pimpinan PT.Sriwijaya Air Persero Medan sebagai perusahaan pengangkutan penumpang dan barang yaitu Bapak Mario Leader Lost And Found PT. Sriwijaya
Air, Medan.
3. Analisis data
Analisa data dalam penulisan ini digunakan data kualitatif, yaitu suatu analisis data secara jelas serta diuraikan dalam bentuk kalimat sehingga diperoleh
gambaran yang jelas yang berhubungan dengan skripsi ini dalam hal ini hasil dari wawancara terhadap pihak PT. Sriwijaya Air, Medan.
F. Keaslian Penulisan
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan oleh penulis di perpustakaan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, diketahui bahwa judul
skripsi tentang Perlindungan Hukum Terhadap Barang-Barang Penumpang Dalam Angkutan Udara belum ada dilakukan dengan pendekatan dan perumusan masalah
yang sama. Oleh karena itu dapat dinyatakan bahwa isi dari tulisan ini asli, sehingga skripsi ini dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini terbagi ke dalam bab-bab yang menguraikan permasalahannya secara tersendiri, di dalam suatu konteks yang
saling berkaitan satu dengan yang lainnya. penulis membuat sistematika dengan membagi pembahasan keseluruhan ke dalam lima bab terperinci adapun
bagiannya adalah:
Universitas Sumatera Utara
Bab I : pendahuluan yang isinya antara lain memuat: Latar Belakang,
Pokok Permasalahan, Tujuan dan Manfaat Penulisan, Keaslian Penulisan, Tinjauan Kepustakaan, Metode Penelitian, Sistematika
Penulisan. Bab II :
perjanjian pengangkutan dalam angkutan udara menurut Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan yang isinya
antara lain memuat: Pengertian Perjanjian Pengangkut, Subyek dan Obyek Perjanjian Dalam Pengangkutan Udara, Hak dan Kewajiban
Para Pihak Dalam Perjanjian Pengangkutan Udara, Tanggung Jawab Pengangkut Dalam Angkutan Udara.
Bab III : perlindungan hukum terhadap barang – barang penumpang dalam
angkutan udara yang isinya antara lain memuat: Jenis – Jenis Pengakutan Barang Dalam Angkutan Udara, Penyelenggaraan
Pengangkutan Barang Dalam Angkutan Udara, Perlindungan Hukum Terhadap Barang – Barang Penumpang Menurut Undang –
Undang Nomor 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Bab IV :
tanggung jawab PT. Sriwijaya Air terhadap barang – barang penumpang dalam penyelenggaraan angkutan udara yang isinya
antara lain memuat: Batasan Tanggung – Jawab PT. Sriwijaya Air Terhadap Barang Milik Penumpang, Hak dan Kewajiban PT.
Sriwijaya Air Terhadap Barang – Barang Milik Penumpang, Pemberian Ganti Kerugian Oleh PT. Sriwijaya Air Terhadap
Penumpang Yang Mengalami Kerugian Akibat Kehilangan Atau Kerusakan Atas Barang.
Bab V : bab terakhir yaitu sebagai bab penutup yang berisi kesimpulan dan
saran – saran mengenai permasalahan yang dibahas.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PERJANJIAN PENGANGKUTAN DALAM ANGKUTAN UDARA
MENURUT UNDANG – UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN
A. Perjanjian Pengangkutan.
Hukum terbagi menjadi 2 bagian yaitu hukum yang bersifat publik dan hukum yang bersifat privatpribadi. Hukum yang bersifat publik diartikan sebagai
hukum yang mengatur antara orang dengan pemerintah yang bersifat umum hukum pidana sedangkan hukum yang bersifat perdata diartikan sebagai hukum
yang mengatur antara orang dengan orang atau badan hukum yang bersifat pribadiprivat hukum perdata .
Perikatan merupakan salah satu bagian dari hukum perdata yang mengatur hubungan antara orang dengan orangbadan hukum. Sesuai dengan penggunaan
sistem terbuka, maka pasal 1233 KUHPerdata menentukan bahwa perikatan dapat timbul baik karena perjanjian maupun karena undang-undang.
Pengertian perjanjian dirumuskan dalam pasal 1313 KUHperdata yaitu suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap
satu orang atau lebih lainnya. ketentuan pasal ini kurang tepat karena ada beberapa kelemahan yang perlu dikoreksi. Kelemahan – kelemahan tersebut
adalah sebagai berikut: 1.
Hanya menyangkut sepihak saja. hal ini dapat diketahui dari rumusan kata kerja “mengikatkan diri”, sifatnya hanya datang dari satu pihak saja, tidak
dari kedua belah pihak. Seharusnya rumusan itu ialah “saling mengikatkan diri”, jadi ada consensus antara dua pihak.
Universitas Sumatera Utara