Tabel 2.6 Tingkatan Fraksi Kematangan Buah
NO. Keterangan
Fraksi Jumlah Berondolan
Keterangan 1
Mentah 00
Tidak ada Sangat mentah
1-10 buah luar memberondol
Mentah 2
Matang 1
12,5-25 buah luar memberondol
Kurang matang 2
25-50 buah luar memberondol
Matang I 3
50-75 buah luar memberondol
Matang II
3 Lewat
matang 4
75-100 buah luar memberondol
Lewat matang I 5
Buah dalam juga memberondol, ada
buah yang buruk Lewat matang II
2.6.2 Pengolahan Tandan Buah Segar
Pengolahan Tandan Buah Segar TBS di pabrik bertujuan untuk memperoleh CPO yang berkualitas baik. Proses tersebut berlangsung cukup
panjang dan memerlukan kontrol yang cermat. Dimulai dari pengangkutan tandan buah segar atau brondolan dari Tempat Pengumpulan Hasil TPH ke pabrik
sampai dihasilkannya CPO dan hasil-hasil samping lainnya Sunarko, 2009
Secara ringkas, tahap-tahap proses pengolahan tandan buah segar sampai dihasilkan minyak akan diuraikan lebih lanjut berikut ini:
1. Stasiun Penimbangan
Pengangkutan tandan buah segar dari kebun ke pabrik menggunakan truk atau trailer yang ditarik dengan wheel tractor. Setiap truk atau trailer yang tiba
dipabrik harus ditimbang di toledo timbangan saat memuat tandan buah segar
Universitas Sumatera Utara
brutto dan sesudah menurunkan atau membongkar tarra. Selisih timbangan berisi dan kosong merupakan berat tandan buah segar yang akan diolah.
Timbangan penting dilakukan sebab akan diperoleh angka-angka yang terutama berkaitan dengan produksi perkebunan, pembayaran upah para pekerja dan
penghitungan rendemen CPO Sunarko, 2009.
2. Stasiun Penerimaan buah
Tandan Buah Segar TBS yang telah ditimbang kemudian dibawa ke stasiun penerimaan buah. Di pintu loading ramp, buah disortir berdasarkan fraksi
kematangannya. Loading ramp terdiri dari 15 pintu dengan sistem hidrolik.
Buah yang telah matang kemudian dimasukkan ke dalam lori melalui loading ramp untuk selanjutnya dibawa ke stasiun perebusan Sunarko, 2009.
3. Stasiun Rebusan
Perebusan merupakan proses pengolahan mekanis terhadap tandan buah sawit. Tandan yang berada di dalam lori dipanaskan menggunakan uap jenuh
saturated steam. Dalam tahap ini menggunakan sistem tiga puncak triple peak. Sistem tiga puncak adalah jumlah puncak yang terbentuk selama perebusan
berjumlah tiga sebagai akibat dari tindakan pemasukan uap, pembuangan uap, dilanjutkan dengan pemasukan uap, penahanan dan pembuangan uap selama
proses perebusan satu siklus. Perebusan dengan sistem tiga puncak triple peak. Puncak pertama tekanan sampai 2,3 kgcm
2
, puncak kedua tekanan sampai 2,5 kgcm
2
dan puncak ketiga tekanan sampai 3,0 kgcm
2
. Lama perebusan
Universitas Sumatera Utara
dilakukkan selama 90 menit sedangkan siklus perebusannya 100 menit. Lori berisi tandan buah segar dimasukkan ke dalam ketel rebusan stelizzer dengan bantuan
loko penarik. Setiap ketel dapat diisi 10 lori berkapasitas 2,5 ton tandan buah segar. Setelah dimasukkan, pintu ketel ditutup Sunarko, 2009.
Berikut ini beberapa tujuan stasiun rebusan yaitu:
i. Mematikan enzim yang merupakan katalisator dalam reaksi penguraian