultas Ilmu Politik Dan Ilmu Sosial Universitas Sumatera Utara

(Prof. Dr. Badaruddin, M.Si) NIP. 196805251992031002


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PERNYATAAN ORIGINALITAS

K3 : KONG KALI KONG

(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan)

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah disajikan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti lain atau tidak seperti yang saya nyatakan di sini, saya bersedia diproses secara hukum dan siap meninggalkan gelar kesarjanaan saya.

Medan, Mei 2014 Penulis


(4)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “K3 : KONG KALI KONG” (Studi deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan) disusun oleh Rizki Ananda (090905050), 2014. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, halaman, foto, lampiran surat penelitian.

Di era globalisasi sekarang ini, bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan ini akan didapatkan oleh masyarakat di dalam pasar, yang disini pengertian secara umum pasar itu adalah pusat jual beli atau pusat pertemuan antara pembeli dan penjual. Disinilah fungsi utama pasar yaitu tempat berkomunikasinya antara sesama masyarakat yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melengkapi kebutuhan tersier mereka. Pasar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pasar yang masyarakatnya menginginkan sesuatu barang ataupun kebutuhan yang instan, dimana maksud dari pasar disini adalah pasar yang menyediakan makanan ataupun minuman yang secara umum diperoleh melalui pasar modern yaitu minimarket multifungsi Kong Kali Kong.

Penulis merasa tertarik mengambil judul ini dikarenakan penulis ingin melihat bagaimana perkembangan strategi yang digunakan untuk mendatangkan pembeli ataupun konsumen di dalam sistem pemasaran minimarket multifungsi ini. Penulis juga ingin melihat bagaimana minimarket yang diinginkan masyarakat sekarang di dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan budaya, dimana di dalam skripsi saya ini yang menjadi objek penelitian saya adalah manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tidak akan pernah puas terhadap suatu hal. Rasa keingintahuan yang dimaksud di dalam skripsi saya ini adalah rasa ingin tahu bagaimana atau apa yang tersedia di dalam minimarket tersebut.

Di dalam skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat etnografi, dimana metode ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana strategi pemasaran dan apa pendapat masyarakat terhadap minimarket ini. Juga menggunakan metode etnografi yang dimana peneliti akan menceritakan mengenai hasil penelitian melalui tulisan, dan juga disini peneliti akan meneliti secara mendalam (depth interview).

Strategi pemasaran yang dimaksud di dalam penelitian saya ini merupakan inovasi oleh minimarket multifungsi kongkalikong dan inovasi ini merupakan suatu produk budaya yang dihasilkan dari pemikiran dan ide seorang manusia. Kesimpulan dalam skripsi ini adalah minimarket multifungsi kongkalikong menciptakan inovasi yang baru yang dapat menciptakan strategi pemasaran yang menguntungkan bagi pihak minimarket, inovasi baru itu lah yang menjadikan sistem ataupun strategi pemasaran minimarket ini berjalan dengan lancar.


(5)

Ucapan Terima Kasih

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya lah maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. Skripsi yang berjudul “K3 : Kong Kali Kong (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan” adalah suatu tulisan yang menggambarkan bagaimana sistem pemasaran yang dilakukan oleh minimarket kong kali kong sebagai minimarket multifungsi di Kota Medan. Penulis berharap dengan adanya tulisan ini masyarakat dapat mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan Kong Kali Kong sebagai minimarket multifungsi dalam hal menarik pelanggan yang kebanyakan terdiri dari anak-anak muda.

Dalam kesempatan ini, penulis ingin berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan masukan dan support juga membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih ini terutama penulis tujukan kepada Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. Bapak Dr. Fikarwin Zuska, sebagai Ketua Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang telah banyak mengajarkan ilmu pengetauan kepada penulis sejak awal perkuliahan hingga penulisan skripsi. Bapak Drs. Agustrisno, M.SP, Sebagai Sekretaris Departemen Antropologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara, yang juga telah banyak mengajarkan ilmu Antropologi kepada penulis.


(6)

Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada Dra.Tjut Syahriani, M. Soc. Sc, sebagai Dosen penasehat akademik yang selama ini membimbing dan membantu penulis dalam hal perkuliahan.

Penulis juga sangat berterima kasih kepada Bapak Drs. Yance, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi ini, yang telah memberikan arahan dan banyak masukkan mana yang baik dan mana yang buruk kepada penulis. Banyak pemikiran yang mengajarkan penulis untuk lebih berani menghadapi berbagai cobaan yang datang. Penulis juga sangat berterima kasih kepada beliau atas segala ilmu pengetahuan yang telah diajarkan selama perkuliahan kepada penulis sampai dengan akhir penulisan skripsi ini. Penulis juga beranggapan beliau bukan saja sebagai dosen pembimbng, melainkan penulis juga merasakan beliau dapat dijadikan teman yang bisa diajak curhat, cerita masalah pribadi penulis. Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih kepada beliau yang begitu banyak jasanya dalam memberika ilmu pengetahuan selama ini mungkin tidak pernah saya pikirkan. Terima kasih atas motivasi hidup yang bapak berikan, sampai kapanpun saya tak akan menyerah pak dalam menghadapi cobaan apapun itu.

Kepada Dosen Penguji Skripsi, Ibu Dra. Rhyta tambunan, M.Si , penulis mengucapkan juga banyak terima kasih atas masukan yang diberikan guna menunjang penulisan skripsi ini menjadi lebih baik. Terima kasih atas buku-buku yang telah ibu berikan. Jangan pernah lelah untuk terus mengajar ya, Bu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan staf pengajar yang telah bersedia berbagi pengalaman dan pengetahuan akademis. Kepada seluruh pegawai


(7)

FISIP USU, terutama Kak Nur dan Kak Sofi, penulis juga ucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan selama ini.

Ucapan terima kasih terkhusus untuk kedua orang tua penulis yang insya Allah selalu dilindungi kesehatannya, yaitu Bapak H. Zulkifli, dan Hj. Nazariah, yang setia dalam mendidik penulis sehingga menjadikan penulis seperti sekarang ini. Teruntuk Papa yang walaupun sejak tahun 2011 tidak pernah berjumpa kembali, saya juga selalu mendoakan Papa untuk dilindungi rezeki dan kesehatannya. Saya selalu menyebut nama papa dan mama dalam tiap doa yang selalu saya panjatkan, yakinlah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Om Aan dan Umi Onah yang begitu dermawan telah memberikan begitu banyak bantuan, arahan, tumpangan, dan juga makanan. Tanpa mereka mungkin penulis tidak akan seperti saat ini. Begitu banyak bantuan yang sudah mereka berikan kepada penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ponakan-ponakan, para pasukan turbo (Adit, Dida, Tiara, Thea, Humairah, Kenshi, Fathan) serta Dedek dan Danu yang sudah banyak memberikan banyak keceriaan kepada penulis.

Penulis juga tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada seseorang yang penulis kagumi. yang telah memberikan banyak motivasi kepada penulis, yang telah memberikan banyak arahan dan masukkan yang baik. Banyak hal yang sudah kita bicarakan, banyak hal yang sudah kita inginkan, tapi satu harapan kita semoga itu kita dapatkan ya.


(8)

Kepada teman-temanku yang begitu aku rindukan, Saddam, Kikin, Ulil, Pasya, Jaka, Olia, Angga, Ari. Sudah lama kita tak bertemu ya? Ingat janji kita kan? semoga kalian semua menjadi yang terbaik diantara para terbaik ya kawan- kawan.

Kepada kawan-kawan HMI komisariat FISIP USU, Amri, Sandy, Teguh, Jhon, Martua, Said, Aga, dan lain-lain yang tidak bisa penulis ucapkan satu per satu, teruslah berjuang untuk mempertahankan panji-panji kebenaran ya kawan.

Kepada kerabat-kerabat Antropologi, Christian Sidabalok, aku sering memberikan jebakan untukmu itu tak lain dan tak bukan hanya untuk kebaikkanmu, Lok. Kepada Agus Samuel & Theresia Sitanggang yang telah banyak membantu selama ini. Kepada Enggi, Taupik Azhari, Bastian Tambunan, Aditya Syafni, Arifin Hsb, terimakasih atas motivasi nya selama ini. Kepada Zulfa, Asrul, Nugraha, Samuel Sagala, Santi, Gorat Siahaan, Ian Sinuraya, Bams, Ali, Azhari, dan juga kerabat-kerabat yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu, semoga kekerabatan kita tidak pernah hilang ditelan waktu, kepada adek-adek junior juga penulis berharap agar kalian nanti dapat menyelesaikan skripsi kalian dengan cepat dan juga penulis berharap agar kekerabatan sesama kita dapat saling kita jaga.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu penulis di dalam menyelesaikan skripsi ini, tanpa bantuan kalian, skripsi ini tidak akan dapat ditulis dengan baik. Penulis berharap semoga skripsi ini nantinya dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca dan penulis lainnnya,


(9)

terutama kepada semua mahasiswa Antropologi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Medan, Mei 2014

Penulis Rizki Ananda


(10)

RIWAYAT HIDUP

Rizki Ananda, lahir di Lhokseumawe 27 Februari 1992. Merupakan anak dari pasangan Bapak Zulkifli dan Ibu Nazariah. Penulis adalah anak ke enam dari enam bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Taman Siswa Lhokseumawe, dan lulus pada tahun 2003. Sekolah Menengah pertama (SMP) di SMP Yayasan Pendidikan Arun Lhokseumawe dan lulus pada tahun 2006. Lalu menyelesaikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Yayasan Pendidikan Arun Lhokseumawe dan lulus pada tahun 2009. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi di Universitas Sumatera Utara di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Departemen Antropologi Sosial pada tahun 2009.

Pengalaman Berorganisasi :

• Penulis pernah menjadi anggota muda HMI KOMISARIAT FISIP USU pada tahun 2009 – 2011.

• Tahun 2011 penulis bergabung dengan Kelompok Aspirasi Mahasiswa (KAM) Independen.

• Tahun 2011, penulis pernah menjadi anggota liga mahasiswa partai Nasional Demokrat (NASDEM).

• Tahun 2012 – 2014, penulis pernah terpilih sebagai bendahara di Ikatan Dongan Sabutuha Departemen Antropologi (INSAN).

Alamat e-mail penulis : [email protected] Kontak Person penulis : 0896 1311 0121


(11)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingg penulis dapat menyelesaikan skripsi dan segala perlengkapan lainnya dalam memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Antropologi di Fakultas Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.

Studi deskriptif mengenai strategi pemasaran minimarket Kong Kali Kong di Kota Medan, yang merupakan judul dari skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara dalam bidang Antropologi. Skripsi ini berisi kajian analisis yang didasarkan pada observasi dan wawancara penulis yang membahas mengenai bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh minimarket Kong Kali Kong terhadap para konsumen yang kebanyakan terdiri dari kalangan remaja seperti pelajar dan mahasiswa yang datang ke minimarket tersebut.

