Dikatakan persamaan karakteristik dari A.
2.3 Matriks korelasi
Matriks korelasi adalah matriks yang didalamnya terdapat korelasi-korelasi. Andaikan
X
adalah  matriks  data, ̅  adalah  matriks  rata-rata  dan  ∑  adalah  matriks  ragam
peragam. Dengan:
̅
̅     [ ̅
̅ ̅
]
[ ]
[ ] [
]
̅ 2.7
̅  dihitung dari matriks data yang dikalikan dengan vektor 1 dan konstanta
Selanjutnya, persamaan  2.7 dikalikan dengan vektor , sehingga dihasilkan
matriks ̅
̅ [
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ]
2.8
Kurangkan  matriks
X
dengan  persamaan  matriks  2.8  yang  menghasilkan  matriks baku
dinotasikan dengan
V
[ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
] 2.9
Matriks adalah  perkalian  silang  antara  matriks  2.9  dengan  matriks
transposenya
Universitas Sumatera Utara
[ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
]   [ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
]
karena
Sehingga didapat 2.10
Persamaan  2.10  menunjukan  dengan  jelas  hubungan  operasi  perkalian matriks  data
X
dengan dan transpose matriks data. Jika
S
telah  diketahui dari persamaan 2.10, maka
S
dapat dihubungkan ke matriks korelasi dengan cara :
1. Menghitung Matriks ∑
∑ ̅
̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
∑   [ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ̅
̅ ]
∑   [ ]
Universitas Sumatera Utara
2. Menghitung matriks baku yang isinya adalah simpangan baku, dengan asumsi
dihasilkan               sehingga dapat ditulis kedalam bentuk matriks sebagai berikut :
[ √
√ √
]
3. Menghitung invers dari matriks deviasi dengan cara
[
√ √
√
] Maka dapat dihasilkan matriks korelasi dengan rumus
∑
[
√ √
√
] [
]
[
√ √
√
]
[
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
√ √
] [
]
dengan : ∑
̅ √
̅ √
2.11 Untuk
menghasilkan ̅
√ ̅
√ ̅
̅ √
√
Universitas Sumatera Utara
̅ √
̅ √
̅ ̅
√ √
Dan untuk ̅
√ ̅
√ ̅
̅ √
√ ̅
√ ̅
√ ̅
̅ √
√ ̅
√ ̅
√ ̅
̅ √
√
2.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Dalam perkembangannya terdapat dua jenis regresi yang sangat terkenal, yaitu regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Regresi linier sederhana digunakan untuk
menggambarkan  hubungan  antara  suatu  variabel  bebas
X
dengan  satu  variabel  tak bebas
Y
dalam bentuk persamaan linier sederhana. 2.12
Regresi  linier  berganda  merupakan  perluasan  dari  regresi  linier  sederhana. Perluasannya  terlihat  dari  banyaknya  variabel  bebas  pada  model  regresi  tersebut.
Bentuk umum regresi linier berganda dapat dinyatakan secara statistik sebagai berikut: =
+ +
+ … + +
2.13
dengan : = variabel tak bebas
= variabel bebas , …,
= parameter regresi = variabel gangguan
2.4.1  Asumsi Regresi Linier Berganda
Universitas Sumatera Utara
Dalam  model  regresi  linier  berganda  ada  beberapa  asumsi  yang  harus  dipenuhi, asumsi tersebut adalah :
1. Nilai rata-rata kesalahan pengganggu nol, yaitu
untuk I = 1, 2, …, n 2.
Varian sama untuk semua kesalahan pengganggu asumsi
homokedastisitas 3.
Tidak ada otokorelasi antara kesalahan pengganggu, berarti kovarian
4. Variabel bebas
, konstan dalam sampling yang terulang dan bebas terhadap kesalahan pengganggu
. 5.
