III. METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survei analitik dengan pendekatan case study studi kasus. Studi kasus, merupakan sebuah metode yang mengacu pada penelitian yang
mempunyai unsur how dan why pada pertanyaan utama penelitiannya dan meneliti masalah-masalah kontemporer masa kini serta sedikitnya peluang peneliti dalam
mengontrol peristiwa kasus yang ditelitinya Yin, 2008.
3.2. Tempat dan Waktu
Penelitian dilaksanakan di TPA Terjun, Desa Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan. Penelitian dilakukan selama 2 bulan Oktober–November
2010.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua pemulung di TPA Terjun, Desa Terjun, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara.
Sampel Penelitian
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu subyek yang memenuhi kriteria inklusi yaitu pemulung yang menderita penyakit kulit akibat
kerja.
24
Universitas Sumatera Utara
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 61 orang. Dari 61 jumlah responden ditemukan 17 responden yang mengalami dermatitis kontak, selanjutnya dipilih 10
responden untuk melakukan tes tempel. Pemilihan responden yang diuji dengan tes tempel dilihat dari tingkat keparahan penyakit yang diderita oleh responden, diagnosa
dilakukan oleh dokter spesialis kulit.
3.4. Instrumen Penelitian
Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat ukur kuesioner dan pemeriksaan penyakit kulit akibat kerja pada pada pemulung.
3.5. Metode Pengumpulan Data
1. Data primer Data primer didapat langsung dari:
a. Diagnosis dari dokter penyakit spesialis kulit.
b. Melakukan tes tempel pada responden.
Cara melakukan tes tempel adalah: 1.
Bahan alergen yang digunakan adalah The European Standart Patch Test Allergens, produksi Trolab Hermal Jerman.
2. Lembaran uji tempel diberi nomor dan Finn Chamber diisi bahan alergen.
3. Lembaran uji tempel dilekatkan di daerah punggung, secara vertikal
di antara scapula kiri dan kanan terkecuali kulit diatas vetebra. 4.
Lama penempelan adalah 48 jam. 5.
Pelepasan lembaran uji tempel dilakukan setelah 48 jam.
Universitas Sumatera Utara
6. Pembacaan hasil uji tempel dilakukan 2 jam setelah pelepasan lembaran
uji tempel, dan pembacaan dilakukan kembali setelah 72 jam. 7.
Alat bantu yang dipakai adalah: a.
Tempat duduk penderita. b.
Kapas pembersih dan alkohol 70. c.
Plester micropore untuk fiksasi unit uji tempel. d.
Spidol. e.
Kaca pembesar Berikut adalah daftar alergen yang diujicobakan pada tes tempel:
Tabel 1. Daftar Bahan Alergen pada Tes Tempel
No Bahan Alergen Konsentrasi Terdapat dalam
1. Neomycin sulphate 20 Antibiotik topical 2. Benzochain 5 Anestesi topikal
3. Cobalt chloride 1 Logam, cat, semen, sendi buatan 4. Potassium dichromat 0,5 Semen, kulit, cat, anti karat, logam
5. Nickel sulphate 5 Logam, koin, kunci, 6. P. Phenylene diamine 0,1 Cat rambut, kain, tinta, kosmetik
7. Colophony 20 Plester, kosmetik, lem, kertas 8. Mercaptobenzothiazole 1 Sepatu karet, sarung tangan, plastik
9. Quaternium-15 1 Pemoles, pembersih alat-alat 10. Epoxy resin 1 Plastik, lem cat, pelapis
Hasil uji tempel positif ditunjukkan dengan adanya reaksi alergi berupa eritema dengan indurasi, disertai papula, vesikel, bulla tergantung intensitas reaksi.
Pembacaan hasil yang positif diberi skor sesuai dengan derajat reaksi yang terlihat. Salah satu sistem skoring ini adalah dari The International Contact Dermatitis
Research Group ICDRG yaitu:
Universitas Sumatera Utara
? : Reaksi meragukan, hanya makula eritema
+ : Reaksi positif lemah non vesikuler, eritema, infiltrasi, mungkin, papula
++ : Reaksi positif kuat vesikuler, eritema, infiltrasi, papula, vesikula
+++ : Reaksi positif sangat kuat, ulseratif atau bulla -
: Reaksi negatif IR
: Reaksi iritan NT
: Not testes, tidak diuji a.
Wawancara langsung dengan subyek penelitian dengan panduan kuesioner.
b. Observasi langsung yang dilakukan oleh peneliti pada waktu subyek
melakukan pekerjaan. 2. Data sekunder
Data sekunder di dapat dari dinas-dinasinstansi terkait. 3.6. Variabel Penelitian
Variabel bebas: 1.
Lama pemaparan 2.
Jenis kelamin 3.
Umur 4.
Alat pelindung diri 5.
Personal hygiene
Universitas Sumatera Utara
Variabel tergantung: 1.
Penyakit kulit akibat kerja
3.7. Definisi Operasional