Skripsi ini adalah jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bagi para pembaca untuk perbaikan menuju kesempurnaan skripsi ini. Dengan demikian penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca, khususnya mahasiswa Antropologi, yaitu sebagai penambah wawasan selama masa perkuliahan.

Medan, Mei 2014


(12)

DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN

PERSYARATAN ORIGINALITAS... i

ABSTRAK…... ii

UCAPAN TERIMA KASIH... iii

RIWAYAT HIDUP ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tinjauan Pustaka ... 15

1.3. Rumusan Masalah ... 20

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 21

1.5. Metode Penelitian ... 21

1.6. Pengalaman Penulis Selama di Lapangan ...24

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong ... 27

2.2. Tujuan Didirikannya Minimarket Kong Kali Kong ... 43

2.3. Visi dan Misi Minimarket Kong Kali Kong ... 44

2.2. Struktur Organisasi Minimarket Kong Kali Kong ... 45

BAB III STRATEGI PEMASARAN 3.1. Pengertian Strategi Pemasaran ... 48

3.1.1. Pengertian Strategi ... 48

3.1.2. Pengertian Pemasaran ... 49

3.1.3. Strategi Pemasaran ... 51

3.2. Merumuskan Strategi Pemasaran ... 53

3.3. Bauran Pemasaran ( Marketing Mix ) ... 57

BAB IV PENERAPAN STRATEGI PEMASARAN PADA MINIMARKET K3 DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN 4.1. Penerapan Strategi Pemasaran Minimarket K3 ... 65

4.2. Analisis Perkembangan Volume Penjualan Pada Minimarket K3.... 72

4.3. Analisis SWOT Strategi Pemasaran Minimarket K3 ... 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 79

5.2. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Pusat Pasar di Kota Medan ... 3

Gambar 2 : Minimarket Kong Kali Kong ( K3 ) ... 27

Gambar 3 : Karyawan-karyawan di Minimarket Kong Kali Kong (K3) ... 28

Gambar 4 : Kong Kali Kong sebagai Convenience store pertama di Kota Medan...29

Gambar 5 : Rak-rak makanan di K3 ... 33

Gambar 6 : Rak permen di K3 ... 35

Gambar 7 : Roti fresh yang baru disajikan ... 36

Gambar 8 : Rak minuman yang dapat diambil sendiri oleh konsumen ... 37

Gambar 9 : Macam-macam Minuman siap saji yang ada di K3 ... 37

Gambar 10 : Rak makanan siap saji yang ada di K3 ... 38

Gambar 11 : Klinik Mie Instan ala K3 ... 38

Gambar 12 : Event terbuka musik di parkiran …………... 40

Gambar 13 : Persiapan sebelum Event di K3 dimulai …... 40

Gambar 14 : Suasana Lantai 2 (dua) K3 saat acara “Nobar” ……….. 41

Gambar 15 : Tampilan luar K3 saat malam hari ...42


(14)

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “K3 : KONG KALI KONG” (Studi deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan) disusun oleh Rizki Ananda (090905050), 2014. Skripsi ini terdiri dari 5 bab, halaman, foto, lampiran surat penelitian.

Di era globalisasi sekarang ini, bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan ini akan didapatkan oleh masyarakat di dalam pasar, yang disini pengertian secara umum pasar itu adalah pusat jual beli atau pusat pertemuan antara pembeli dan penjual. Disinilah fungsi utama pasar yaitu tempat berkomunikasinya antara sesama masyarakat yang memiliki tujuan yang sama yaitu untuk melengkapi kebutuhan tersier mereka. Pasar yang dimaksud dalam skripsi ini adalah pasar yang masyarakatnya menginginkan sesuatu barang ataupun kebutuhan yang instan, dimana maksud dari pasar disini adalah pasar yang menyediakan makanan ataupun minuman yang secara umum diperoleh melalui pasar modern yaitu minimarket multifungsi Kong Kali Kong.

Penulis merasa tertarik mengambil judul ini dikarenakan penulis ingin melihat bagaimana perkembangan strategi yang digunakan untuk mendatangkan pembeli ataupun konsumen di dalam sistem pemasaran minimarket multifungsi ini. Penulis juga ingin melihat bagaimana minimarket yang diinginkan masyarakat sekarang di dalam memenuhi kebutuhan masyarakat tersebut. Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan budaya, dimana di dalam skripsi saya ini yang menjadi objek penelitian saya adalah manusia yang memiliki rasa ingin tahu yang tidak akan pernah puas terhadap suatu hal. Rasa keingintahuan yang dimaksud di dalam skripsi saya ini adalah rasa ingin tahu bagaimana atau apa yang tersedia di dalam minimarket tersebut.

Di dalam skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat etnografi, dimana metode ini digunakan untuk menggambarkan bagaimana strategi pemasaran dan apa pendapat masyarakat terhadap minimarket ini. Juga menggunakan metode etnografi yang dimana peneliti akan menceritakan mengenai hasil penelitian melalui tulisan, dan juga disini peneliti akan meneliti secara mendalam (depth interview).

Strategi pemasaran yang dimaksud di dalam penelitian saya ini merupakan inovasi oleh minimarket multifungsi kongkalikong dan inovasi ini merupakan suatu produk budaya yang dihasilkan dari pemikiran dan ide seorang manusia. Kesimpulan dalam skripsi ini adalah minimarket multifungsi kongkalikong menciptakan inovasi yang baru yang dapat menciptakan strategi pemasaran yang menguntungkan bagi pihak minimarket, inovasi baru itu lah yang menjadikan sistem ataupun strategi pemasaran minimarket ini berjalan dengan lancar.


(15)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pasar1

Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan

adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran.

Pasar selalu diidentikkan dengan kotor dan bau, sehingga golongan anak-anak muda atau golongan pembisnis eksekutif dan pekerja kantoran akan merasa kurang berminat untuk memasuki kawasan seperti ini.

1


(16)

pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam ilmu ekonomi, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar pesertanya terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar yaitu, peran pembeli dan peran penjual.

Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dengan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang. Pasar terbagi atas dua klasifikasi yaitu pasar tradisional dan pasar modern.

Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual dan pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar menawar yang terjadi. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian, barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Ditempat ini biasanya juga tersedia jasa reparasi sepatu, tas dan banyak lagi. Akan banyak sekali tampak beragam penjual dari berbagai usia, mulai dari usia muda hingga tua. Ada penjual


(17)

yang masih tergolong anak-anak, remaja, ibu-ibu, bapak-bapak, bahkan nenek-nenek dan kakek-kakek yang sudah lanjut usia pun akan tampak disini.

Gambar 1 : Pusat Pasar di Kota Medan / Pasar Sentral

Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan dan perkampungan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Sisi negatif dari pasar tradisional adalah keadaannya yang kotor dan kumuh, sehingga banyak orang yang enggan berbelanja disana.

Pasar tradisional secara teoritis adalah suatu institusi yang bercirikan adanya kegiatan interaksi dari pembeli dan penjual yang didalamnya terdapat


(18)

kesepakatan mengenai jumlah barang dan harganya. Unsur penting dalam pasar adalah penawaran oleh para penjual dan permintaan oleh para pembeli. Namun tidak demikian dengan Onan2

Berita adanya tokoh yang meninggal, ataupun berita lainnya akan sangat cepat tersampaikan di pasar. Karena Onan juga merupakan tempat pertemuan orang dari huta yang bertetangga. Onan umumnya hanya sekali dalam satu minggu. Ada juga yang dua kali, tetapi Onan kedua biasanya lebih kecil dari Onan pertama.

. Ternyata Onan memiliki fungsi yang lebih luas dari sekedar fungsi ekonomi.

Dalam bahasa Batak, pasar dikenal dengan nama Onan. Onan berasal dari kata “on” dan “an” yang artinya ini dan itu. Sadia on, sadia an, berapa ini, berapa itu merupakan suatu kalimat tanya yang sering terucap dalam berbelanja di pasar. Versi lain menyebutkan bahwa kata Onan awalnya dikonstruksikan oleh para pelaku pasar karena pasar merupakan tempat bertemu (mardomu) orang yang dari sini (na sian ON) dan orang yang dari sana (na sian AN).

Dari beberapa sumber, ditemukan keterangan bahwa Onan sejatinya bukan sekedar tempatnya untuk berbelanja. Onan merupakan sebuah interaksi sosial yang sudah lama dan tidak bisa diciptakan secara tiba-tiba. Fungsi onan sebagai media interaksi sosial terlihat dalam penyampaian kabar huta atau kampong.

2


(19)

Pada jaman dahulu orang hanya punya kesempatan bertemu dengan orang lain secara teratur di Onan. Ada juga tempat pertemuan lain yaitu pesta adat, horja, tetapi itu tidak teratur hanya sesekali. Bagi orang Batak, Onan tidak hanya merupakan pusat perdagangan dan pertemuan biasa. Pada jaman dahulu juga, Onan dapat serta berfungsi sebagai tempat persiapan perang. Orang-orang yang sedang bermusuhan dengan huta lain, lebih dulu berkumpul di Onan, agar lebih mudah untuk serentak pergi perang. Walaupun perang itu terjadi antara dua huta yang mempunyai Onan yang sama, maka kelompok yang akan menyerang selalu berkumpul di Onan. Sedang yang merasa akan diserang tetap bersiap menanti di dalam benteng hutanya.

Onan juga mempunyai kekuatan hukum untuk mendamaikan orang. Satu hari sebelum hari Onan, pada hari Onan, dan sehari setelah hari Onan adalah hari-hari damai. Pada hari-hari itu, tidak boleh terjadi pembunuhan, perkelahian, pencopetan terhadap orang yang akan pergi ke Onan. Juga, pantang melakukan tagihan piutang pada hari Onan. Hutang-piutang harus diselesaikan di luar hari Onan.

Dikisahkan juga bahwa ketika remaja, para muda-mudi Batak juga menempatkan Onan sebagai pasar mencari jodoh. Remaja ini bisa mencari pasangan yang berasal dari satu pekan (saonan) atau mencari pasangan dari Onan yang lain. Dan di kalangan muda-mudi ini dikenal ungkapan mar-onan tombis, dimana para muda-mudi saling bersenggolan di pasar yang sangat ramai. Lewan senggolan (tombis) inilah cinta bermula dan berlanjut pada jalinan asmara selanjutnya.


(20)

Onan, selain berfungsi sebagai pasar, perjumpaan antara penjual dan pembeli, mempertukarkan bahan-bahan komoditi dan hasil kerajinan seperti ulos dan tikar, dulunya juga merupakan tempat pertemuan para raja-raja huta. Raja-raja duduk di bawah pohon beringin, yang dinamakan parampangan, untuk membicarakan situasi huta dan sekitarnya, situasi keamanan, pertanian, maupun pengaduan atau keluhan-keluhan.

