Keunggulan Bersaing Petunjuk Pengisian

Gatignon dan Xuereb 1997, p. 71 mengemukakan 3 tiga karakteristik inovasi yaitu keunggulan produk, biaya produk dan kredibilitas produk. Produk inovasi dapat gagal hanya karena alasan tidak menawarkan desain yang unik atau salah perkiraan akan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding produk sejenis keunggulan produk sehingga dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan pesaingnya. Lukas dan Ferrell 2000, p.240 menjelaskan adanya beberapa indikator dari inovasi produk, yaitu: 1. Perluasan lini line extensions yaitu produk yang dihasilkan perusahaan tidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar. 2. Produk baru me too – product yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi tidak baru bagi pasar. 3. Produk benar – benar baru new – to – the – world - product adalah produk yang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.

2.4 Keunggulan Bersaing

Menurut Menurut Crown Dirganto 2002:19 Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan perusahaan untuk pembelinya yang melebihi biaya perusahaan dalam menciptakannya. Nilai adalah apa yang pembeli bersedia bayar, sedangkan nilai yang unggul berasal dari tawaran harga yang lebih rendah daripada pesaing. Keunggulan bersaing tidak dapat dipahami dengan memandang perusahaan sebagai suatu keseluruhan. Keunggulan bersaing berasal dari banyak aktivitas berlainan yang dilakukan dalam mendesain, memproduksi, memasarkan, menyerahkan, dan mendukung produknya. Masing-masing aktivitas Universitas Sumatera Utara dapat mendukung posisi biaya relatif perusahaan dan menciptakan dasar untuk diferensiasi. Ada dua jenis dasar keunggulan bersaing yaitu keunggulan biaya dan diferensiasi. 1. Keunggulan Biaya Keunggulan biaya merupakan inti dari setiap strategi bersaing. Untuk mencapai keunggulan biaya, sebuah perusahaan harus bersiap menjadi produsen berbiaya rendah dalam industrinya. Perusahaan harus memiliki cakupan yang luas dan melayani banyak segmen, bahkan beroperasi dalam industri yang terkait. Sumber keunggulan biaya bervariasi dan tergantung kepada struktur industri. Sumber tersebut mungkin mencakup : pengejaran skala ekonomi, teknlogi milik sendiri, akses ke bahan mentah dan lain-lain. Bila perusahaan dapat mencapai dan mempertahankan keunggulan biaya, maka akan menjadi perusahaan dengan kinerja rata-rata dalam industri asal dapat menguasai harga pada atau dekat, rata- rata industri. 2. Diferensiasi Perusahaan harus menjadi unik dalam industrinya yang secara umum dihargai oleh pembeli, sehingga perusahaan dihargai karena keunikannya. Cara melakukan diferensiasi berbeda untuk tiap industri dan pada umumnya dapat didasarkan kepada produk, sistem penyerahan,pendekatan pemasaran dan lain-lain. Memiliki keunggulan bersaing akan selalu diusahakan didalam persaingan baik persaingan untuk tingkatan antarnegara atau bangsa maupun tingkat perusahaan. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mencapai keunggulan bersaing, antara lain pendapat paling sering muncul adalah dengan menemukan dan Universitas Sumatera Utara mengembangkan kompetensi inti. Menciptakan nilai pada poin tertentu dengan menggunakan kompetensi inti dan menciptakan nilai sepanjang rantai nilai dengan menggabungkannya dengan proses yang efektif akan menghasilkan nilai total nilai yang luar biasa.

