Uji Tempel Patch Test Uji Kesukaan Hedonic Test Uji Kesukaan Hedonic Test adalah pengujian terhadap kesan subyektif

Pemeriannya yaitu berupa serpihan putih licin, granul, atau kubus, putih, bau khas lemah, dan rasa lemah. Kelarutannya yaitu tidak larut dalam air, larut dalam etanol dan dalam eter, kelarutannya bertambah dengan naiknya suhu. Suhu leburnya yaitu antara 45 o C hingga 50 o C Ditjen POM, 1995. f. Metil paraben Pemeriannya yaitu berupa hablur kecil, tidak berwarna atau serbuk hablur, putih, tidak berbau atau berbau khas lemah, mempunyai sedikit rasa terbakar. Kelarutannya yaitu sukar larut dalam air dan benzen, mudah larut dalam etanol dan dalam eter, larut dalam minyak, propilen glikol, dan dalam gliserol. Suhu leburnya antara 125 o C hingga 128 o C. Khasiatnya adalah sebagai zat tambahan zat pengawet Ditjen POM, 1995. g. Propilen glikol Propilen glikol adalah suatu caian kental, dapat bercampur dengan airdan alkohol. Suatu pelarut yang berguna dengan pemakaian yang luas dan sering menggantikan gliserin dalam formula-formula farmasi tertentu Ansel, 1989

2.7 Uji Tempel Patch Test

Uji tempel adalah uji iritasi dan kepekaan kulit yang dilakukan dengan cara mengoleskan sediaan uji pada kulit normal panel manusia dengan maksud untuk mengetahui apakah sediaan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada kulit atau tidak. Iritasi umumnya akan segera menimbulkan reaksi kulit sesaat setelah pelekatan pada kulit, iritasi demikian disebut iritasi primer. Tetapi jika iritasi tersebut timbul beberapa jam setelah pelekatannya pada kulit, iritasi ini disebut iritasi sekunder. Tanda-tanda yang ditimbulkan reaksi kulit tersebut umumnya Universitas Sumatera Utara sama, yaitu akan tampak sebagai kulit kemerahan, gatal-gatal, atau bengkak. Panel uji tempel sebaiknya wanita berusia 20-30 tahun, berbadan sehat jasmani dan rohani, tidak memiliki riwayat penyakit alergi atau reaksi alergi, dan menyatakan kesediaannya dijadikan sebagai panel uji tempel. Lokasi uji lekatan adalah bagian kulit panel yang dijadikan daerah lokasi untuk uji tempel. Biasanya yang paling tepat dijadikan daerah lokasi uji tempel adalah bagian punggung, lengan tangan, dan bagian kulit di belakang telinga Ditjen POM, 1985.

2.8 Uji Kesukaan Hedonic Test Uji Kesukaan Hedonic Test adalah pengujian terhadap kesan subyektif

yang sifatnya suka atau tidak suka terhadap suatu produk. Pelaksanaan uji ini memerlukan dua pihak yang bekerja sama, yaitu panel dan pelaksana. Panel adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan uji melalui proses penginderaan. Orangnya disebut panelis. Panel terbagi dua, yaitu panel terlatih dan tidak terlatih. Jumlah panel uji kesukaan makin besar semakin baik, sebaiknya jumlah itu melebihi 20 orang. Jumlah lebih besar tentu akan menghasilkan kesimpulan yang dapat diandalkan Soekarto, 1981. Kriteria panelis Soekarto, 1981: 1. Memiliki kepekaan dan konsistensi yang tinggi. 2. Panelis yang digunakan adalah panelis tidak terlatih yang diambil secara acak. Jumlah anggota penelis semakin besar semakin baik. 3. Berbadan sehat. 4. Tidak dalam keadaan tertekan. Universitas Sumatera Utara 5. Mempunyai pengetahuan dan pengalaman tentang cara-cara penilaian organoleptik. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metodologi penelitian ini adalah eksperimental. Penelitian meliputi penyiapan sampel, pembuatan ekstrak, pembuatan formulasi sediaan, pemeriksaan mutu fisik sediaan, uji iritasi terhadap sediaan, dan uji kesukaan Hedonic Test terhadap variasi sediaan yang dibuat. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Alat-alat yang digunakan antara lain: alat-alat gelas laboratorium, blender National, neraca analitis Mettler Toledo, neraca kasar Ohaus, rotary evaporator Buchi, penangas air, indikator universal Maacherey-Nagel, pH meter, termometer, spatula, sudip, kaca objek, cawan penguap, kertas saring, pencetak suppositoria, pipet tetes, anak timbangan dan roll up lipstick . 3.1.2 Bahan Bahan tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kubis merah Brassica oleraceae var capitata L.f. rubra L Thell. Bahan kimia yang digunakan antara lain: akuades, etanol 96, asam sitrat, cera alba, vaselin alba, setil alkohol, lanolin, cetaceum, oleum ricini, propilen glikol, asam oleat, parfum dan metil paraben.

3.2 Penyiapan Sampel

Penyiapan sampel meliputi pengumpulan sampel, identifikasi tumbuhan, dan pengolahan sampel. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Angkak (Monascus Purpureus) Sebagai Pewarna

34 155 71

Pengaruh Ekstrak Bunga Brokoli (Brassica Oleracea L. Var. Italica Plenck) Terhadap Penghambatan Penuaan Kulit Dini (Photoaging): Kajian Pada Ekspresi Matriks Metalloproteinase-1 Dan Prokolagen Tipe 1 Secara In Vitro Pada Fibroblas Kulit Manusia

4 51 241

Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Beras Ketan Hitam (Oryza sativa L var forma glutinosa) Sebagai Pewarna

40 188 64

Formulasi Sediaan Lipstik Menggunakan Ekstrak Daun Jati (Tectona grandis L.f.) Sebagai Pewarna

101 368 65

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Pewarna

84 349 74

Uji aktivitas antibakteri ekstrak kubis (brassica oleracea l.var. capitata l.) terhadap bakteri Escherichia Coli

0 5 0

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

16 76 76

Stabilitas Pigmen Antosianin Kubis Merah (Brassica Oleraceae Var Capitata L.F. Rubra (L) Thell) Terenkapsulasi Pada Minuman Ringan Yang Dipasteurisasi (Stability Of Encapsulation Red Cabbage (Brassica Oleraceae Var Capitata L.F. Rubra (L) Thell) Anthocyan

1 3 19

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 1 15

Karakterisasi Simplisia dan Uji Toksisitas Subkronik Ekstrak Etanol Kubis Ungu (Brassica oleracea L. Var. Capitata F. Rubra) pada Tikus Jantan

0 0 2