Ceumpedak adalah Petani 54,3, Berdagang 16,4, PNS 7,5, Industri Rumah Tangga 6,4 dan Buruh 15,0.
Kondisi sanitasi lingkungan di Desa Cempuedak masih tergolong buruk, diketahui dengan masih kurangnya saluran pembuangan atau drainase yang baik.
Kondisi pengelolaan sampah juga masih kurang baik, hal ini terlihat pada penduduk yang masih membuang sampah disekitar rumah dan tempat pembuangan sampah
tersebut dekat dengan sumber air bersih yang digunakan sehari-hari. Penduduk Desa Cempeudak sebagian besar masih menggunakan air sumur gali sebagai sarana air
bersih, kemungkinan untuk terjadi pencemaran pada air sumur gali sangat besar disebabkan masih buruknya sistem drainase, terlebih lagi di desa ini terdapat pasar
hewan dengan tanpa pengelolaan limbah yang baik.
4.2 Gambaran Umum Pasar Hewan
Kabupaten Aceh Utara adalah salah satu wilayah di Provinsi Aceh yang kaya dengan Sumber Daya Alam. Selain itu, Kabupaten Aceh Utara juga sebagai daerah
agraris yang kaya dengan hasil pertanian dan peternakan. Hal ini terlihat dengan dibangunnya beberapa Pasar Hewan di Kabupaten Aceh Utara.
Pasar Hewan tertua di Kabupaten Aceh Utara adalah Pasar Hewan yang terletak diantara Jalur Medan-Banda Aceh tepatnya di Desa Cempeudak Kecamatan
Tanah Jambo Aye. Namun Pasar Hewan tersebut lebih dikenal dengan Pasar Hewan Panton Labu karena berdekatan dengan Kota Panton Labu Kabupaten Aceh Utara.
Persisnya tidak ada masyarakat yang tahu kapan pendirian Pasar Hewan tersebut.
Universitas Sumatera Utara
Menurut masyarakat, dahulu letak Pasar Hewan ini berjauhan dengan permukiman penduduk, bahkan menurut penduduk setempat bahwa awalnya Pasar
Hewan ini berada ditengah-tengah perkebunan dan persawahan. Namun, pada masa sekarang lingkungan sekitar Pasar Hewan telah menjadi pemukiman penduduk,
bahkan menjadi salah satu tempat usaha atau tempat menjalankan perekonomian masyarakat.
Menurut Kepala Desa Cempeudak bahwa dampak positif dari keberadaan Pasar Hewan tersebut adalah Pasar tempat mencari nafkah dengan cara berjualan
ternak dan berjualan makanan serta minuman. Selain itu, dampak negatif dari keberadaan Pasar Hewan adalah polusi atau
pencemaran yang ditimbulkan dari kotoran hewan yang dibuang di sekitar pemukiman penduduk. Berdasarkan pengamatan langsung peneliti ditemukan bahwa
limbah Pasar Hewan tersebut dibuang ke dalam Rawa yang berada di belakang Pasar Hewan dan dibuang ke dalam paritselokan yang ada di sekitar pasar hewan tersebut.
Air Rawa tersebut mengalir di sepanjang rumah penduduk, dimana rawa tersebut mengitari sebagian besar rumah penduduk. Air Rawa yang bercampur dengan kotoran
hewan kemungkinan meresap ke dalam sumur penduduk dan terlebih jika pada masa musim hujan air sumur penduduk berbau dan berwarna kehitam-hitaman.
Akibat pencemaran tersebut masyarakat banyak mengeluh karena air sumur penduduk tidak layak untuk dikonsumsi. Namun, sebagian masyarakat masih
mengkonsumsi air tersebut karena air bersih dari Perusahaan Daerah Tirta Mon Pase belum sepenuhnya dapat disuplai ke wilayah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Analisis Univariat