20
3.6 Uji Viskositas
Viskositas sediaan dapat diukur degan menggunakan Brookfield viscometer Ansel, 1989. Dilakukan dengan cara sejumlah sediaan dimasukkan
ke dalam wadah. Spindle No. 64 dipasang pada tempatnya, kemudian diturunkan ke dalam sediaan hingga tanda batas. Atur jarum penunjuk skala menunjukkan
angka nol, motor dinyalakan dengan speed 12 dan spindle dibiarkan berputar. Setelah jarum penunjuk skala menunjukkan angka yang tetap maka pengukuran
dinyatakan selesai. Pengukuran diulangi sebanyak tiga kali untuk masing-masing formula sediaan. Viskositas diperoleh dengan mengalikan angka yang terbaca
pada skala dengan nilai faktor 500.
3.7 Pengujian Sediaan Maskara 3.7.1 Uji pelekatan produk pada bulu mata
Berat bulu mata sebelum diaplikasikan sediaan dicatat. Kemudian, sediaan dioleskan pada bulu mata sebanyak 6 kali pengolesan, selanjutnya, bulu mata
tersebut dibiarkan kering, kemudian ditimbang. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk masing-masing formula Tamburic, dkk., 2009.
3.7.2 Tack test analisis waktu pengeringan produk
Sejumlah kecil sediaan ditempatkan di kaca arloji dan diratakan menggunakan batang aplikator. Daerah yang dibuat ditempelkan jari telunjuk
setiap 10 detik. Titik tack diacak dan jari telunjuk dibersihkan setiap setelah melakukan tack test. Setelah tidak ada produk yang terhapus oleh jari, produk
tersebut dianggap kering dan dicatat waktunya Tamburic, dkk., 2009.
3.7.2 Pengukuran kelentikan bulu mata
Bulu mata sintetik dilekatkan di tepi object glass. Object glass tersebut
Universitas Sumatera Utara
21 kemudian diletakkan di depan kamera dan diambil gambarnya. Selanjutnya bulu
mata tersebut diberikan perlakuan dengan mengoleskan sediaan maskara sebanyak 6 kali pengolesan, kemudian diletakkan di depan kamera dan diambil gambarnya.
Setelah foto tersebut dicetak, dengan menggunakan busur derajat, sudut pada foto diukur Tamburic, dkk., 2009.
3.7.4 Pengukuran panjang bulu mata
Bulu mata yang belum diaplikasikan sediaan, diukur panjangnya dengan menggunakan jangka sorong. Kemudian, sediaan diaplikasikan pada bulu mata
tersebut. Setelah sediaan mengering pada bulu mata tersebut, ukur kembali panjang bulu mata dengan menggunakan jangka sorong. Hal ini dilakukan
sebanyak tiga kali pengulangan untuk masing-masing formula.
3.7.5 Pengukuran ketebalan bulu mata
Bulu mata yang belum diaplikasikan sediaan, diukur diameternya dengan menggunakan hair analyzer. Kemudian, sediaan diaplikasikan pada bulu mata
tersebut. Setelah sediaan mengering pada bulu mata tersebut, ukur kembali diameter bulu mata dengan menggunakan hair analyzer. Hal ini dilakukan
sebanyak tiga kali pengulangan untuk masing-masing formula.
3.8 Uji Kesukaan Hedonic test
Uji kesukaan atau hedonic test dilakukan untuk mengetahui kesukaan panelis terhadap sediaan yang dibuat. Uji kesukaan ini dilakukan secara visual
terhadap 30 orang panelis. Uji kesukaan atau hedonic test merupakan salah satu uji penerimaan yang menyangkut penilaian seseorang terhadap kesukaan dan
ketidaksukaan suatu produk Purnamawati, 2006.
Universitas Sumatera Utara
22 Setiap panelis diminta untuk menilai secara visual sediaan maskara yang
dibuat dengan berbagai konsentrasi karbon aktif. Kemudian panelis menuliskan SS bila sangat suka 5, S bila suka 4, CS bila cukup suka 3, KS bila kurang
suka 2, TS bila tidak suka 1. Parameter pengamatan pada uji kesukaan adalah aroma, bentuk
konsistensi, dan warna. Percobaan dilakukan pada 30 orang panelis dengan cara setiap panelis memberikan penilaian terhadap masing-masing formula
berdasarkan parameter tersebut. Kemudian dihitung nilai kesukaan terhadap masing-masing sediaan.
Universitas Sumatera Utara
23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Penentuan Mutu Fisik Sediaan
Penentuan mutu fisik sediaan dilakukan dengan beberapa pengujian yaitu, homogenitas sediaan dengan menggunakan objek gelas, stabilitas sediaan dengan
melakukan pengamatan hingga 12 minggu, pH sediaan dengan menggunakan pH meter, uji daya iritasi terhadap sukarelawan dengan pengujian sediaan pada kulit
lengan bawah sukarelawan.
4.1.1 Homogenitas sediaan
Dari penelitian yang dilakukan pada sediaan maskara dengan konsentrasi karbon aktif 0, 2, 4, 6, dan 8 diperoleh hasil yang menunjukkan tidak
adanya butiran-butiran pada objek gelas, maka sediaan maskara dikatakan homogen.
4.1.2 Stabilitas sediaan
Hasil dari pengamatan sediaan setelah dibuat dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Hasil pengamatan sediaan setelah dibuat
No Formula
Pengamatan Warna
Aroma Bentuk
1. Basis
Putih khas
Cair 2.
F I Hitam
khas Cair
3. F II
Hitam khas
Cair 4.
F III Hitam
khas Cair
5. F IV
Hitam khas
Cair Keterangan:
Basis : Formula sediaan maskara tanpa karbon aktif F I
: Formula sediaan maskara dengan 2 karbon aktif F II
: Formula sediaan maskara dengan 4 karbon aktif F III : Formula sediaan maskara dengan 6 karbon aktif
F IV : Formula sediaan maskara dengan 8 karbon aktif
Universitas Sumatera Utara