Sejarah Terbentuknya Kelompok Masyarakat Gaharu KEMAGAHAN

69 akan pentingnya pelestarian hutan. Hal itu sesuai dengan motto dari Taman Nasional yaitu Hutan Lestari, Masyarakat Sejahtera.

5.2 Sejarah Terbentuknya Kelompok Masyarakat Gaharu KEMAGAHAN

Awal terbentuknya Kelompok Masyarakat Gaharu KEMAGAHAN yang ada di Kelurahan Pekan Bahorok terjadi pada tanggal 24 Maret 2004 silam. Ketika itu Bapak Husnul Arifin memperkenalkan tanaman gaharu di Kelurahan Pekan Bahorok untuk dikembangkan. Pengembangan tersebut membutuhkan bibit yang harus didatangkan dari luar daerah. Beliau mengatakan kalau tanaman ini memiliki banyak keuntungan khususnya dari aspek ekonomi. Bapak Husnul pun juga memperkenalkan tanaman tersebut kepada abangnya yang berada tidak jauh dari rumah beliau. Mendengar berita tersebut, Bapak Sanny sebagai abang dari Bapak Husnul mengatakan kalau tanaman seperti ini tidak usah di datangkan dari luar daerah, karena di hutan penyangga yang berdekatan dengan Taman Nasional Gunung Leuser TNGL juga terdapat pohon seperti ini. Untuk jenis tanaman yang ada di hutan tersebut adalah jenis Aquilaria Malacensis, dan itu tanaman asli dari Kecamatan Bahorok khususnya hutan yang berdekatan dengan Kelurahan Pekan Bahorok. Bapak Sanny menginginkan adanya perubahan di dalam masyarakat yang selama ini hanya bertopang pada hasil komoditas sawit dan karet ataupun peternakan. Beliau juga sadar bahwa ada sumber daya alam yang dimiliki oleh hutan yang ada di sekitar mereka untuk dimanfaatkan hasilnya. Dengan semangat dan tekad yang kuat, beliau membentuk suatu lembaga sosial yang mampu mengkoordinir masyarakat setempat untuk mengelola sumber daya alam tersebut. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 70 Kelompok Masyarakat Gaharu KEMAGAHAN adalah salah satu contoh lembaga lokal yang terbentuk di Bahorok. Kelompok ini berperan aktif dalam pembudidayaan tanaman hutan yang tergolong langka yaitu tanaman Gaharu yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk tindakan lebih lanjut lagi, Bapak Sanny mencoba mencari tahu lebih dalam lagi bagaimana sebenarnya tanaman yang mampu menghasilkan gaharu tersebut. Beliau mencoba mencari informasi dari beberapa media khususnya media cetak yaitu majalah Trubus yang berisikan tentang dunia tumbuh-tumbuhan. Setelah mengetahui beberapa keuntungan dari pohon gaharu tersebut, Bapak Sanny memutuskan untuk membentuk suatu kelompok yang bergerak dalam hal pembudidayaan pohon gaharu. Mengapa perlu dibudidayakan ? Karena tanaman ini dibilang gampang-gampang susah untuk ditemui dihutan penyangga walaupun keberadaannya banyak, sehingga harus dibudidayakan untuk kepentingan pembibitan terlebih dahulu. Dengan adanya proses pembudidayaan, masyarakat tidak perlu lagi mencari kehutan untuk mengambil bibit pohon gaharu. Selain beberapa aspek diatas, Bapak Sanny juga melihat ada nilai ekonomis yang tinggi dari pembudidayaan gaharu ini, sehingga mampu menambah sumber pendapatan baru bagi masyarakat. Selama ini, masyarakat hanya mengandalkan jenis tanaman sawit dan karet sebagai komoditas utama. Dengan adanya pembudidayaan pohon gaharu ini, masyarakat bisa mencoba untuk mengembangkan pohon gaharu sebagai sumber pendapatan baru. Melihat beberapa alasan diatas, maka timbul kesadaran dari dalam diri Pak Sanny untuk mengajak masyarakat agar ikut membudidayakan pohon gaharu. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 71

5.3 Proses Pembentukan KEMAGAHAN

Dokumen yang terkait

Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)

21 157 59

Interaksi dan Pemanfaatan Hasil Hutan Oleh Masyarakat Sekitar Taman Nasional Gunung Leuser (Study Kasus : Kawasan Taman Nasional Gunung Leuser Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah V Bahorok

1 65 94

Sistem Pengelolaan Hutan Rakyat dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Masyarakat (Studi kasus: Kecamatan Salapian, Kutambaru dan Bahorok di Kabupaten Langkat)

13 84 81

Bukit Lawang (Studi Deskriptif Mengenai Peran Masyarakat Terhadap Kelestarian Hutan Di Desa Perkebunan Bukit Lawang, Kec. Bahorok Kabupaten Langkat)

7 91 96

Eksistensi Kearifan Lokal Pada Petani Tepian Hutan Dalam Memelihara Kelestarian Ekosistem Sumber Daya Hutan

1 59 11

Deskripsi Mengenai Hutan Wisata Bahorok Sebelum Bencana Banjir Tahun 2003

0 40 6

Prakondisi Keberhasilan Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) dan Pengaruhnya terhadap Kelestarian Sumberdaya Alam: Studi Kasus di KPH Kuningan dan Ciamis

0 10 3

Desain kelembagaan usaha hutan rakyat untuk mewujudkan kelestarian hutan dan kelestarian usaha dalam upaya pengentasan kemiskinan masyarakat pedesaan

0 4 10

Partisipasi Masyarakat Dalam Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai Bahorok (Studi Pada Mayarakat Sekitar Sungai Bahorok di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat)

0 0 9

PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PRODUKSI GAHARU BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEKITAR HUTAN

0 1 242