Masalah air baku untuk industri air bersih menjadi sangat penting. Kualitas air bersih yang dipengaruhi kualitas air baku tersebut akan berpengaruh pada kesehatan
masyarakat yang mengkonsumsinya Amsyari, 1996. Kualitas air bersih sangat erat kaitannya dengan kualitas air bakunya. Umumnya air baku dari air sumber air tanah
kualitasnya sudah cukup baik sehingga tidak sulit menjadikannya air bersih yang memenuhi persyaratan kesehatan. Pada sisi lain air bersih dalam jumlah banyak harus
mengambil dari sumber air yang besar pula. Ini sering terjadi di kota besar dan akhirnya memilih air sungai yang ada di dekatnya sebagai sumber air baku. Kualitas
air sungai sebagai air permukaan jelas berbeda dengan air sumber dan air tanah dalam sehingga perlu proses yang lebih banyak. Pada awalnya proses itu pun tidak begitu
berat karena air sungai hanya terkait dengan limbah rumah tangga yang jumlahnya pun terbatas sehingga proses penjernihannya pun relatif sederhana Amsyari, 1996.
Dengan perkembangan industri masalah air baku tidak hanya karena pencemaran dari limbah domestik, akan tetapi juga dari limbah industri yang pekat
dengan macam bahan kimiawi yang luas. Bahan beracun dan berbahaya jelas tidak banyak dikeluarkan oleh limbah rumah tangga. Bahan seperti itu umumnya dari
industri yang melibatkan banyak reaksi kimia, seperti industri kertas, cat dan lainnya. Jelas proses pengolahan air bersih yang akan dilakukan akan lebih kompleks
Amsyari, 1996.
2.6.1 Kualitas Bakteriologis
Sumber-sumber air di alam pada umumnya mengandung bakteri, baik air angkasa, air permukaan, maupun air tanah. Jumlah dan jenis bakteri berbeda sesuai
dengan tempat dan kondisi yang mempengaruhinya. Penyakit yang ditransmisikan
Universitas Sumatera Utara
melalui faecal material dapat disebabkan oleh virus, bakteri, protozoa, dan metazoa. Oleh karena itu air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari harus bebas dari
bakteri patogen. Bakteri golongan Coli Coliform bakteri tidak merupakan bakteri patogen, tetapi bakteri ini merupakan indikator dari pencemaran air oleh bakteri
patogen Soemirat, 2000. Menurut Permenkes RI No. 416MENKESPERIX1990, bakteri coliform yang memenuhi syarat untuk air bersih bukan perpipaan adalah 50
MPN. Air tidak boleh mengandung Coliform. Air yang mengandung golongan Coli
dianggap telah terkontaminasi dengan kotoran manusia Sutrisno, 2004. Berdasarkan Kempenkes RI Nomor 907 MENKESSKVII2002, persyaratan bakteriologis air
minum adalah dilihat dari Coliform per 100 ml sampel air dengan kadar maksimum yang diperbolehkan adalah 0 nol. Menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 907MenkesSKVII2002, Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminum setelah dimasak. Air bersih didapat dari sumber mata air yaitu air tanah, sumur, air tanah dangkal, sumur artetis atau air tanah dalam. Air bersih ini termasuk
golongan B yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum. Kualitas air bersih apabila ditinjau berdasarkan kandungan bakterinya
menurut SK. Dirjen PPM dan PLP No. 1PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK Pedoman Kualitas Air Tahun 20002001, dapat dibedakan ke dalam 5 kategori
sebagai berikut. 1.
Air bersih kelas A ketegori baik mengandung total Coliform kurang dari 50
Universitas Sumatera Utara
2. Air bersih kelas B kategori kurang baik mengandung Coliform 51-100
3. Air bersih kelas C kategori jelek mengandung Coliform 101-1000
4. Air bersih kelas D kategori amat jelek mengandung Coliform 1001-2400
5. Air bersih kelas E kategori sangat amat jelek mengandung Coliform lebih 2400.
2.6.2 Kualitas Fisik