Tidak ada multikolinieritas diantara variabel bebas
X
. 6.
artinya  kesalahan  pengganggu  mengikuti  distribusi  normal dengan rata-rata 0 dan varian
2.4.2  Metode Kuadrat Terkecil MKT
Metode  kuadrat  terkecil  merupakan  suatu  metode  yang  paling  banyak  digunakan untuk menduga parameter-parameter regresi. Pada model regresi linier berganda juga
digunakan  metode  kuadrat  terkecil  untuk  menduga  parameter.  Biasanya  penduga kuadrat terkecil ini diperoleh dengan meminimumkan jumlah kuadrat galat. Misalkan
model  yang  akan  diestimasi  adalah  parameter  dari  persamaan  dengan
n
pengamatan, maka diperoleh :
= +
+ + … +
+ =
+ +
+ … + +
= +
+ + … +
+
Persaman-persamaan diatas dapat ditulis dalam bentuk matriks : Y = X
+ 2.14
dengan :
Universitas Sumatera Utara
[ ]
[ ]
[ ]
[ ]
Untuk  mendapatkan  penaksir-penaksir  MKT  bagi ,  maka  dengan  asumsi
klasik ditentukan dua vektor ̂      ̂  sebagai :
̂ [
̂ ̂
̂ ]
̂    [ ]
Persamaan hasil estimasi dari persamaan 2.14 dapat ditulis sebagai : Y = X
̂ + atau
̂ 2.15
Karena  tujuan  MKT  adalah  meminimumkan  jumlah  kuadrat  dari  kesalahan, yaitu
∑ minimum
maka : ∑
[ ]
2.16
jadi, ∑
̂ ̂
̂ ̂    ̂     ̂
Oleh karena ̂
adalah skalar, maka matriks transposenya adalah : ̂
̂ jadi,
̂ ̂     ̂
2.17
Universitas Sumatera Utara
Untuk menaksir parameter ̂ maka     harus diminimumkan terhadap  ̂
maka : ∑
̂ ̂     ̂
̂
∑ ̂
̂ ̂
̂
atau : ̂
̂ dengan ketentuan
2.18
2.4.3  Sifat Penduga Kuadrat terkecil
Menurut Sembiring 2003 metode kuadrat terkecil memiliki beberapa sifat yang baik. Untuk  menyelidiki  sifatnya,  pandang  kembali  model  umum  regresi  linier  pada
persamaan 2.14. disini dianggap bahwa bebas satu sama lain dan
Dengan demikian maka           dan .
Jadi sifat penduga kuadrat terkecil adalah : 1.
Takbias Jika
̂     maka  ̂ adalah penduga tak bias untuk Akan  ditunjukkan  bahwa
̂  adalah  penduga  linier  tak  bias  dari   .  Dari persamaan 2.15 diketahui :
̂
2.19 dengan
̂
Universitas Sumatera Utara
2. Varian Minimum
Jika maka matriks kovarian untuk  ̂ diberikan oleh
Jika dan
maka  penduga  kuadrat  terkecil   ̂ mempunyai varian minimum diantara semua penduga tak bias linier.
Bukti : ̂     [  ̂     ̂  ̂     ̂
]
= 2.20
2.5  Uji Regresi Linier
Pengujian  nyata  regresi  adalah  sebuah  pengujian  untuk  menentukan  apakah  ada hubungan linier antara variabel tidak bebas
Y
dan variabel bebas Uji yang digunakan adalah uji menggunakan statistik
F
berbentuk : 2.21
dengan : JKR
= Jumlah Kuadrat Regresi JKS
= Jumlah Kuadrat Sisa = derajat kebebasan JKR
= Derajat kebebasan JKS
Dalam uji hipotesis, digunakan daerah kritis : ditolak jika
dengan :
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya,  jika  model  regresi  layak  digunakan  akan  dilakukan  lagi  uji terhadap  koefisien-koefisien  regresi  secara  terpisah  untuk  mengetahui  apakah
koefisien tersebut layak dipakai dalam persamaan atau tidak.
Rumusan  hipotesis  untuk  menguji  parameter  regresi  secara  parsial  adalah sebagai berikut :
artinya  koefisien  regresi  ke–
j
tidak  signifikan  atau  variabel  bebas  ke-
j
tidak berpengaruh nyata terhadap
Y
. artinya  koefisien  regresi  ke-
j
signifikan  atau  variabel  bebas  ke-
j
berpengaruh nyata terhadap Y.
Statistik  uji  yang  digunakan  untuk  menguji  parameter  regresi  secara  parsial adalah:
̂
̂ √     ̂
2.23
Jika |
̂ |
maka ditolak  yang  artinya  variabel  bebas  ke-
j
berpengaruh nyata terhadap
Y
.
2.6  Koefisien Determinasi