Batasan Tanggung – Jawab PT. Sriwijaya Air Terhadap Barang Milik Penumpang.

BAB IV PERLINDUNGAN HUKUM DAN TANGGUNG JAWAB PT. SRIWIJAYA

AIR TERHADAP BARANG – BARANG PENUMPANG DALAM PENYELANGGARAAN ANGKUTAN UDARA

A. Batasan Tanggung – Jawab PT. Sriwijaya Air Terhadap Barang Milik Penumpang.

Pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang diderita oleh penumpang karena bagasi tercatat, yaitu barang penumpang yang diserahkan oleh penumpang kepada pengangkut untuk diangkut dengan pesawat udara yang sama, hilang, musnah atau rusak yang diakibatkan oleh kegiatan angkutan udara selama bagasi tercatat dalam pengawasan pengangkut sejak barang diterima oleh pengangkut pada pelaporan check in sampai dengan barang tersebut diambil oleh penumpang di Bandar udara tujuan. 82 1. Barang Internal yaitu barang yang dipegang atau dibawa oleh penumpang sendiri ke kabin. PT. Sriwijaya Air membagi barang – barang milik penumpang menjadi 2 jenis: 2. Barang Eksternal yaitu barang yang tercatat atau diserahkan kepada Pihak Sriwijaya Air untuk diangkut dengan pesawat yang sama. 83 Ada aturan khusus yang diberlakukan oleh pihak PT. Sriwijaya dalam mengangkut kedua barang – barang milik penumpang yang disebutkan diatas. 82 Ibid. hal 296. 83 Wawancara dengan Bpk. Mario Leader Lost and Found PT. Sriwijaya Air Distrik Medan. Universitas Sumatera Utara Bagasi kabin yang diangkut oleh PT. Sriwijaya Air memiliki ketentuan dengan dimensi maksimum bagasi kabin 9 x 13 x 22 inchi atau 23 x 33 x 56 cm dan maksimal 1 buah, apabila penumpang ditemukan membawa bagasi kabin dengan jumlah dan dimensi yang tidak rasional maka petugas berhak dan wajib menginformasikan aturan yang berlaku kemudian bagasi kabin yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku agar dimintakan kepada penumpang untuk diserahkan kemudian diberi label sesuai tujuan akhir, nomor label diinformasikan kepada petugas check in untuk dicantumkan pada manifest penumpang, stowing bagasi dan check list. 84 Bagasi kabin yang tidak sesuai aturan yang diberlakukan oleh pihak PT. Sriwijaya tetap diangkut tetapi barang bagasi kabin dimasukkan ke dalam bagasi tercatat. PT. Sriwijaya Air juga mengatur batasan muatan barang tercatat yang dapat diangkut. Batasan muatan barang tersebut sebesar 20 kg per penumpang dan apabila lebih penumpang dikenakan tarifcharge yang berbeda dengan ketentuan tujuan dan rute yang penumpang tuju, kalau bayi tidak dikenakan biaya. 85 PT. Sriwijaya Air juga mengatur tentang regulasi pengangkutan barang berbahayadangerous good DG. Barang berbahayadangerous good DG tidak dibenarkan diangkut dengan bagasi internal ataupun eksternal apabila dibawa oleh penumpang. Barang berbahayadangerous good DG tersebut dapat dibawa 84 Ibid. 85 Ibid. Universitas Sumatera Utara dengan kargo karena di barang kargo ada regulasi mengenai barang berbahayadangerous good DG. 86 Bahan danatau barang berbahaya diizinkan diangkut dengan pesawat udara kargo berdasarkan persyaratan tertentu sebagai pengecualian yang diberikan oleh hukum nasional negara yang bersangkutan, atau persetujuan approval dari negara asal atau berdasarkan pengecualian ketentuan IATA-DGR. Pengecualian dan persetujuan digunakan untuk barang – barang yang dalam keadaan normal dilarang untuk pesawat udara penumpang atau pesawat udara penumpang dan kargo combi. 87 Seperti contoh pernah ada seorang penumpang PT. Sriwijaya Air dengan rute Medan – Banda Aceh membawa 8 pack cat, kemudian petugas Angkasa Pura melarang penumpang tersebut membawa cat tadi. Petugas Angkasa Pura tersebut melaporkan ke petugas Sriwijaya Air bahwa ada penumpang kami yang membawa barang berbahaya, kemudian pihak Sriwijaya Air memberitahukan kepada penumpang untuk meninggalkan barang tersebut agar tidak dibawa dan penumpang meninggalkan nomor telepon atau siapapun pihak agar cat tersebut dapat dikembalikan. 88 Permasalahan diatas dapat dijadikan contoh bahwa ada batasan tanggung jawab antara petugas keamanan security personnel bandara dan petugas perusahaan penerbangan dalam hal ini adalah PT. Sriwijaya Air. 86 Ibid. 87 K. Martono, dkk. Transportasi`Bahan danatau Barang Berbahaya Dengan Pesawat Udara. Rajagrafindo persada. Jakarta: 2011. Hal 36. 88 Wawancara dengan Bpk. Mario. Opcit. Universitas Sumatera Utara

B. Hak dan Kewajiban PT. Sriwijaya Air Terhadap Barang Milik Penumpang.