Bab 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Regresi  merupakan  suatu  teknik  statistika  yang  dapat  digunakan  untuk menggambarkan hubungan fungsional antara suatu variabel tak bebas respon dengan
satu atau beberapa variabel bebas deterministik. Menurut Drapper and Smith 1992 analisis regresi merupakan metode analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis
data  dan  mengambil  kesimpulan  yang  bermakna  tentang  hubungan  ketergantungan variabel terhadap variabel lainnya.
Analisis regresi  yang sering digunakan dalam pemecahan suatu permasalahan adalah regresi linier. Dalam perkembangannya terdapat dua jenis regresi  yang sangat
terkenal,  yaitu  regresi  linier  sederhana  dan  regresi  linier  berganda.  Regresi  linier sederhana digunakan untuk menggambarkan hubungan antara satu variabel bebas
X
dengan satu variabel tak bebas
Y
. Sedangkan jika variabel bebas
X
yang digunakan lebih dari satu, maka persamaan regresinya adalah persamaan regresi linier berganda.
Secara    umum    persamaan  regresi  linier  dengan
k
variabel  bebas  dinyatakan dengan :
+ +
+ … + +
dengan : Y
= variable tak bebas respon = variable bebas deterministik
, …,
= parameter regresi = variabel gangguan
Universitas Sumatera Utara
Parameter  regresi  pada  persamaan  diatas  dicari  penduganya  dengan menggunakan  metode  kuadrat  terkecil  MKT.  Penduga  yang  dihasilkan  oleh  MKT
bersifat BLUE
best linear unbiased estimation
apabila asumsi –asumsi pada analisis
regresi  dipenuhi,  yang  disebut  dengan  asumsi  klasik.  Asumsi  klasik  regresi  linier tersebut adalah nilai variabel bebas
X
tetap pada sampel berulang dan bebas terhadap kesalahan  pengganggu,  nilai  rata-rata  kesalahan  pengganggu  adalah  nol,
homoskedastisitas sama untuk setiap observasi, tidak ada otokorelasi antar kesalahan pengganggu dan tidak ada multikolinieritas diantara variabel bebas.
Salah  satu  dari  asumsi  yang  harus  dipenuhi  untuk  melakukan  pengujian hipotesis terhadap parameter pada analisis regresi linier berganda adalah tidak terjadi
multikolinieritas  diantara  variabel  bebas.  Jika  terdapat  multikolinieritas  di  dalam regresi linier berganda maka akan mengakibatkan penggunaan MKT dalam menduga
parameter    terganggu.  Meskipun  MKT  dapat  digunakan  tetapi  galat  yang  dihasilkan akan  menjadi  besar,  variansi  dan  kovariansi  parameter  tidak  terhingga.  Sehingga
parameter yang dihasilkan tidak bersifat BLUE lagi.
Menurut Montgomery dan Peck dalam naftali, 2007 adanya multikolinieritas dalam analisis regresi linier berganda disebabkan oleh berbagai hal antara lain metode
pengumpulan  data  yang  digunakan,  kendala  model  pada  populasi  yang  diamati, spesifikasi model, dan penentuan jumlah variabel bebas yang lebih banyak dari jumlah
observasi.  Oleh  karena  itu,  dalam  suatu  penelitian  harus  benar-benar  diperhatikan metode, model, spesifikasi model dan jumlah variabel bebas yang digunakan.
Ada  beberapa  cara  yang  dapat  digunakan  untuk  mengatasi  masalah multikolinieritas, diantaranya ialah :
1. Penambahan  data  baru  yang  bertujuan  untuk  memperkecil  standar  error.
Namun  penambahan  data  baru  seringkali  hannya  memberikan  efek penanggulangan yang kecil pada masalah multikolinieritas.
2. Mengeluarkan  suatu  variabel  atau  beberapa  variabel  bebas  yang  terlibat
hubungan  kolinier,  namun  prosedur  ini  akan  mengurangi  obyek  penelitian yang  diangkat  sehingga  menyebabkan  kesalahan  spesifikasi.  Kesalahan
Universitas Sumatera Utara
spesifikasi  terjadi  karena  salah  dalam  menentukan  variabel  yang  tepatbenar dalam suatu model regresi.
3. Analisis  regresi  komponen  utama,  pada  analisis  regresi  komponen  utama
semua  peubah  bebas  masuk  ke  dalam  model,  tetapi  sudah  tidak  terjadi multikolinieritas  karena  sudah  dihilangkan  pada  tahap  analisis  komponen
utama.
Dari beberapa cara mengatasi masalah multikolinieritas, analisis regresi komponen utama  merupakan  cara  yang  sangat  ampuh  Drapper  and  Smith,  1981.  Berdasarkan
hal  tersebut  maka  peneliti    tertarik  untuk  melakukan  penelitian  terhadap  suatu  kasus yang  mengalami  masalah  multikolinieritas  dan  metode  untuk  mengatasi  masalah
multikolinieritas  ini,  yaitu  dengan  menggunakan  analisis  regresi  komponen  utama. Penelitian  ini  dibuat  berupa  tulisan  yang  diberi  judul
“Analisis Regresi Komponen Utama Untuk Mengatasi Masalah Multikolinierita
s”.
1.2 Perumusan Masalah