71
5.3 Proses Pembentukan KEMAGAHAN
Kelompok Masyarakat Gaharu KEMAGAHAN yang dibentuk oleh masyarakat di Kelurahan Pekan Bahorok berdasarkan inisiatif dari salah seorang yang
dianggap tokoh masyarakat yaitu Bapak Muhammad Sanny. Keinginan beliau untuk mendirikan kelompok agar masyarakat mau bergabung dalam kelompok bukan hanya
karena faktor ekonomis dari gaharu, tetapi ingin memberdayakan masyarakat yang ada di Kelurahan Pekan Bahorok dan tujuan akhirnya adalah kemandirian. Inisiatif Bapak
Sanny ini dalam membentuk kelompok sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Wahana Lingkungan Hidup tentang prinsip-prinsip hutan rakyat.
Awal mulanya kelompok yang dibentuk oleh Bapak Sanny hanya beranggotakan 20 orang. Jumlah seperti ini sudah bisa dikatakan cukup banyak pada saat kelompok
baru terbentuk. Masyarakat masih belum percaya terhadap apa yang diinformasikan oleh Bapak Sanny tentang nilai ekonomis gaharu. Untuk merekrut masyarakat agar mau
tergabung dalam kelompok, Bapak Sanny terus melakukan sosialisasi-sosialisasi kepada masyarakat bersama anggota kelompok lainnya. Proses sosialisasi sudah diprogramkan
oleh Bapak Sanny dan hal itu dilaksanakan selama setahun sejak berdirinya kelompok. Adapun strategi sosialisasi yang dilakukan oleh Bapak Sanny adalah dengan
menyediakan bibit secara gratis. Masyarakat diberi kebebasan untuk mengambil bibit gaharu untuk mereka tanam di lahan yang mereka miliki. Untuk permasalahan lahan,
Bapak Sanny telah menjelaskan bahwa penanaman gaharu bisa ditumpangsarikan dengan beberapa jenis komoditas lainnya seperti karet. Mayoritas masyarakat
menanami lahan mereka dengan tanaman karet dan sawit, hanya sebagian kecil saja lahan ditanami jenis komoditas lainnya seperti pohon mahoni, cokelat, durian, dan lain-
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
72
lain. Untuk jenis tanaman sawit, Bapak Sanny menjelaskan jika pohon gaharu akan terganggu pertumbuhannya sehingga tidak terlalu efektif untuk pengembangan gaharu.
Sebagai contoh awal, Bapak Sanny telah menanam gaharu di lahan miliknya yang ditumpangsarikan dengan pohon karet dan sebagian lagi ditanam di lahan milik warga
dengan sistem bagi hasil jika sudah dipanen. Model seperti ini juga bisa dikembangkan dan itu tergantung antara petani dalam membagi hasil panen nantinya.
Tujuan diadakannya sosialisasi tersebut adalah ingin memperkenalkan pohon gaharu kepada masyarakat. Selama ini masyarakat kurang sadar akan keberadaan dari
potensi sumber daya hutan yang dimiliki oleh Kecamatan Bahorok. Proses penyadaran menjadi salah satu cara untuk menyadarkan masyarakat agar semakin peka terhadap
potensi alam yang ada di sekitar mereka. Proses penyadaran yang dilakukan oleh bapak Sanny dibantu oleh anaknya. Beliau memulai dari anggota keluarganya sendiri. Proses
penyadaran juga perlu dilakukan karena pola pikir masyarakat masih bertopang kepada komoditas lama seperti sawit, karet, dan lain-lain. Pola pikir inilah yang ingin dirubah
terlebih dahulu melalui proses sosialisasi. Selama proses sosisalisasi ini berlangsung, sebagian masyarakat mulai ikut bergabung dan sadar akan ketersediaan potensi alam
mereka. Potensi itu tidak hanya bergantung pada komoditas yang dijeaskan diatas, tetapi sumber daya hutan juga tersedia khususnya pohon gaharu.