Bahkan dituliskan bahwa Nommensen sewaktu hendak mulai mengembangkan agama Kristen, menemui raja-raja di parampangan ini dan mempersembahkan nampuran (sirih) sebagai simbol persahabatan dari komunikasi. Onan diselenggarakan oleh huta-huta yang menjadi anggotanya. Hari Onan diselenggarakan sekali seminggu, secara tetap dan berkelanjutan. Tertib dan aturan onan dijaga dengan baik dan diawasi oleh seorang panggomgom onan (pemerintah pasar) sebagai Raja ni Onan.

Pasar modern tidak banyak berbeda dengan pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang (barcode), berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri (swalayan) atau dilayani oleh pramuniaga.

Barang-barang yang dijual sangat banyak dan sangat beragam, selain bahan makanan seperti buah, sayuran, daging, dan sebagian besar barang lainnya adalah barang yang dapat bertahan lama seperti piring, gelas, pisau, kipas, dan lain-lain. Berbeda dengan pasar tradisional yang identik dengan lingkungan yang


(21)

kotor, pasar modern justru kebalikkannya. Maka dari itu, masyarakat sekarang cenderung memilih pasar modern sebagai tempat berbelanja, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh dari pasar modern adalah pasar swalayan, hypermarket3, supermarket4 dan minimarket5

Saat ini di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang tengah bersaing ketat didalam industri ritel

.

Perkembangan dunia usaha pada saat ini menunjukkan adanya gejala peperangan yang semakin meningkat ke arah penguasaan pasar secara luas. Perusahaan besar maupun kecil saling berpacu untuk merebut tempat pemasaran dengan berbagai macam cara dan usaha supaya perusahaan dapat menjual produk sebanyak-banyaknya pada konsumen yang membutuhkan. Untuk itulah perusahaan harus mendapat pasar yang luas dengan metode strategi pemasaran yang telah dikuasainya dengan baik.

6

3

Hipermarket adalah bentuk

. Banyak pemain yang mencoba menjalankan

barang yang diperdagangkan. Selain tempatnya yang luas, hipermarket biasanya dan memiliki

lahan parkir yang luas

4

Supermarket atau pasar swalayan adalah sebua Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.

5

http : //a67532.wordpress.com/2010/05/13/perbedaan-antara-pasar-modern-dan-pasar-tradisional/ akses tanggal 10/03/2014.

6

ritel retail) adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjuala dan buka


(22)

bisnisnya untuk menjadi yang terbaik. Dunia bisnis ritel di Indonesia akan semakin ramai dengan semua tantangan dan peluang yang ada. Hingga saat ini sudah banyak pemain dalam bisnis ritel ini mulai dari kelas minimarket, supermarket, hingga hypermarket. Tidak hanya ritel lokal saja, ritel asing pun banyak masuk ke Indonesia dengan menawarkan sistem kewaralabaan yang belakangan ini sudah dianggap menjamur oleh kalangan masyarakat.

Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini di negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia, dapat dirasakan adanya kemajuan pesat di dalam aktivitas perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan. Salah satunya adalah pasar modern, pasar modern meliputi hypermarket, supermarket dan minimarket.

Dalam hitungan tahun, minimarket telah menyebar ke berbagai daerah seiring dengan perubahan orientasi konsumen dalam pola berbelanja untuk kebutuhan sehari-hari. Dulu konsumen selalu mengejar harga murah, sekarang tidak hanya itu saja tetapi kenyamanan berbelanja pun menjadi daya tarik tersendiri. Bisnis minimarket melalui jaringan waralaba ataupun franchise7 berkembang biak sampai pelosok kota kecamatan kecil. Khususnya minimarket dengan brand8 yang sudah terkenal hingga kini seperti Indomaret9

7

Franchisee adalah orang atau badan usaha yang memperoleh hak mereproduksi konsep franchisor di mana franchisee terikat dengan kontrak perjanjian. Franchisee berkomitmen dalam

menghormati konsep, spesifikasi dan peraturannya. Franchisee membayar kewajibannya sesuai dengan yang tertulis di kontrak (bersambung).

dan

8

Brand (merek) adalah suatu unsur yang sangat berpengaruh dalam sebuah perusahaan. Keduanya berfungsi sebagai identitas yang mereprentasikan citra sebuah perusahaan dimata konsumen.


(23)

Alfamart10. Merk ini dimiliki oleh kumpulan perusahaan yang sudah sangat kuat dalam bisnisnya di Indonesia. Situasi yang ada menunjukkan betapa sengitnya persaingan di bisnis ritel ini khususnya Indomaret dan Alfamart sebagai market leader11

Untuk perkembangan industri ritel seperti Indomaret dan Alfamart sudah dapat dilihat dari data – data secara pasti. Indomaret pada tahun 2009 sudah memiliki 3892 total gerai di Indonesia

minimarket.

12

. Sedangkan Alfamart memiliki kurang lebih 3000 gerai yang berkembang di Jawa dan Sumatera13

. Hal inilah yang menunjukkan perkembangan industri ritel yang sudah sangat meningkat dari tahun sebelum-sebelumnya. Kehadiran hypermarket juga merupakan salah satu pasar modern yang semakin eksis di belantara perbelanjaan Indonesia, berawal sejak Indonesia di timpa krisis moneter, situasi kacau di dalam negeri ini ternyata membuahkan bagi investor asing.

12/05/2014

9

Indomaret merupakan jaringa sehari-hari dengan luas penjualan kurang dari 200 M2. Akses 12/05/2014

10

Alfamart adalah salah satu minimarket retail terkenal di Indonesia. Waralaba yang berdiri sejak tahun 1989 ini menjual berbagai macam produk harian.

11

Arti pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan/ kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.

12


(24)

Bila dikatakan krisis moneter yang terjadi sejak pertengahan 1997, memang bukan isapan jempol belaka. Tidak hanya fundamental ekonomi bangsa Indonesia yang hancur-hancuran, pasar Indonesia pun semakin terbuka dari serbuan asing. Krisis moneter membuat Indonesia terpaksa menandatangani Letter Of Intent (Lol) dan tergantung pada Dana Moneter Internasional (IMF) untuk pemulihan dan pengawasan ekonomi. Alhasil sebagai imbalannya, Indonesia harus membuka pasar di sektor bisnis untuk asing, termasuk sektor ritel. Salah satu ritel terbesar yang kiprahnya semakin menjadi adalah hypermarket (pasar serba ada) yang dikemas dalam format modern. Pada saat ini ada 2 (dua) perusahaan asing yang bermain disektor ini yaitu Makro dan Carefour dan satu perusahaan negeri yaitu Giant.

Berdasarkan data dari Gabungan Perusahaan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPPMI), dari total pasar yang ada, jumlah pasar tradisional 73 % (persen) atau sekitar 1,7 juta unit, sedangkan jumlah pasar modern yang meliputi hypermarket, supermarket dan minimarket sebesar 27 % (persen) atau sekitar 500.000 unit14, sedangkan pertumbuhan hypermarket pada tahun 2001-2005 mencapai 34 % (persen), sementara ritel yang lebih kecil, seperti supermarket tumbuh 9 % (persen)15

Ada beberapa faktor yang mendorong tumbuh pesatnya pasar modern, yaitu : perilaku masyarakat (rumah tangga) di Indonesia. Berdasarkan penelitian

.

14

15


(25)

perilaku konsumen rumah tangga di Indonesia sangat tinggi ditujukan bahwa bangsa Indonesia merupakan masyarakat yang paling sering berbelanja. Faktor lain adalah kenyamanan dan kelengkapan serta harga yang bersaing. Ada stigma dimasyarakat bahwa pasar tradisional itu kumuh, kotor, terkesan tidak nyaman dan aman, sehingga lebih nyaman berbelanja dipasar modern.

Pasar modern belum memiliki peraturan yang mengatur kegiatannya secara jelas, baru dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP), akan tetapi dalam mendirikan usahanya atau izin usahanya (IUPM) diatur oleh pemerintah pusat atau daerah. Misalkan Izin Usaha Pasar Modern (IUPM) diberikan oleh pemerintah pusat dalam hal departemen perdagangan yang dimana bila luas bangunan usahanya lebih dari 20.000m2, sedangkan kalau pemerintah daerah memberikan izin usaha bila luas bangunan usahanya dibawah 20.000m2. sebagai contoh pemerintah DKI Jakarta menerbitkan Peraturan Daerah (PERDA) No. 2 tahun 2002 tentang perpasaran swasta16

Pada skripsi ini hanya akan membahas tentang strategi pemasaran minimarket saja. Yang dimaksud minimarket adalah sarana atau tempat usaha untuk melakukan penjualan barang-barang kebutuhan sehari-hari secara eceran dan langsung kepada konsumen akhir dengan cara swalayan yang luas lantai usahanya paling besar (maksimal) 1.000m

. Peraturan ini yang menjadi dasar berdirinya pasar modern di DKI Jakarta.

17

16

PERDA No. 2 Tahun 2002.

17

Ibid,.


(26)

Pada umumnya, minimarket adalah sebuah toko yang menjual barang dan makanan untuk kebutuhan sehari-hari. Minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang dari rak-rak minimarket dan membayarnya di meja kasir. Minimarket berbeda dengan supermarket, dimana supermarket disini adalah sebuah toko yang mengarah kepada toserba atau dikenal dengan istilah toko serba ada yang mana supermarket itu berukuran 1.000m2 – 4.999m2. barang yang dijual di supermarket pun beraneka ragam, mulai dari furniture18, baju, sayur-sayuran, minuman, dan lain-lain. Sedangkan minimarket biasanya hanya berukuran 100m2- 999m2 dan menjual barang tidak selengkap seperti di supermarket19

18

furniture adalah perlengkapan rumah yang mencakup semua barang seperti

.

Dalam perkembangannya pada saat ini, ada minimarket yang tidak hanya mencari keuntungan saja dengan cara menjual produknya, tetapi ada juga yang menyajikan sarana tempat untuk nongkrong atau bersantai sambil makan dan minum, serta menikmati sarana minimarket misalnya makanan cepat saji, televisi, wifi, music dan lain-lain. Salah satunya adalah minimarket K3 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Kong Kali Kong. Minimarket Kong Kali Kong baru berdiri kurang lebih 2 (dua) tahun ini, sehingga perlu strategi pemasaran yang baik guna mampu bersaing dengan pesaingnya yang telah eksis lebuh dahulu.

19


(27)

Dalam menjalankan strategi pemasarannya guna meningkatkan volume penjualannya, maka pelaksanaan bisnis yang dijalankan hatus tetap berpegang pada ketentuan yang sudah dibuat oleh minimarket itu sendiri.

Dengan demikian, bisnis mempunyai tujuan untuk mencapai hal utama, yaitu :

• Target hasil (profit materi dan benefit non materi)

Tujuan perusahaan harus tidak hanya mencari profit setinggi-tingginya, tetapi juga harus dapat memperoleh dan memberikan benefit (keuntungan atau manfaat) kepada internal organisasi perusahaan dan eksternal (lingkungan) seperti terciptanya suasana persaudaraan, kepedulian sosial dan sebagainya.

