BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Defenisi Mahasiswa
Defenisi mahasiswa menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Kamisa, 1997, bahwa mahasiswa merupakan individu yang belajar di perguruan tinggi.
Montgomery dalam Papalia dkk 2009 menjelaskan bahwa perguruan tinggi atau universitas dapat menjadi sarana atau tempat untuk seorang individu dalam
mengembangkan kemampuan intelektual, kepribadian, khususnya dalam melatih keterampilan verbal dan kuantitatif, berpikir kritis dan moral reasoning. Menurut
Ganda 2004, mahasiswa adalah individu yang belajar dan menekuni disiplin ilmu yang ditempuhnya secara mantap, dimana di dalam menjalani serangkaian kuliah itu
sangat dipengaruhi oleh kemampuan mahasiswa itu sendiri, karena pada kenyataannya di antara mahasiswa ada yang sudah bekerja atau disibukkan oleh
kegiatan organisasi kemahasiswaan.
2.2. Gaya Hidup
2.2.1. Pengertian Gaya Hidup
Gaya hidup menurut Kotler 2002 adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan
keseluruhan diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya Hidup menunjukkan bagaimana seseorang berinteraksi dengan lingkungannya.
a. Aktivitas Aktivitas adalah kegiatan, kesibukan, keaktifan, kerja atau suatu kegiatan
kerja yang dilaksanakan orang di setiap bagian dalam perusahaan.
9
b. Minat Minat adalah kesukaan terhadap suatu kegiatan melebihi kegiatan lainnya dan
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan ketika orang tersebut bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu itu bermanfaat,
maka ia akan berminat dan hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. c. Opini
Opini adalah sesuatu yang dipandang benar walaupun tanpa kepastian obyektif atau pun subyektif. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia Opini adalah pendapat,
pikiran atau pendirian. Gaya hidup menggambarkan seluruh pola seseorang dalam beraksi dan
berinteraksi di dunia. Menurut Assael, gaya hidup adalah “A mode of living that is identified by how people spend their time activities, what they consider important in
their environment interest, and what they think of themselves and the world around them opinions”. Secara umum dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang
dikenali dengan bagaimana sorang menghabiskan waktunya aktivitas, apa yang penting orang pertimbangkan pada lingkungannya minat, dan apa yang orang
pikirkan tentang diri sendiri dan dunia sekitar opini. Sedangkan menurut Minor dan Mowen 2002, gaya hidup adalah menunjukkan bagaiamana orang hidup, bagaimana
membelanjakan uangnya, dan bagaimana mengalokasikan waktu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa gaya hidup adalah pola hidup seseorang
yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapatnya dalam membelanjakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu. Faktor-faktor utama pembentuk gaya
hidup dapat dibagi menjadi dua yaitu secara demografis dan psikografis. Faktor
demografis misalnya berdasarkan tingkat pendidikan, usia, tingkat penghasilan dan jenis kelamin, sedangkan faktor psikografis lebih kompleks karena indikator
penyusunnya dari karakteristik konsumen. Dalam Setiadi 2003 dipaparkan gaya hidup termasuk pengukuran dimensi
AIO activities, interest, opinion utama dari para konsumen. Aktivitas pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial, minat makanan, mode, keluarga,
rekreasi, dan opini mengenai diri mereka sendiri, masalah sosial, bisnis, produk. Gaya hidup bisa merupakan identitas kelompok. Dengan kata lain, perubahan gaya
hidup suatu kelompok akan mempunyai dampak yang luas pada berbagai aspek konsumen.
2.2.2. Klasifikasi Gaya Hidup