dikemukakan. Sebagai contoh, perbaikan jaringan epitel yang terjadi siklik di permukaan ovarium selama periode panjang ovulasi berulang membutuhkan
proses proliferasi seluler yang cukup sering. Pada wanita tersebut, mutasi spontan p53 yang timbul selama sintesis DNA yang menyertai proliferasi ini
tampaknya memainkan peran utama dalam proses karsinogenesis. Hal ini menimbulkan postulat beberapa jalur perkembangan kanker yang mungkin
berasal dari awal inaktivasi gen yang tak terhitung banyaknya
18
Gambar 2. Proses Karsinogenesis Ovarium Auersperg et al, 2001
2.7 Stadium Tumor ovarium jinak dan ganas berdasarkan FIGO
Stadium I : Tumor terbatas pada ovarium.
Stadium Ia : Pertumbuhan terbatas pada 1 ovarium Stadium Ib : Pertumbuhan terbatas pada kedua ovarium;
Stadium Ic : Tumor dengan stadium la atau Ib dengan pertumbuhan tumor dipermukaan luar satu atau kedua ovarium; atau dengan kapsul
pecah; atau dengan asites berisi sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif.
Universitas Sumatera Utara
Stadium II : Pertumbuhan pada satukedua ovarium dan perluasan ke panggul
Stadium IIa : Perluasan dan atau metastasis ke uterus dan atau tuba Stadium IIb : Perluasan ke jaringan pelvis lainnya
Stadium IIc : Tumor stadium Ila atau llb tetapi dengan tumor pada permukaan satu atau kedua ovarium, kapsul pecah; atau dengan asites yang
mengandung sel ganas atau dengan bilasan peritoneum positif. Stadium III
: Tumor mengenai satu atau kedua tumor dengan implan peritoneum, di luar pelvis danatau KGB retroperitoneal atau
inguinal positif. Metastasis permukaan hati masuk stadium III. Tumor terbatas dalam pelvis kecil, tetapi secara histologik
terbukti meluas ke usus besar atau omentum. Stadium IIIa : Tumor terbatas di pelvis kecil dengan KGB negatif tetapi secara
histologik dan dikonfirmasi secara mikroskopik adanya penumbuhan seeding di permukaan peritoneum abdominal
Stadium IIIb : Tumor mengenai satu atau kedua ovarium dengan implantasi pada permukaan peritoneum dan terbukti secara mikroskopik,
diameter tidak melebihi 2 cm, dan KGB negatif Stadium IIIc
: Implan di abdomen dengan diameter 2 cm dan atau KGB retroperitoneal atau inguinal positif.
Stadium IV : Pertumbuhan mengenai satu atau kedua ovarium dengan
Universitas Sumatera Utara
metastasis jauh. Disertai efusi pleura dengan hasil sitologi positif dimasukkan dalam stadum IV. Begitu juga metastasis ke
parenkim hati.
18
2.8 Klasifikasi Histopatologis
Tumor ovarium jinak dan ganas berasal dari jenis epithelial.
Tumor ovarium jinak dan ganas jenis epithelial diklasifikan seperti tersebut di bawah ini :
- Serous tumours - Mucinous tumours
- Endometrioid tumours - Clear cell tumours
- Brenner tumours - Undifferentiated carcinomas
- Mixed epithelial tumours
11,15
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3. Tipe Histologi Dari Tumor Ganas Ovarium
Tumor ovarium jinak dan ganas jenis epithelial juga dibagi sesuai grading differensiasinya seperti :
- GX : Grading tidak dapat ditentukan - G1 : Berdifferensiasi baik
- G2 : Berdifferensiasi sedang - G3 : Berdifferensiasi buruk.
Keganasan ovarium jenis non-epithelial
11,15
Jenis Tumor Ovarium Sel Germinal 1. Dysgerminoma
2. Teratoma a. Mature
b. Immature 3. Endodermal sinus tumor
4. Embryonal carcinoma 5. Polyembryoma
6. Choiocarcinoma 7. Mixed forms
Jenis Tumor Sex-cord Stromal
11,15
1. Granulosa-stromal-cell tumors A. Granulosa-cell tumors
B. Tumors in thecoma-fibroma group 1. Thecoma
Universitas Sumatera Utara
2. Fibroma-Fibrocarcoma 3. Sclerosing stromal tumor
2. Androblastomas; Sertoli-Leydig-cell tumors 3. Gynandroblastoma
4. Unclassified.
2.9 Diagnosis Differensial