• Pertumbuhan, artinya terus meningkat

• Keberlangsungan dalam kurun waktu selama-lamanya

Jika profit materi dan benefit non materi telah diraih sesuai target, maka perusahaan akan mengupayakan pertumbuhan atau kenaikan terus-menerus dari setiap profit dan bebefitnya. Hasil perusahaan akan terus diupayakan agar tumbuh meningkat tiap tahunnya. Belum bisa dikatakan sempurna orientasi manajemen suatu perusahaan bila hanya berhenti pada pencapaian target hasil dan pertumbuhan. Karena itu, perlu diupayakan terus agar pertumbuhan target hasil yang telah diraih dapat dijaga kelangsungannya dalam kurun waktu yang cukup lama.


(28)

Pentingnya pemasaran dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat akan suatu produk dan jasa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pemasaran adalah proses, cara, perbuatan memasarkan suatu barang dagangan20. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain21

Mengingat pentingnya aktivitas pemasaran serta keingintahuan mengenai seberapa efektif pemasaran yang dilakukan oleh Minimarket K3 : Kong Kali

.

Bagi dunia usaha yang bergerak dibidang perpasaran swasta yang merupakan badan usaha yang berorientasi profit, kegiatan pemasaran adalah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan.

Dalam kegiatan pemasaran, minimarket harus menetapkan konsep pemasarannya, karena konsep pemasaran yang digunakan dalam pemasaran menentukan tujuan-tujuan dari pemasaran itu sendiri. Bagi suatu minimarket, konsep pemasaran yang cocok adalah konsep pemasaran yang bersifat kemasyarakatan, karen kondisi pasar sekarang adalah pasar pembeli, maka pelanggan adalah segala-galanya. Kebutuhan, keinginan dan kepuasan pelanggan harus benar-benar diperhatikan, sedangkan tujuan konsep ini adalah agar pelanggan tetap setia berbelanja ditempat tersebut.

20

http ://Kamusbahasaindonesia.org/pemasaran/mirip. Akses tanggal 10/03/2014.

21

Kottler Philip, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian, (Jakarta : Erlangga, 1996), jilid 2, halaman 20.


(29)

Kong dalam menarik masyarakat untuk berbelanja ditempat tersebut dan untuk meningkatkan penjualan, kiranya cukup beralasan jika penulis merasa tertarik untuk menyusun skripsi ini dengan judul “K3 : Kong Kali Kong (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi di Kota Medan)”.

1.2.Tinjauan Pustaka

Penelitian yang dilakukan ini melihat bahwa kebanyakan pengunjung yang datang untuk meramaikan minimarket adalah golongan anak-anak muda. Anak-anak muda khususnya para remaja, memiliki sifat suka mencari tempat yang nyaman untuk dapat berkumpul dengan teman-temannya.

Dalam dunia perdagangan saat ini, minimarket bukan lagi menjadi istilah yang asing bagi masyarakat umum, terutama bagi masyarakat yang tinggal di kota-kota besar. Minimarket merupakan perantara anatar produsen dan konsumen akhir yang dimana aktivitasnya adalah melaksanakan penjualan eceran.

Minimarket adalah toko yang mengisi kebutuhan masyarakat akan warung yang berformat modern yang dekat dengan pemukiman penduduk sehingga dapat mengungguli toko ataupun warung sekalipun22

Sebagai minimarket yang menyediakan barang kebutuhan sehari-hari, suasana dan keseluruhan minimarket sangat memerlukan suatu penanganan yang profesional dan khusus, agar dapat menciptakan daya tarik tersendiri di mata masyarakat. Tata letak minimarket dapat mempengaruhi sirkulasi kembali untuk

.

22


(30)

berbelanja. Terkadang, suasana yang nyaman dan bersih lebih diutamakan daripada hanya sekedar harga miring / rendah, yang belum tentu dapat menjamin kelangsungan hidup dari minimarket tersebut.

Keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen terhadap barang yang ditawarkan sangat dipengaruhi oleh harga, kualitas produk, pelayanan, lokasi perusahaan/toko. Untuk itu perusahaan harus tanggap terhadap apa yang harus dilakukan terkait dengan keberlangsungan usahanya, karena konsumen akan semakin selektif dalam melakukan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya.

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pengusaha minimarket ini untuk menarik perhatian konsumen agar melakukan pembelian yaitu melalui strategi pemasaran. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.

Hal ini juga didukung oleh pendapat Swasta, yang mengatakan strategi adalah suatu rangkaian rancangan besar yang menggambarkan bagaimana sebuah persahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya23

Strategi pemasaran adalah suatu rencana yang mengindikasikan bagaimana manajer mengaplikasikan sumber daya produk individu atau lini

. Sehingga dalam hal ini, untuk menjalankan usaha kecil diperlukan adanya pengembangan melalui strategi pemasaran. Karena pada saat kondisi kritis, justru usaha kecil lah yang mampu memberikan pertumbuhan terhadap pendapatan masyarakat.

23

Basu, Swsata, D.H. Politik Harga Dalam Pemasaran, Yogyakarta: Cetakan Pertama, Penerbit CV Ananda, 1982.


(31)

produk untuk mencapai tujuan produk tertentu. Seperti pertumbuhan pangsa pasar atau memaksimalkan keuntungan24

Bahwasanya strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut

.

25

Pasar adalah tempat berkumpulnnya pembeli dan penjual, pasar juga menjadi tempat dimana adanya suatu kebudayaan yaitu budaya yang menawarkan

. Anak-anak muda dalam kehidupannya sehari-hari cenderung mencari inovasi yang terbaik demi menemukan siapa jati dirinya yang sebenarnya. Kalangan anak-anak muda senantiasa membuka diri terhadap hal-hal yang baru, termasuk dalam hal gaya hidup yang membawa mereka kepada tuntutan inovasi pemasaran dan tekhnologi di lingkungan sekitarnya.

Sebagai individu, anak-anak muda dengan cepat menerima unsur kebudayaan asing melalui proses akulturasi dan sebaliknya, generasi tua selalu dianggap lemah dalam menerima unsur-unsur baru. Pernyataan inilah yang sepertinya sudah mendarah daging, sehingga sulit untuk dirubah. Hal ini dapat terjadi karena belum melekatnya unsur ataupun norma-norma yang bersifat tradisional pada diri anak-anak muda. Itulah yang menyebabkan mereka dengan mudahnya menerima unsur-unsur baru yang kemungkinan besar dapat merubah pola kehidupan yang sudah ada dalam diri mereka sendiri.

24

Paul, dan Guiltian. Manajemen Penjualan, Yogyakarta: Penerbit BPFE, 1988.

25


(32)

adanya sistem tawar menawar. antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dan budaya, jadi hubungan pasar dan budaya adalah dimana objek yang dikenakan dalam sistem tawar menawar ini adalah manusia, dan adanya pasar itu terlahir dari ide atau pemikiran manusia, pemikiran manusia itulah yang disebut budaya, jadi lahirnya pasar dan adanya jual beli adalah hasil dari produk budaya.

Pasar dalam artian sempit juga dapat dikatakan sebagai arena dimana pembeli dan penjual bertemu (marketplace), menjadi tempat interaksi sosial secara nyata dan terbuka, yang diwujudkan dengan bertemunya mereka di dalam pasar tersebut. Pasar dapat dilihat sebagai tempat berkumpulnya manusia untuk memperbaharui persahabatan, bertemu dengan sanak saudara, mendengar gossip, dan mencari pengetahuan tentang apa yang sedang terjadi di dunia. Hal ini juga tercantum sebagaimana mengacu kepada pengertian konsep pasar sebagai tempat pertemuan untuk tujuan barter atau pembelian serta penjualan/market place (Stuart Plattner, 1989: 171). Platnner sendiri mengatakan bahwasanya pasar dapat diartikan dalam dua makna, yaitu sebagai sebuah institusi sosial dari pertukaran yang mana harga atau pertukaran tersebut bertemu secara equivalen ataupun seimbang dan pasar sebagai tempat dan waktu dimana interaksi pertukaran itu terjadi. Pasar tradisional selalu selalu hidup dalam arena ataupun tempat interaksi sosial suatu masyarakat. Pasar selalu diartikan sebagai tempat pasar (market place), tempat khusus dimana barang yang nyata diperlukan.

Dasar dari pendekatan Ilmu Antropologi Sosial dalam ranah perilaku konsumen sebenarnya meletakkan pondasi kajian pemasaran dalam konteks yang


(33)

selalu melihat manusia dalam ruang lingkup mahkluk sosial sebagai objek kajian yang paling mewakili ekspresi diri dan gaya hidup.

Menurut pandangan substantive (Schneider, 1974: 160), uang dilihat sebagai sebuah “medium of exchange” atau alat pertukaran. Terlepas apakah itu terjadi di era barter atau perekonomian modern, karena barter adalah bentuk awal dari aktifitas perekonomian, sehingga kemudian muncul istilah “primitive money” yang lebih mempunyai tujuan khusus dan terbatas pada kalangan mereka sendiri. Sedangkan uang sebagai “unit of account”, dari pandangan formalis yang mempunyai tujuan yang multiguna dan bisa digunakan dimana saja.

Secara lebih spesifik, (Polanyi 1944: 46) telah menjelaskan mengenai perilaku ekonomi. Ia berpendapat bahwa perilaku ekonomi sesungguhnya melekat didalam hubungan – hubungan sosial yang berlangsung tiap hari:

“The outstanding discovery of recent historical and anthropological research is that man’s economy, as a rule, is submerged in his social relationships. He does not act so as to safeguard his individual interest in the possession of material goods; he acts so as to safeguard his social standing, his social claims, his social assets.” ( Polanyi 1944:46 )

(Penemuan luar biasa dari penelitian sejarah dan antropologi saat ini adalah, bahwa ekonomi umat manusia, sebagai suatu aturan, melekat dalam hubungan-hubungan sosial. Orang tidak melakukan tindakan ekonomi dalam rangka melindungi kepentingan individualnya untuk memiliki barang-barang material, melainkan bertindak untuk melindungi status sosialnya, tuntutan sosialnya, serta aset sosialnya).


(34)

Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengalami proses dialegtika karakter bawaan genetis mereka masing-masing, yang menghasilkan satu sintesa karakter dan perilaku baru yang berdasarkan pada ekspresi diri dan gaya hidup konsumen ketika memasuki ranah pemasaran26

1.3.Rumusan Masalah

.

Berdasarkan dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas beberapa pokok permasalahan. Permasalahan tersebut antara lain :

1. Apa yang menjadi dasar berdirinya K3 : Kong Kali Kong ?

2. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan K3 : Kong Kali Kong dalam menarik perhatian pelanggan ?

