36
4. Diagnostic Performance Measurew
Diagnostic Performance Measures adalah pengukuran yang digunakan untuk mengidentifikasi apa yang salah dengan kinerja pada saat proses
kinerja berlangsung. Ukuran ini di lakukan untuk mendiagnosis mengapa, misalnya waktu proses produksi tiba- tiba menaik sedangkan
pada awal produksi menunjukkan kecenderungan menurun. Ukuran diagnostik dapat memberikan jawaban karena menunjukkan letak
masalahnya. 5.
Planning Performance Measures Planning Performance Measures adalah merencanakan pengukuran
kinerja dengan mengunakan informasi kinerja masa lalu untuk menentukan rencana masa yang akan datang. Ukuran yang banyak
mengunakan perkiraan dalam fungsi perencanaan karena indikator terbaik bagi tingkat kinerja masa depan.
2.4 Hubungan Premi Panen Terhadap Kinerja Karyawan
Di dalam suatu perusahaan perkebunan yang bersifat padat karya, faktor tenaga kerja sangat menentukan pencapaian tujuan perusahaan. Tenaga kerja
dalam perkebunan terdiri dari pekerjapelaksana, pimpinan, dewan direksi, dan komisaris dan pemilik. Pekerjapelaksana ini terdiri dari pekerja skill dan unskill
dan mandor. Karyawan panen termasuk ke dalam kategori pekerja unskill dimana karyawana panen ini terdiri dari karyawan tetap dan karyawan harian lepas buruh
harian lepas.
Universitas Sumatera Utara
37
Secara logika, peningkatan kinerja karyawan panen akan meningkatkan kinerja perusahaan. Kinerja itu sendiri dapat diartikan sebagai prestasi kerja atau
hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai karyawan persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan kepadanya. Aspek yang akan dinilai dalam kinerja antara lain; kuantitas dari hasil, kualitas dari hasil dan kehadiran. Untuk meningkatkan kinerja
ini, perusahaan perlu memberikan penghargaan. Salah satu penghargaan yang dilakukan oleh perusahaan perkebunan dalam meningkatkan kinerja karyawan
panen adalah dengan pemberian premi. Premi adalah pendapatan yang diperoleh pekerja apabila telah melampaui batas ketentuan yang ditetapkan pengusaha.
Sehingga, seseorang yang telah bekerja melebihi kewajibannya berhak
mendapatkan premi.
Universitas Sumatera Utara
16
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah
disepakati bersama Rivai dan Basri, 2005:50. Motivasi sangat erat hubungannya dengan kinerja para karyawan.
Mangkunegara 2005,61 menyatakan : “Motivasi terbentuk dari sikap attitude karyawan dalam menghadapi situasi kerja di perusahaan situation. Motivasi
merupakan kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Sikap mental karyawan
yang pro dan positif terhadap situasi kerja itulah yang memperkuat motivasi kerjanya untuk mencapai kinerja maksimal”.
Motivasi orang dalam bekerja ada bermacam-macam. Ada orang yang termotivasi mengerjakan sesuatu karena uangnya banyak, meskipun kadang-
kadang pekerjaan itu secara hukum tidak benar. Ada juga yang termotivasi karena rasa aman atau keselamatan meskipun bekerja dengan jarak yang jauh. Bahkan
ada orang yang termotivasi bekerja hanya karena pekerjaan tersebut memberikan prestise yang tinggi walaupun gajinya sangat kecil Arep, 2003: 12.
Untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia atau karyawan tersebut, gaji, upah dan imbalan dapat digunakan alat untuk mendorong motivasi karyawan
Universitas Sumatera Utara