2.4.1 Mempertahankan Keunggulan

Menurut Crown Dirganto 2002:19 beberapa cara mempertahankan keunggulan yang bisa diidentifikasi antara lain: 1. Keunggulan Operasional Keunggulan ini mengacu kepada strategi generik yang berdasarkan kepada strategi harga dan biaya terendah dengan penekanan kepada efisiensi. Bila perusahaan bekerja secara efisien dan kemudian berhasil menerapkan atau menekan biaya total untuk produk sedemikian rupa, sehingga bisa menjadi yang terendah dalam industrinya, maka kemungkinan terbesar bisa menetapkan harga produk yang terendah pula dalam industri. Efisiensi berarti pula bahwa pelanggan akan mendapatkan produk dengan biaya kepemilikan terendah serta waktu yang tersingkat. Disamping itu dapat diminimumkan pada waktu,biaya dan kerepotan yang harus ditanggung oleh pelanggan untuk perbaikan setelah menerima atau membeli produk atau yang sering kita kenal berada dalam masa purna jual after sales service 2. Keunggulan Produk dan Teknologi Satu hal yang mungkin bisa menjadi pegangan bagi perusahaan atau orang untuk terus melakukan inovasi adalah kesuksesan dari perusahaan-perusahaan yang menjadi pemimpin produk. Perusahaan-perusahaan yang membangun keunggulannya melalui inovasi dan pengembangan produk sering berhadapan Universitas Sumatera Utara dengan dilema besarnya biaya yang harus mereka keluarkan untuk penelitian dan pengembangan, akan tetapi mereka juga tidak menutup kemungkinan memperoleh keuntungan yang menggiurkan dari kepemimpinan produk yang akan mereka dapatkan. Agar dapat menjadi pemimpin produk, perusahaan harus menunjukkan bahwa mereka dapat menciptakan arus yang konsisten dari produk-produk yang menonjol yang akan mampu membuat para pelanggan akan terus menanti dengan penuh harap produk-produk baru yang akan diluncurkan. Hal lain yang harus diperhatikan oleh perusahaan yang menjadi pemimpin produk adalah perusahaan tidak boleh terlalu terlena dengan terus menerus melakukan inovasi produk tanpa memperdulikan pasar. Pekerjaan lain yang tidak kalah beratnya adalah bagaimana membuat pasar siap menerima produk-produk yang sebelumnya tidak pernah ada. Teknologi memiliki peran sangat penting dalam proses pengembangan atau inovasi produk. Dengan teknologi, maka banyak hal atau kemungkinan- kemungkinan yang tadinya hanya dalam angan-angan saja kemudian menjadi sebuah kenyataan. Pemanfaatan teknologi dalam proses inovasi produk sudah sedemikian meluasnya, sehingga yang banyak terjadi adalah teknologi menjadi penggerak utama dalam penemuan produk baru. 3. Kedekatan Dengan Pelanggan. Perusahaan yang ingin membangun keunggulan melalui kedekatan dengan pelanggan yang harus dilakukan adalah upaya untuk membangun citra atau image tentang perusahaan kedalam benak pelanggan. Ketika pelanggan berpikir tentang suatu produk yang ingin dimiliki dalam rangka memenuhi keinginannya maka yang akan ada dibenaknya pertama kali adalah produk serta nama perusahaan Universitas Sumatera Utara tersebut. Refleks atau keotomatisan respons seperti ituah yang diinginkan oleh perusahaan dan bukan hal yang terlalu mudah untuk merealisasikan itu semua.

2.4.2 Strategi Terhadap Pembeli

Kebanyakan industri menjual produk atau jasa mereka tidak hanya kepada seorang pembeli, melainkan kepada sejumlah pembeli yang berlain-lainan. Kekuatan tawar-menawar bargaining power kelompok pembeli ini, bila ditinjau sebagai satu kumpulan, merupakan salah satu kekuatan persaingan kunci yang menentukan kemampulabaan potensi suatu industri. Sebagai akibat dari heterogenitas ini, seleksi pembeli yaitu pemilihan pembeli target merupakan variabel strategis yang penting. Secara umum, perusahaan hendaknya menjual kepada para pembeli yang kemungkinannya paling menguntungkan, sejauh masih terdapat pilihan. Seleksi pembeli dapat sangat memperngaruhi pertumbuhan perusahaan dan memperkecil kekuatan pembeli yang tidak menentu. Seleksi pembeli dengan memusatkan perhatian pada pertimbngan struktural merupakan variabel strategis yang sangat penting dalam tingkat industri yang telah mapan dan dalam industri dimana rintangan-rintangan yang ditimbulkan oleh diferensiasi produk atau inovasi teknologis sangat sulit diatasi. Kebutuhan pembelian para pembeli yang berbeda menimbulkan implikasi strategis apabila perusahaan memiliki kemampuan yang berbeda untuk melayani kebutuhan tersebut relatif terhadap pesaing. Perusahaan akan meningkatkan keunggulan bersaingnya, hal yang lain tetap sama, apabila ia berada dalam posisi yang relatif paling tepat untuk dilayani. Arti penting potensi pertumbuhan para pembeli bagi perumusan strategi dengan sendirinya sudah jelas. Semakin tinggi Universitas Sumatera Utara potensi pertumbuhan pembeli, semakin besar kemungkinan permintaan produk akan terus meningkat.