1.4.Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setiap penelitian tentunya memliki tujuan dan manfaat yang sangat penting, karena melalui tujuan dan manfaat itulah suatu penelitian menjadi dapat lebih dimengerti oleh di penulis.

Adapun tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan kuliah S1 pada Departemen Antropologi FISIP USU.

2. Untuk mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan minimarket K3 : Kong Kali Kong sebagai minimarket multifungsi,

26

http://www.esaunggul.ac.id/epaper/pendekatan-antropologi-budaya-dalam-memahami-perilaku-konsumen-sebuah-kerangka-konsep-pemikiran/


(35)

terutama dalam menarik perhatian pelanggan khususnya golongan anak-anak muda.

Sebenarnya manfaat penelitian ini tidak hanya dirasakan oleh si penulis saja, tetapi juga bermanfaat bagi para pembaca. Karena dalam penelitian yang telah dilakukan ini, kita jadi mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang diterapkan oleh pihak minimarket untuk menarik pelanggan.

1.5.Metode Penelitian

Penelitian27 adalah suatu tindakan seseorang yang dilakukan sistematis dan mengikuti aturan-aturan metodologi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif. pendekatan ini langsung menunjukan setting dan individu-individu dalam setting itu secara keseluruhan, subjek penyelidikan baik berupa organisasi ataupun individu, tidak dipersempit menjadi variabel yang terpisah atau menjadi hipotesis, melainkan dipandang sebagai bagian dari keseluruhan28 . Penelitian juga sebagai tindakan yang dilakukan secara sistematik yang bertujuan untuk mengungkapkan atau membuktikan sesuatu, yang dilakukan dengan berdasarkan atas konsep-konsep dan teori-teori29

27

http://ridwanaz.com/umum/bahasa/pengertian-penelitian-defenisi-penelitian-adalah/

28

Arief Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Usaha Nasional, 1992), cetakan Pertama, halaman 21.

yang sesuai dengan tujuan dan dengan

cara-29

Konsep adalah suatu pendapat yang terwujud dari suatu abstraksi mengenai suatu hal atau masalah yang dibuat untuk mendapatkan suatu pengertian mengenai hal atau masalah tersebut. Sedangkan teori adalah suatu pendapat yang berisikan suatu prinsip-prinsip umum yang

terorganisasi secara sistematik yang dapat digunakan untuk menganalisa, membuat asumsi, meramalkan dan menjelaskan gejala atau masalah yang menjadi perhatian.


(36)

cara ilmiah yang dapat dipertanggung jawabkan menurut disiplin ilmu pengetahuan masing-masing30

Penelitian yang bersifat deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala hubungan tertentu antar suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat

.

Setiap penelitian tentunya memiliki metode dalam mengulas inti permasalahan yang diteliti. Metode penelitian adalah cara-cara dan prosedur yang dilakukan untuk mengumpulkan data secara bertanggung jawab sesuai dengan masalah yang diteliti dan disiplin ilmu pengetahuan yang bersangkutan. Penulis sebagai mahasiswa Departemen Antropologi Sosial FISIP USU menggunakan metode penelitian kualitatif, dimana penulis mempelajari metode ini dalam studi perkuliahannya, dan juga metode penelitian kualitatif ini sangat efisien digunakan dalam disiplin ilmu Antropologi khususnya.

31

Penelitian ini juga bersifat etnografis, karena untuk mendeskripsikan fenomena di lapangan, pastinya banyak hal yang dapat harus dipahami dalam proses mendeskripsikannya. Dalam penelitian etnografi, penulis harus mempelajari perilaku, kebiasaan, dan pola hidup. Etnografi juga melibatkan penelitian yang biasanya juga diikuti dengan wawancara terhadap masing-masing individu ataupun kelompok tersebut. Etnografi adalah suatu kebudayaan yang

.

30

Pengertian ini diambil penulis dari sebuah bahan copyan kuliah, yang dikompilasi oleh Bapak Zulkifli Lubis, selaku dosen Departemen Antropologi Sosial FISIP USU. Tanggal penerbitan bahan copyan ini 26 April 2008.

31


(37)

mempelajari kebudayaan lain. Etnografi merupakan suatu bangunan pengetahuan yang meliputi teknik penelitian, teori etnografi, dan berbagai macam deskripsi kebudayaan32

1. Observasi .

Di dalam penelitian ini ada dua jenis data yang digunakan oleh penulis, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari lapangan melalui observasi dan juga melalui wawancara. Serta ada pula data sekunder dan data ini diperlukan untuk melengkapi data primer yang diperoleh dari buku ilmiah ataupun dokumen yang berasal dari media internet.

Teknik pengumpulan data utama di dalam penelitian ini adalah teknik observasi dan juga teknik wawancara.

Observasi dilakukan menurut prosedur dan aturan tertentu sehingga dapat diulangi kembali oleh peneliti dan hasil observasi memberikan kemungkinan untuk ditafsirkan secara ilmiah.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari objek penelitian, wawancara yang dilakukan di penelitian ini adalah wawancara yang diperoleh melalui proses keterangan untuk tujuan penelitian yang dihasilkan dari proses Tanya jawab antara peneliti dan informan dengan cara bertatap muka.

32


(38)

1.6.Pengalaman Penulis Selama di Lapangan

Minimarket Kong Kali Kong atau yang sering disebut dengan minimarket K3 adalah salah satu convenience store pertama di Kota Medan. Hal ini tampak dari tulisan pada saat kita hendak menuju ke pintu masuk minimarket ini. Letak bangunan berupa ruko tiga lantai yang disulap sedemikian rupa sehingga begitu menarik banyak pelanggan lah yang menjadikan salah satu daya tarik penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai minimarket ini.

Letaknya yang terlihat jelas dari pinggir jalan raya karena berada di simpang antara Jalan Setiabudi – Dr Mansyur, serta tak jauh dari Universitas Sumatera utara dan bersebelahan dengan sekolah Safiyatul Amaliyah inilah yang membuat pengunjung tidak susah untuk mencari lokasi minimarket ini.

Saya berdomisili di Jl. Kapten Sumarsono, Helvetia Medan. Tak begitu jauh jarak antara minimarket Kong Kali Kong dengan tempat tinggal saya. Cukup dengan sekali naik angkutan umum (angkot) yang menuju arah terminal Amplas. Setelah itu, sebelum lampu merah simpang Jalan Setia Budi yang mengarah ke Jalan Dr.Mansyur, akan terlihat bangunan ruko minimarket Kong Kali Kong yang terletak di bahu jalan sebelah kiri.

Sesampai di minimarket Kong Kali Kong ini, saya disambut dengan hangat oleh seorang kasir perempuan yang mengenakan seragam K3. Lantas kemudian tanpa basa – basi pun, saya langsung mengajukan surat penelitian yang dikeluarkan oleh Universitas Sumatera Utara untuk kepentingan skripsi saya kepada dia. Lalu saya pun diajak ke ruko yg letaknya tepat di sebelah minimarket


(39)

K3 itu. Saya pun diarahkan untuk berbicara dengan wanita Chinese bertubuh yang tubuhnya agak sedikit gemuk. Awalnya saya meminta untuk dipertemukan langsung dengan manajer minimarket Kong Kali Kong itu, tetapi pada saat itu karena manajer tidak ada di tempat, maka dari itu saya dipertemukan dengan wanita Chinese itu yang belakangan saya ketahui dia sebagai kepala toko disana. Kemudian dia bertanya kepada saya “ada keperluan apa ya, bang? Ada yang saya bantu?”. Langsung saja saya menyatakan tujuan saya datang kesana dan memperlihatkan surat yang dikeluarkan oleh universitas sebagai langkah awal untuk meneliti tempat tersebut. Kemudian surat itu pun dibaca oleh dia, dan dia mengatakan kepada saya untuk datang kembali dua hari lagi mengenai kepastian jawaban dari surat itu. Dia tidak bisa langsung mengiyakan isi surat itu jika surat itu belum diketahui oleh pemilik dari minimarket Kong Kali Kong ini.

Singkat cerita, dua hari kemudian saya kembali menanyakan perihal kepastian dari surat izin penelitian yang saya berikan. Tetapi hasil yang saya dapatkan tidaklah sebanding dengan apa yang saya harapkan. Dia langsung mengatakan maaf karena penelitian yang hendak saya lakukan ini tidak diberi izin oleh pemilik dari Kong Kali Kong yang tidak dapat diberikan alasan secara pasti.

Tidak kehabisan akal sampai disitu saja, saya sengaja mendekati pramuniaga disana selama beberapa hari untuk mendapatkan data yang saya butuhkan. Pelan pelan selama beberapa hari saya bisa mendapatkan sedikit demi sedikit data – data yang saya butuhkan mengenai minimarket Kong Kali Kong tersebut.


(40)

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

2.1.Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong

Gambar 2 : Minimarket Kong Kali Kong (K3)

Minimarket merupakan usaha yang sedang diminati oleh mereka yang sedang ingin membuka usaha baru. Hal ini dikarenakan minimarket dilihat sebagai usaha yang menjanjikan dimasa seperti sekarang ini. Makin banyaknya


(41)

bisnis minimarket pada saat sekarang, menunjukkan bahwa masyarakat di Indonesia tidak hanya ingin menjadi pegawai kantoran biasa dengan upah standar, namun juga mulai gencar melirik bisnis yang dibangun sendiri dari modal kecil hingga modal besar. Salah satu contoh dari bisnis ataupun usaha yang dibangun sendiri adalah usaha minimarket Kong Kali Kong atau yang saat ini lebih dikenal sebagai minimarket K3.

Gambar 3 : Karyawan-karyawan di Minimarket Kong Kali Kong (K3)

Pola konsumsi masyarakat modern pada saat sekarang ini lebih menuntut kepada adanya kenyamanan, kebersihan, serta efisien dalam berbelanja sehingga


(42)

menyebabkan pasar tradisional semakin ditinggalkan oleh konsumen pada saat sekarang ini. Hal ini biasanya terjadi di Kota-kota besar di Indonesia, Khususnya di Kota Medan yang merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia.

Kota Medan, memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dengan perkembangan yang sangat pesat di berbagai bidang. Salah satu dampak yang terjadi di masyarakat Kota Medan dapat dilihat dari sisi perilaku dan gaya hidup yang juga dipengaruhi oleh globalisasi saat ini yang serba modern. Perubahan pola kehidupan masyarakat modern cenderung serba praktis dan konsumtif dalam pembelanjaan sehingga menimbulkan peluang bisnis – bisnis baru (Widjaja, 2009). Hal inilah yang menjadi sebagai landasan awal berdirinya minimarket Kong Kali Kong ini.


