commit to user melaporkan adanya pelanggaran Watts dan Zimmerman, 1986 dalam
Kurniasih dan Siregar, 2007. Untuk penelitian ini perusahaan yang diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik KAP The Big Four yaitu PriceWaterhouseCooper-PWC, Deloitte Touche Tohmatsu, KPMG, Ernst Young-EY akan diberi
nilai 1, dan apabila tidak diaudit oleh keempat Kantor Akuntan Publik KAP di bawah lisensi KAP The Big Four akan diberi nilai 0. Dalam
penelitian ini kualitas audit dilambangkan dengan AUDIT
it
.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan penelitian ini adalah tax avoidance. Pengukuran aktivitas tax avoidance diukur dengan
menggunakan proksi kesenjangan atau beda dari laba akuntansi dan laba fiskal book tax gap. Dalam menghitung book tax gap digunakan
perhitungan matematis sederhana dari laba sebelum pajak dalam laporan laba rugi komersial terhadap laba fiskal perusahaan. BTG
it
digunakan dalam penelitian ini untuk melambangkan proksi book tax gap.
Book Tax Gap = EBIT – Laba Kena Pajak E.
Metode Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk mengetahui nilai mean, minimum, maksimum dan standar deviasi dari variabel-variabel
penelitian.
commit to user
2. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas Data Tujuan dari uji normalitas data adalah untuk menguji
kenormalan distribusi data dalam model regresi pada variabel penganggu atau variabel residual Ghozali, 2009. Pengujian ini
bertujuan menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal.
Pengujian terhadap
normalitas data
menggunakan uji
Kolmogrov Smirnov, dengan membandingkan nilai p value dengan tingkat signifikansi 5. Jika p value 5 maka data berdistribusi
normal. b. Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan uji yang digunakan dengan tujuan menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel
independen Ghozali, 2009. Tidak adanya korelasi antar variabel independen menunjukkan model regresi yang baik. Problem
multikolinieritas terjadi ketika ada hubungan korelasi antar variabel independen.
Untuk membantu penghitungannya maka digunakan SPSS 16 sebagai alat bantu penilaian tolerance dan Variance Inflation
Factor VIF.
Pengukuran terhadap
variabilitas variabel
commit to user independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
indepenen lainnya menggunakan fungsi tolerance. Nilai tolerance yang rendah maka sama dengan nilai VIF tinggi karena nilai
tolerance berbanding terbalik terhadap VIF VIF = 1tolerance. Nilai cutoff yang digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau
sama dengan nilai VIF 10. Variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0.10, dan ada variabel independen yang
memiliki nilai VIF lebih dari 10, maka terjadi problem multikolinieritas begitu juga sebaliknya.
c. Autokorelasi Pengujian autokorelasi menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya, jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pengujian ada tidaknya autokorelasi, menggunakan uji Durbin-
Watson. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari adanya autokorelasi Ghozali, 2009.
Alat bantu SPSS 16 digunakan oleh peneliti untu melakukan uji Durbin-Watson, dengan buku Ghozali 2009 sebagai acuannya,
ketentuannya bahwa sebuah model regresi telah terbebas dari autokorelasi apabila nilai Durbin-Watson berada lebih dari nilai d
U
dan lebih kecil dari nilai 4 – d
U
.
d
U
Durbin-Watson 4 - d
U
commit to user d. Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar atau tidak sehingga
diperoleh informasi apakah fungsi yang digunakan sebaiknya memiliki bentuk linier, kuadrat atau kubik. Pengujian yang
digunakan adalah menggunakan grafik scatterplot. Grafik scatterplot ini dihasilkan dengan menggunakan program aplikasi
SPSS 16. Pola tertentu pada grafik scatterplot marupakan alat deteksi ada atau tidaknya heteroskedasitas, jika ada pola tertentu
seperti titik-titik yang membentuk suatu pola tertentu yang teratur maka hal itu mengindikasikan telah terjadi heteroskedasitas, jika
tidak terdapat pola yang jelas dan titik-titik menyebar diatas atau dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedasitas.
3. Uji Hipotesis