2.4.3 Dimensi Strategi Bersaing

Menurut Michael Porter dan Agus Maulana 1995:113 Strategi perusahaan untuk bersaing dalam suatu industri dapat berbeda-beda dalam berbagai macam cara. Tetapi dimensi-dimensi strategis dibawah ini umumnya meliputi perbedaan-perbedaan yang mungkin ada diantara pilihan strategis suatu perusahaan dalam suatu industri tertentu: 1. Spesialisasi Derajat pemfokusakan upaya dalam bentuk keluasan lini produknya, segmen pelanggan sasaran dan pasar geografis yang dilayani 2. Identifikasi Merek Tingkat identifikasi merek dan bukan persaingan yang didasarkan terutama pada harga atau variabel lain. Identifikasi merek dapat dicapai melalui periklanan, tenaga penjualan atau bermacam alat lainnya. 3. Saluran Distribusi Tingkat upaya dalam mengembangkan identifikasi merek secara langsung dengan konsumen terakhir versus dukungan saluran distribusi dalam menjual produknya. 4. Mutu Produk Tingkat mutu produknya,dalam hubungannya dengan bahan baku, spesifikasi, ketaatan atau toleransi, bentuk dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 5. Kepeloporan Teknologis Derajat pengupayaan untuk mencapai kepeloporan teknologis versus mengikuti atau meniru. Penting diperhatikan bahwa suatu perusahaan mungkin dapat menjadi pelopor teknologis walaupun dengan sengaja tidak memproduksi produk dengan mutu tertinggi dipasar. 6. Integrasi Vertikal Peningkatan nilai tambah sebagaimana tercermin dalam integrasi maju dan balik yang diterapkan, termasuk apakah perusahaan mempunyai distribusi yang kaptif, diluar atau dimiliki pengecer, jaringan pelayanan langsung dan sebagainya. 7. Posisi Biaya Tingkat pengupayaan untuk memperoleh posisi biaya rendah dalam pabrik dan distribusi melalui investasi dalam fasilitas dan peralatan yang memperkecil biaya. 8. Pelayanan Derajat pemberian pelayanan sampingan dengan lini produknya, seperti bantuan teknis, jaringan pelayanan langsung, kredit dan seterusnya. 9. Kebijaksanaan Harga Posisi harga relatifnya dalam pasar, posisi harga mutu produk, sedangkan harga adalah variabel strategis yang menonjol sehingga harus dibahas secara tersendiri. 10. Daya Kekuatan Jumlah kekuatan finansial dan daya operasi yang dimiliki. Universitas Sumatera Utara 11. Hubungan dengan perusahaan induk Persayaratan mengenai perilaku unit yang didasarkan pada hubungan antara unit dan perusahaan induk. 12. Hubungan dengan pemerintah sendiri dan asing Dalam lingkungan industri internasional, hubungan yang telah dikembangkan oleh perusahaan atau yang diharuskan oleh pemerintahnya sendiri maupun pemerintah asing diluar negeri ditempat operasinya.

2.4.4 Indikator Keunggulan Bersaing

Keunggulan bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menciptakan nilai unggul dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimilikinya Groge dan Vickery, 1994, p. 669-670. Beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah : 1. Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran. 2. Kualitas produk adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan 3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing di pasaran Universitas Sumatera Utara

2.5 Penelitian Terdahulu