(43)

Kong Kali Kong merupakan salah satu toko convenience store 33

Kong Kali Kong didirikan oleh usaha perorangan pada tahun 2011. Pemilik minimarket Kong Kali Kong ini meyakini bahwa usaha minimarket miliknya ini dapat terus berkembang sesuai dengan tren

pertama di Kota Medan yang menawarkan kenyamanan, kemudahan, dan menyenangkan kepada setiap pengunjung yang kebanyakan berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Letaknya yang strategis berdekatan dengan sarana pendidikan ternama di Kota Medan menjadikannya sebagai salah satu minimarket yang digemari oleh kawula muda sebagai sarana untuk menghabiskan waktu di saat waktu senggang.

34

Mendirikan convenience store yang selalu ramai dikunjungi orang adalah harapan setiap pemilik toko. Semua aspek harus dipertimbangkan secara matang. modern yang berkembang pesat di Kota Medan seperti sekarang ini serta dapat menjadikannya sebagai sorotan dikalangan minimarket lain dalam hal pemasaran barang yang dilakukan minimarket ini dan memberikan banyak kenyamanan bagi para pengunjung yang datang ke minimarket ini.

Kong Kali Kong yang tergolong convenience store atau lebih dikenal dengan sebutan toko kelontong termasuk kedalam minimarket dalam hal luas lahannya, hanya saja perbedaannya Kong Kali Kong tidak hanya menjual barang sehari-hari, tetapi juga banyak menjual makanan cepat saji.

33convenience store

: adalah suatu lokal. Toko kelontong sering ditemukan di lokasi perumahan padat di perkotaan.

34


(44)

Lokasi toko didirikan tidak boleh asal memilih, salah dalam memilih tempat bisa menjadikan toko sepi pengunjung dan bisa saja menjadikan toko tersebut bangkrut ataupun tutup nantinya. Fasilitas yang lengkap dan mendukung serta kepuasaan pelanggan harus menjadi prioritas utama dan tidak boleh dikesampingkan. Perasaan nyaman dan kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan akan selalu diingat dan menambah image35

Untuk kawasan Sumatera Utara sendiri, gerai minimarket Seven Eleven belum dapat kita jumpai. Hal inilah yang menjadi latar belakang pemilik minimarket Kong Kali Kong ini menjadikan minimarket miliknya serupa dengan

positif bagi toko tersebut.

Minimarket Kong Kali Kong ketika kita melintas akan terlihat seperti toko modern seperti Seven Eleven yang ada di Kota-Kota besar seperti di Jakarta. Penampilan minimarket Kong Kali Kong ataupun lebih dikenal dengan sebutan K3 ini pun tidak kalah saing dengan Seven Eleven yang mana disini hampir sama dengan dengan Seven Eleven yang kini menjadi tempat nongkrong favorit remaja ataupun tempat pertemuan untuk rapat.

Pada tahun 2009, Seven Eleven telah berhasil masuk ke dalam industri ritel di Indonesia. Setiap gerai minimarket Seven Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Gerai minimarket Seven Eleven sudah tersebar di 19 negara di dunia dengan jumlah lebih dari 36.000 gerai. Untuk kawasan Asia dan Australia sudah terdapat di 12 negara termasuk Indonesia.

35


(45)

minimarket Seven Eleven yang ada di kota-kota besar tetapi tidak menjual barang seperti di gerai minimarket Seven Eleven.

“Didalam melakukan sesuatu, pastilah setiap orang memiliki alasan yang mendorong ataupun memotivasi. Demikian pula kalau ingin terjun di bisnis minimarket, kita harus memiliki sebuah alasan yang tepat dan jelas juga, bukan?” Itulah kalimat yang terucap dari karyawan salah satu minimarket di kawasan Medan helvetia ketika penulis menanyakan mengenai alasan yang mendasar didirikannya minimarket Kong Kali Kong tersebut.

Didirikan diatas tanah yang tidak cukup luas, tidak menjadikan minimarket Kong Kali Kong ini kehabisan ide untuk membangun sarana dan prasarana yang membuat pengunjung nyaman ketika berbelanja maupun menghabiskan waktu luang di minimarket ini. Hal inilah yang mendasari ide dari pemilik minimarket Kong Kali Kong ini untuk berinovasi dalam meningkatkan kenyamanan bagi para pengunjungnya.


(46)

Gambar 5 : Rak-rak makanan di K3

Ketika masuk kedalam minimarket K3, maka akan tampak seperti minimarket yang lain, namun ada kesan berbeda dan unik. Tempatnya lumayan luas, dan terdiri dari 2 lantai. Lantai 1 dipakai sebagai tempat minimarketnya, dan lantai 2 dipakai sebagai tempat nongkrong.

Ketika penulis berada di lokasi penelitian (K3), penulis melihat banyak pengunjung yang sangat suka untuk menghabiskan waktu dilantai dua untuk bermain laptop atau gadget lainnya. penulis pun bertanya kepada salah seorang pengunjung K3 yang namanya telah disamarkan.


(47)

Penulis : bagaimana fasilitas yang ada di minimarket K3 ini ? dan apakah anda merasa nyaman ketika berada di K3 ini ?

Pengunjung : Fasilitasnya sangat bagus. karena di Kota Medan ini sendiri belum ada minimarket atau supermarket yang menawarkan konsep seperti di K3 ini.

Penulis : konsep seperti apa yang anda maksudkan ?

Pengunjung : konsep yang saya maksud itu adalah modernnya itu loh. Disini kita bisa membuat dan mengambil minuman yang kita sukai dan sesuai dengan selera kita.

Penulis : jadi, minuman seperti apa yang menjadi favorit anda disini ? Pengunjung : Saya sangat suka dengan Snowflush.

Penulis : apa itu minuman snowflush ?

Pengunjung : minuman yang didalamnya ada serutan-serutan buah dan es. Saya sendiri tidak bisa menggambarkan bagaimana detailnya. Pokoknya snowflush itu enak lah.

Penulis : lalu menurut anda, apa kekurangan yang ada di K3 ini ?

Pengunjung : mungkin di lantai duanya ya. Karena di lantai dua itu ruangannya tidak ber-AC, jadi kalau cuaca agak terik, ya lantai dua itu agak panas lah.

Penulis : tapi kenapa anda tetap suka nongkrong di K3 ini ? bukannya anda katakan kalau lantai dua ini panas karena tidak ada AC nya. Bukan kah masih banyak lagi minimarket yang full dengan AC ? dan bukan kah lebih enak bila nongkrong di cafe ?


(48)

Pengunjung : disini beda dengan tempat nongkrong yang lain bang, karena disini selain ada minimarketnya, ada tempat nongkrong kek gini lah. Enak aja aku rasa bang, kayak diluar negeri kan gini model minimarketnya bang.

Begitulah kesan pengunjung yang datang ketika penulis bertanya mengenai kenyamanan di minimarket K3. Rata-rata pengunjung menyukai lantai dua sebagi tempat nongkrong, dan penulis juga melihat kalau di lantai dua itu memang sangat ramai oleh pengunjung. Semua kursi-kursi penuh dengan pengunjung. Berbagai kegiatan dilakukan oleh pengunjung, ada yang mengobrol dengan teman-temannya sambil tertawa-tawa, ada yang asyik memainkan laptop dan handphone nya, ada yang mengerjakan tugas sekolah, ada yang menonton televisi, semuanya sambil menikmati makanan dan minuman yang dibeli dilantai satu.


(49)

Lantai dua dilengkapi dengan sarana wifi36 dan televisi berlanggangan. Hal ini membuat pengunjung banyak menghabiskan waktu dilantai dua untuk nongkrong bersama teman-temannya dengan bermain laptop atau gadget37

Gambar 7 : Roti fresh yang baru disajikan

nya dan menonton televisi. Sekilas, suasana lantai dua K3 tampak seperti Cafe, namun bedanya, makanan dan minumannya tidak tersedia dilantai dua itu, namun pengunjung harus membelinya dulu dilantai satu, dan kemudian membayarnya.

36

Wifi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. Wifi adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi. 12/05/2014

37

Gadget adalah suatu istilah yang berasal dari bahasa Inggris untuk merujuk pada suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. 12/05/2014


(50)

Kong Kali Kong juga memiliki tempat-tempat minuman atau makanan cepat saji yang dapat memudahkan konsumen atau pelanggan untuk mengambil minuman atau makanannya sendiri, setelah mengambil minuman dan makanan, maka tinggal membayar dikasir yang tersedia.


(51)

Gambar 9 : Macam-macam Minuman siap saji yang ada di K3


(52)

Selain itu, Kong Kali Kong juga menyediakan rak makanan yang lain seperti hotdog, roti bakar, atau burger yang bisa dijadikan sebagai pilihan makanan yang lain, bila bosan makan makanan yang itu-itu saja.

Ada yang unik dan memiliki cara sendiri dalam memberi inovasi dalam minimarketnya, yaitu adanya tulisan “klinik mie instan” yang terkesan lucu namun orang-orang sering menjadi penasaran dan mencobanya.

Gambar 11 : Klinik Mie Instan ala K3

K3 juga sering mengadakan acara atau event-event terbuka38

38

Event-event terbuka adalah acara yang diadakan di outdoor atau luar ruangan.

, misalnya dari produk rokok atau band-band yang ingin tampil. Bila sudah mengadakan event-event musik, maka K3 akan sangat ramai oleh pengunjung yang rata-ratanya adalah anak muda. tempat yang digunakan juga terbuka, yaitu parkiran K3, sehingga siapa saja boleh datang untuk sekedar melihat dan menikmati acara yang disajikan oleh K3, dan hal itu tidak dipungut biaya sama sekali, alias gratis.


(53)

Hal unik lain yang pernah dilakukan oeh K3 adalah mengadakan acara musik yang tampil di sebuah mobil yang terbuka. Dimana semua personil band, mulai dari vokalis, gitaris, pemain drum, dan keyboardnya berada di mobil itu. Mobil yang terbuka itulah yang menjadi panggung musiknya. Ketika acara musik berlangsung, sangat banyak pengunjung yang datang untuk melihatnya, sehingga K3 menjadi sangat dipadati oleh pengunjung. Hal ini memberi dampak yang sangat baik oleh penjualan K3. Omset penjualan menjadi naik drastis sangat tinggi dibanding dengan biasanya.


(54)

Gambar 13 : Persiapan sebelum Event di K3 dimulai

Selain itu K3 juga sering dijadikan sebagai tempat untuk “nobar” atau nonton bola bareng. Dimana K3 akan memasang slide yang besar untuk digunakan sebagi layar untuk menonton. Nobar sering dilakukan ketika acara bola sedang marak-maraknya.