Tujuan lainnya dari sosialisasi ini adalah mencoba mengajak masyarakat untuk lebih mandiri dan berrdaya secara ekonomi. bapak Sanny sadar bahwa dengan kedaan
geografis dari Kelurahan Pekan Bahorok adalah berbukit-bukit, maka untuk pengembangan sektor pertanian bukan sawah dan perkebunan sangat cocok untuk
dikembangkan. Dari data Kecamatan Bahorok Dalam Angka 2011, mata pencaharian masyarakat di Kelurahan Pekan Bahorok pada sektor pertanian sebesar 14,15 .
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
73
Berdasarkan data diatas, pengembangan gaharu dengan pola hutan rakyat juga bisa dilaksanakan. Pengembangannya bisa dilakukan dengan membentuk kelompok lokal
yang dikenal dengan Kelompok Masyarakat Gaharu KEMAGAHAN. Dari proses sosialisasi yang sudah dilakukan hingga sekarang berdirinya Kemagahan, masyarakat
yang tergabung sudah berjumlah 40 orang. Dengan jumlah seperti itu, banyak yang sudah dilalui oleh Bapak Sanny dan
beberapa anggota kelompok lainnya selama melakukan sosialisasi kepada masyarakat hingga sampai saat ini. Mulai dari pengembangbiakan bibit gaharu untuk dibagikan
secara gratis, sosialisasi gaharu di kantor kecamatan, hingga pemberian motivasi kepada masyarakat seperti berjumpa langsung ataupun ketika sedang mengambil bibit juga
melalui spanduk yang dipasang di rumah Bapak Sanny dan kebunnya. Keberhasilan ini juga tidak lain karena adanya peran kelembagaan yang dibentuk untuk mencapai tujuan
yang sama. Salah satu tujuan dari terbentuknya kelembagaan adalah karena masyarakat yang memiliki tujuan dan kepentingan yang sama kemudian menyatukan diri yang
disebut sebagai kelompok. Dan hal itu dipertegas lagi oleh Bapak Sanny yang menyatakan :
“Tujuan dari dibentuknya KEMAGAHAN adalah ingin mengkoordinir anggota masyarakat yang tergabung dalam kelompok untuk membudidayakan pohon
gaharu. Karena masyarakat yang sudah menerima informasi dari sosialisasi- sosialisasi yang dilakukan dan ingin bergabung dengan tujuan dan kepentingan
yang sama, maka dibentuklah kelompok yang disebut KEMAGAHAN.
” Sumber : Wawancara 20 Desember 2011
Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Hasbi yaitu :
“Saya ikut gabung dalam kelompok sejak kelompok ini dibentuk. Kelompok ini menjadi tempat para anggota untuk bisa tukar pikiran apalagi tetang gaharu.
Masyarakat disini mayoritas bekerja sebagai petani, jadi pengalaman-pengalaman mereka bisa dibagi ke masyarakat lainnya terutama yang ikut dalam kelompok.
Itu lah salah satu tujuan didirikannya KEMAGAHAN .” Sumber : Wawancara 20 April 2012
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
74
Dalam hal ini, pembentukan kelompok di dalam masyarakat sangat dibutuhkan agar tujuan dan kepentingan bersama dapat terwujud. Kelompok menjadi wadah bagi
masyarakat untuk bertukar pikiran mengenai permasalahan yang ada di dalam kelompok, seperti berbagi pengetahuan tentang pengurusan tanaman, pembibitan,
hingga pemanenan. Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Hasby yang berpendapat bahwa tujuan kelompok dibentuk adalah untuk kepentingan bersama.
Mayoritas penduduk di Kelurahan Pekan Bahorok adalah petani, pengembangan gaharu juga membutuhkan pengetahuan yang hampir sama dengan karakteristik tanaman-
tanaman yang dikembangkan oleh masyarakat, seperti jarak tanam, pembibitan, dan perawatan bahkan kelompok juga pernah membuat pelatihan untuk mengembangkan
pupuk kompos. Tentunya sisi positif ini selangkah lebih maju karena para petani tidak harus belajar dari awal untuk membudidayakan gaharu.
5.4 Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi KEMAGAHAN