Bila sudah ada acara nobar, maka K3 akan sangat padat dan ramai oleh anak-anak muda. bahkan bila tidak kedapatan tempat dilantai 2, maka mereka akan menonton di teras K3 tau yang biasa digunakan sebagai temapat parkir konsumen K3, karena pengelola K3 juga mengantisipasi akan ada keramaian, sehingga parkiran K3 juga disediakan layar besar untuk nobar


(55)

Gambar 14 : Suasana Lantai 2 (dua) K3 saat acara “Nobar”

Terkadang keadaan yang ramai begitu sedikit mengganggu lalu lintas jalan didepan K3, karena akan menyebabkan kemacetan yang terjadi akibat antrian kendaraan baik itu sepeda motor atau mobil yang ingin masuk kedalam K3. Bila parkiran sudah penuh, maka terpaksa pelanggan harus memarkirkan kendaraannya dengan menggunakan sedikit dari badan jalan. Hal ini lah yang biasanya menyebabkan macet dilingkungan K3, karena pelanggan memakai sebagian badan jalan untuk tempat parkir. Tapi, sejauh ini tidak pernah ada komplain atau teguran yang berarti yang diterima oleh pengelola K3 dan antusias pengunjung K3 juga tidak menjadi berkurang.


(56)

Gambar 15 : Tampilan luar K3 saat malam hari

Banyak sekali keunikan dari minimarket yang satu ini, dan banyak juga promosi-promosi yang ditawarkan. Baik itu dari segi paket-paket hemat makanan atau pun gratis tiket yang ditawarkan kepada pengunjung yang setia.


(57)

2.2. Tujuan Didirikannya Minimarket Kong Kali Kong

Dari sudut pandang industri, bidang usaha minimarket mampu bertahan ditengah–tengah ketidakpastian ekonomi. Konsumen berupaya menjaga konsumsi kebutuhan pokok, walaupun kepada tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwasanya tingkat penjualan yang dilakukan di minimarket tidak terpengaruh secara drastis.

Hasrat kawula muda yang terdiri dari kalangan pelajar dan mahasiswa untuk berbelanja pada zaman modern seperti sekarang ini pada dasarnya memilih berbelanja di tempat yang menawarkan kenyamanan bagi para pengunjung, ketertiban para pengunjung yang datang pada saat berbelanja, serta keamanan yang diberikan oleh pihak minimarket kepada pengunjung yang datang ke minimarket tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar tujuan didirikannya minimarket Kong Kali Kong sebagai minimarket yang mampu memberikan berbagai banyak kelebihan yang lebih baik kepada pengunjung yang datang ke minimarket Kong Kali Kong dibandingkan ketika pengunjung datang ke minimarket lain.

Inovasi ide berfikir dari pemilik Kong Kali Kong yang mampu menjadikannya sebagai icon39 minimarket di Kota Medan, diharapkan mampu menjadikan minimarket Kong Kali Kong ini sebagai trendsetter40

39

Icon adalah contoh atau sampel terbaik.

40

Trendsetter adalah orang yang menjadi sorotan dan mempengaruhi untuk trend/gaya .Atau bisa dikatakan sesuatu yang diikuti atau ditiru oleh banyak orang bisa juga berarti sorotan atau hal yang sedang dilihat oleh banyak orang.

bagi minimarket lain di Kota Medan yang menawarkan banyak kelebihan yang


(58)

digemari oleh pengunjung, tidak hanya dalam hal pemasaran produk, tetapi juga dalam hal kenyamanan yang diharapkan oleh para pengunjung minimarket tersebut.

2.3. Visi dan Misi Minimarket Kong Kali Kong 2.3.1. Visi

Visi minimarket Kong Kali kong ini pada dasarnya sangatlah sederhana, yaitu menjadi trendsetter dalam convience store pertama di Kota Medan yang sangat mengutamakan kepuasaan pelanggan yang hadir ke minimarket Kong Kali Kong ini.

2.3.2. Misi

Misi dari minimarket Kong Kali Kong ini adalah menciptakan pengalaman berbelanja yang menyenangkan melalui pemilihan dalam hal pemasaran produk yang kreatif serta menciptakan lingkungan berbelanja yang aman dan nyaman bagi para pelanggan.

2.4. Struktur Organisasi Minimarket Kong Kali Kong

Organisasi adalah kumpulan dari banyak orang untuk mencapai tujuan. Dalam setiap organisasi terdapat kerjasama yang sistematis antara kumpulan orang tersebut.

Pembentukan suatu organisasi harus memperhatikan fungsi-fungsi yang diinginkan dan melakukan pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab


(59)

yang jelas dan terperinci. Setelah semua hal tersebut dilakukan maka setiap orang dapat bertanggung jawab sesuai dengan tugas dan peranan yang telah diberikan.

Manajemen dan organisasi adalah dua perangkat yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan organisasi sebagai wadah atau tempat untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap organisasi yang baik akan memiliki visi dan misi, perencanaan, arah dan tujuan yang jelas dalam langkah-langkah yang teratur, terarah, dan terkoordinir secara baik.

Struktur organisasi di minimarket Kong Kali Kong ini hanya terdiri dari pemilik, manajer, kepala toko yang dibantu oleh asisstennya (pembantu kepala toko), kasir, dan yang terakhir pramuniaga. Dalam suatu perusahaan ada pembagian tugas dari masing-masing karyawan yang bertujuan agar dapat bekerja dengan efisien dan baik, sesuai dengan keahliannya masing-masing. Hal ini, juga dilakukan oleh pihak minimarket Kong Kali Kong. Adapun pembagian tugasnya adalah sebagai berikut :

Tugas Pemilik :

a) Mengaudit laporan keuangan perusahaan. b) Menambahkan modal.

c) Pemegang perusahaan.

d) Memantau perkembangan usaha. Tugas Manajer :

a) Mengatur administrasi keuangan ( keuangan, kepegawaian, penjualan, dan pembelian ).


(60)

b) Mengatur segala kegiataan perusahaan. c) Mengecek laporan keuangan.

Tugas Kepala Toko :

a) Menjalankan kebijakan manajemen. b) Membuat laporan keuangan.

c) Menseleksi calon pegawai baru. Tugas Pembantu Kepala Toko :

a) Mengorder barang yang masuk. b) Membayar hutang kepada supliyer. Tugas Kasir :

a) Melayani pembeli yang membayar. b) Menginput barang yang sudah masuk. c) Membuat laporan hasil penjualan harian. Tugas Pramuniaga :

a) Menjaga kebersihan rak-rak dan barang-barang. b) Mengontrol barang yang rusak.

c) Mengantarkan barang kepada pengunjung. d) Menjaga kebersihan minimarket.


(61)

BAB III

STRATEGI PEMASARAN

3.1. Pengertian Strategi Pemasaran 3.1.1. Pengertian Strategi

Kata “strategi” berasal dari Bahasa Yunani yaitu “Strategas” (stratos : militer dan Ag : memimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh para panglima perang dalam membuat rencana untuk memenangkan perang. Konsep ini relevan pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang, dimana panglima perang dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang41

Sondang Siagian menyebutkan bahwa “strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai tuntutan perubahan lingkungan

.

42

Menurut Steiner dan Minner, “strategi adalah penetapan misi perusahaan, penetapan sasaran organisasi dengan meningkatkan kekuatan eksternal dan internal, perumusan kebijakan dan implementasinya secara tepat, sehingga tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai

.

43

41

Hendr1awan Supratikno, Advanced Strategic Management : Back to Basic Approach, (Jakarta : PT. Gravindo Utama, 2003), halaman 19.

42

Sondang Siagian, Analisa serta Perumusan kebjakan dan Strategi Organisasi, (Jakarta : PT. Gunung Agung,1986), cet. Kedua, halaman 7.

43

George A. Steiner, Manajemen Stratejik (Jakarta : Erlangga, tt), halaman 70.

. Strategi perusahaan adalah rencana jangka panjang yang dirancang untuk memilih berbagai bisnis yang seharusnya dimasuki oleh perusahaan. Strategi ini mengindentifikasikan pasar-pasar yang


(62)

akan dilayani (mengindentifikasikannya daam bentuk kebutuhan atau pelayanan atau keduanya), serta lini produk atau jasa yang akan dihasilakan berdasarkan penilaian terhadap lingkungan sumber daya dan sasaran perusahaan.

Pada umumnya strategi perusahaan harus diturunkan dari analisis terhadap 3 (tiga) elemen yaitu masalah dan peluang lingkungan, sasaran perusahaan serta sumber daya dan kompetensi. Strategi perusahaan harus konsisten dengan sasaran perusahaan, dapat dicapai dengan sumber daya yang ada atau yang diperkirakan akan ada, seta memperhitungkan masalah-masalah dan peluang-peluang yang mungkin ada pada lingkungan.

3.1.2. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan kegiatan pokok yang dilakukan oleh sebuah perusahaan dalam usahanya untuk memperkenalkan dan mengkomunikasikan produk atau jasa yang mereka tawarkan kepada konsumen guna mencapai suatu tujuan. Usaha pemasaran yang baik membutuhkan analisis yang mendalam terhadap konsumen, berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan tersebut tergantung pada strategi yang telah dibuat dan direncanakan oleh perusahaan.

Pemasaran dalam konteks kajian antropologi selalu melihat manusia dalam ruang lingkup makhluk sosial sebagai obyek kajian yang paling mewakili ekspresi diri dan gaya hidup. Masyarakat adalah sekumpulan individu yang mengalami proses dialektika karakter bawaan genetis mereka masing-masing, yang menghasilkan satu sintesa karakter dan perilaku baru yaitu kebudayaan yang salah


(63)

satunya mengarah kepada ekspresi diri dan gaya hidup konsumen ketika memasuki ranah pemasaran.

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai44

Pemasaran adalah suatu sistem kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa kepada pembeli

.

45

3.1.3. Strategi Pemasaran

.

Adapun tujuan dari pemasaran adalah untuk memahami keinginan dan kebutuhan konsumen agar produk atau jasa sesuai bagi konsumen, sehingga produk-produk atau jasa tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Pemasaran sangat berguna dalam hal meningkatkan penjualan, karena dengan cara pemasaran yang baik dan benar maka sistem-sistem penjualan akan semakin mudah, misalnya harga tidak lebih tinggi dari perusahaan yan lain, mengetahui apa keinginan dan kebutuhan pasar yang sedang berkembang serta mengetahui kemana barang akan dipasarkan.

Strategi Pemasaran dapat dipahami sebagai logika pemasaran yang dengannya unit usaha bertahap dapat mencapai tujuan pemasarannya46

44

Philip Kotler, Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, (Jakarta : Erlangga, 1996), cet. Keenam, halaman 4.

45

Basu Swasta dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, (Yogyakarta : Liberty, 1990), cet. Pertama, halaman 5.


(64)

strategi pemasaran dapat diartikan sebagai seleksi atas pasar sasaran, menentukan posisi bersaing dan pengembangan suatu bauran pemasaran yang efektif untuk mencapai dan melayani klien yang dipilih47

Adapun proses strategi pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan mencakup

.

48

a. Memilih konsumen yang ingin dituju :

b. Mengindentifikasi keinginan konsumen c. Menentukan bauran pemasaran

Dalam menjalankan suatu perusahaan, perusahaan membutuhkan strategi pemasaran, karena dengan adanya strategi pemasaran tersebut maka usaha yang dijalankan oleh perusahaan akan lebih terarah dan strategi pemasaran yang akan dijalankan harus direncanakan dan dipersiapkan secara matang agar target yang ingin dituju bisa tercapai dan dengan adanya strategi pemasaran tersebut dapat membantu dan mengantisipasi segala perubahan lingkungan dari perkembangan yang berlaku dipasar sasaran.

Jadi kesimpulannya adalah bahwa strategi pemasaran merupakan proses perencanaan perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk ataupun jasa yang akan ditawarkan kepada konsumen untuk mencapai suatu tujuan dengan segala resiko yang akan dihadapi.

47

Philip Kotler dan Paul N. Bloom, Tehnik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional, (Jakarta : Intermedia, 1995), halaman 27.

48


(65)

Antropologi memandang proses bisnis sebagai sebuah perubahan budaya secara terencana untuk kepentingan bisnis atau perusahaan. Faktor penting keberhasilan sebuah bisnis atau perusahaan adalah keberhasilan dalam mengelola budaya perusahaan baik budaya pemimpin, staf, karyawan, kelengkapan perusahaan, konsumen dan semua yang terkait dengan perusahaan. Makna budaya disini tidak sekadar dipahami sebagai tradisi atau kebiasaan perusahaan tetapi menyangkut keseluruhan kelengkapan dan sistem organisasi yang sifatnya holistik/komprehensif. Budaya bukanlah satu dari aspek perusahaan, tetapi budaya justru cerminan dari perusahaan itu sendiri sebab perusahan dipandang antropologi sebagai suatu komunitas budaya yang memiliki perilaku dalam wujud-wujud kebudayaan, merubah budayanya berarti merubah perusahan secara keseluruhan. Kalau inti budaya perusahan mengalami perubahan otomatis akan menggerakan perubahan perusahan secara keseluruhan, tinggal apakah perubahan itu kearah keberhasilan atau kemunduran tergantung yang dikehendaki. Disini jelas kembali dalam pandangan antropologi bahwa budaya berfungsi sebagai cara hidup.

Perbincangan soal budaya perusahaan telah menjadi perbincangan yang sangat menarik dan paling penting dalam era sekarang ini. Bukan sekadar mendalaminya tetapi dalam rangka mengadakan perubahan berkesinambungan, menjadikan keunggulan bersaing dan kemampuan bertahan dalam era yang senantiasa berubah-ubah. Jikalau perusahan tidak ditangani budayanya maka perusahaan tersebut dipastikan dapat mengalami goncangan yang akhirnya bisa mematikan perusahaan tersebut. Budaya perusahaan menjadi elemen kunci dari


(1)

Konsepnya sangat modern, disini kita bisa mengambil makanan dan minuman kita sendiri dan sesuai dengan selera kita.”

Penulis melihat Minimarket K3 ini sebagai suatu trendsetter di Kota Medan. Itu di karenakan konsepnya yang multifungsi, ada minimarket dan ada tempat nongkrong. Belum ada usaha minimarket yang seperti ini di Kota Medan dan ini masih satu-satunya di Kota Medan.

Keunikan inovasi yang ditawarkan oleh K3 terlihat ketika mulai memasuki minimarket. Dilantai satu tampilannya masih tampak seperti minimarket yang lain. Terlihat rapinya rak-rak makanan dan minuman serta kebutuhan hari-hari yang biasanya di jual di minimarket lain. Namun, ketika masuk kedalam lagi, kita akan melihat adanya rak tempat makanan dan minuman siap saji yang bisa dibuat sendiri oleh pengunjung.

Berbagai minuman siap saji ditawarkan, ada dalam keadaan dingin, maupun panas. Demikian juga makanannya, ada berbagai mie, dan roti isian, seperti hot dog, burger dan lain-lain.

Dari pengamatan penulis, ide awal didirikan minimarket Kong Kali Kong ini sangatlah sederhana, yaitu minimarket yang mampu menjawab segala kebutuhan anak muda akan gaya hidup ala modern yang identik dengan kebebasan memilih dan bebas berkreasi. Penataan barang yang rapi dan terang serta fasilitas yang disediakan minimarket Kong Kali Kong ini dapt menjadi daya tarik sendiri dibandingkan minimarket lain yang ada di Kota Medan.


(2)

Pelayanan di minimarket K3 ini juga sangat baik. Semua pegawai atau karyawannya mengenakan seragam dan tampilannya sangat menarik, rapi dan perilakunya sangat sopan, sehingga pengunjung merasa sangat nyaman dengan pelayanan yang diberikan di minimarket K3 tersebut.

Penulis sebagai mahasiswa antropologi menilai ini sebagai buah pikir atau ide dari manusia dalam hal berinovasi. Dimana tidak habisnya ide-ide atau buah pikiran manusia dalam menciptakan suatu karya yang berbeda dari yang biasanya, sehingga terciptalah sesuatu yang baru. Manusia dalam kehidupannya tidak akan pernah leepas dari yang namanya ide, apalagi ide dalam hal berbisnis dan investasi.

Antropologi memanadang proses bisnis ini sebagai perubahan budaya secara terencana, untuk kepentingan bisnis atau perusahaan. Faktor penting keberhasilan sebuah bisnis atau perusahaan adalah keberhasilan dalam mengelola budaya perusahaan baik budaya pemimpin, staff, karyawan, kelengkapan perusahaan, konsumen dan semua yang terkait dengan perusahaan. Makna budaya disini tidak sekedar dipahami sebagai tradisi atau kebiasaan perusahaan, tetapi menyangkut keseluruhan kelengkapan dan sistem organisasi yaang bersifat holistik atau komprehensif.

Budaya bukanlah satu dari aspek perusahaan, tetapi budaya justru menjadi cerminan dari perusahaan itu sendiri. Sebab, perusahaan dipandang oleh antropologi sebagai suatu komunitas budaya yang memiliki perilaku dalam wujud-wujud kebudayaan, yang mana disini merubah kebudayaannya berarti merubah perusahaan secara keseluruhan. Jika inti budaya perusahaan mengalami


(3)

perubahan, otomatis perusahaan akan ikut berubah secara keseluruhan, tetapi semuanya tergantung kepada perusahaan itu sendiri, apakah akan berhasil atau tidak.

Sebenarnya banyak dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan apabila minimarket semakin berinovasi, karena dengan begitu tentunya pasar tradisional akan semakin ketinggalan, atau mungkin bisa hilang. Tetapi semuanya itu kembali lagi kepada manusianya, apakah akan terbawa kepada arus perkembangan budaya atau tetap mempertahankan budaya yang memang sudah ada dari turun temurun. Budaya itu bukanlah suatu hal yang kaku atau konstan, budaya itu adalah apa yang dihasilkan oleh pemikiran manusia dalam suatu kelompok kecil yang kemudian dapat diluaskan dan dikembangkan, dan hasilnya dapat diturunkan dan dibagikan kepada keturunan dan generasi selanjutnya.

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian, maka penulis memberikan beberapa saran yang dapat menjaadi referensi akhir dalam penulisan skripsi ini. Adapun saran dari penulis adalah :

• Walaupun zaman semakin berkembang dan inovasi-inovasi semakin banyak, penulis menyarankan agar tetap melestarikan budaya pasar dalam setiap inovasi, agar budaya pasar tidak hilang dan tidak tenggelam oleh perkembangan zaman yang semakin modern.

• Untuk minimarket Kong Kali Kong (K3) supaya tetap mempertahankan setiap inovasi-inovasi yang sudah dijalankan dan kalau bisa semakin


(4)

diperbanyak ide-ide positif yang dapat membuat K3 lebih maju dan dapat menjadi minimarket trendsetter di Kota Medan.

• Selanjutnya penulis ingin menyampaikan kepada pengusaha-pengusaha minimarket yang lain, supaya lebih memperbaharui usaha minimarketnya kearah yang lebih baik, agar usahanya dapat berkembang dan menjadi minimarket yang dapat diperhitungkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arief, Furchan, Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Surabaya : Usaha Nasional , 1992.

Basu Swasta., Irawan. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta : Liberty, 1996.

Basu Swasta, D. H. Pokok Harga Dalam Pemasaran. Yogyakarta : CV. Ananda, 1982.

Spradley, James. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya, 1997. Steiner, George A. Manajemen Stratejik. Jakarta : Erlangga, 1996.

Hendriawan, Supratikno. Advanced Strategic Management : Back to Basic Approach. Jakarta : PT. Gravindo Utama, 2003.

Ismail Yusanto., M. Karebet Widjakusuma. Menggagas Bisnis Islam. Jakarta : Gema Insani Press, 2002

Kasmir, Jaffar. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Prenada Media, 2003.

Koentjaraningrat. Sejarah Teori Antropologi II. Jakarta : Universitas Indonesia, 1989.

Kottler, Philip. Manajemen Pemasaran : Analisa Perencanaan dan Pengendalian. Jakarta : Erlangga, 1996.

Kottler, Philip., G. Armstrong. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga, 1997.

Kottler, Philip., G. Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : PT. Indeks, 2003.

Kottler, Philip., Paul Bloom. Tehnik dan Strategi Pemasaran Jasa Profesional. Jakarta : Intermedia, 1995.

Ma’ ruf, Hendri. Pemasaran Ritel. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama, 2005.. Nugroho. J. Setiadi. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi

dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media, 2005. Paul., Guiltian. Manajemen Penjualan. Yogyakarta : BPFE, 1988.

Plattner, Stuart. Economic Anthropology. California: Stanford Univ Press, 1989. Sairin, dkk. Pengantar Antropologi Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.


(6)

Schneider, Harold K. Economic Man, The Anthropology of Economic. New York: The Free Press, 1974.

Siagian, Sondang. Analisa Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi. Jakarta : PT. Gunung Agung, 1986.


Dokumen yang terkait

Parmalim (Studi Deskriptif Mengenai Strategi Adaptasi Penganut Agama Malim Di Kota Medan)

12 102 142

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAND INDIE FAST ROCK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie

0 2 17

PENDAHULUAN Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie FAST ROCK Kota Surakarta).

1 7 32

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN BAND INDIE FAST ROCK (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie Fast Rock (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Band Indie

0 0 12

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CS WARUNG KOPI SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Mengha

0 2 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Menghadapi Persaingan Kafe Lokal Di Kota Solo).

7 21 12

Studi Kasus Deskriptif Mengenai Komunikasi Pemasaran Clothing Line di Kota Bandung.

0 0 6

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 2.1. Sejarah Berdirinya Minimarket Kong Kali Kong - K3 : Kong Kali Kong(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi Di Kota Medan)

0 0 21

BAB 1 PENDAHULUAN - K3 : Kong Kali Kong(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi Di Kota Medan)

0 1 25

K3 : Kong Kali Kong(Studi Deskriptif Mengenai Strategi Pemasaran Minimarket Multifungsi Di Kota Medan)

0 1 13