Tabel 5.7. Distribusi penderita rinosinusitis tipe dentogen berdasarkan terapi yang dberikan
Terapi Jumlah
Medikamentosa 90
73,8 Medikamentosa + Operatif
32 26,2
Total 122
100
Pada tabel 5.7. dapat dilihat bahwa dari 122 penderita rinosinusitis tipe dentogen, proporsi terapi yang terbanyak diberikan adalah medikamentosa dengan
persentase sebanyak 73,8 sedangkan terapi medikamentosa+operatif sebanyak 26,2.
5.2. Pembahasan
5.2.1. Distribusi penderita rinosinusitis tipe dentogen berdasarkan pengelompokan usia
Usia penderita yang dimasukkan dalam penelitian ini adalah diatas atau sama dengan 20 tahun. Pemilihan batas bawah usia ini berdasarkan pertimbangan
bahwa pada usia 20 tahun atau diatasnya, sinus maksila sudah dianggap maksimal perkembangannya dan tidak berkembang lagi. Pertimbangan lain adalah
berdasarkan pertumbuhan gigi-geligi dianggap telah tumbuh permanen setelah tumbuhnya gigi permanen molar ketiga Farhat, 2004. Proops juga menyatakan
bahwa gigi telah tumbuh lengkap pada usia 18-21 tahun Proops, 1997. Kelompok usia yang paling banyak menderita rinosinusitis tipe dentogen
berdasarkan penelitian yang dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan pada tahun 2009-2012 adalah kelompok usia 40-49 tahun yaitu sebanyak 40 penderita
32,8. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan di Korea yang mendapatkan rata-rata umur terbanyak adalah 42,9 tahun atau dekade ke-4 Lee,
K dan Lee,S., 2010. Dan hasil serupa juga didapati pada penelitian di Brazil yang mendapatkan rata-rata umur terbanyak adalah 40,7 tahun Pinillos Marambaia, et
al,. 2013.
Universitas Sumatera Utara
Berbeda dengan penelitian diatas, Ugincius di Lithuania pada tahun 2006 mendapatkan distribusi penderita rinosinusitis tipe dentogen terbanyak terdapat
pada kelompok umur 31-40 tahun. Farhat pada tahun 2004 di Medan mendapatkan dari 35 penderita sinusitis maksila dengan infeksi gigi rahang,
kelompok usia yang terbanyak adalah 30-39 tahun yaitu sebanyak 12 penderita 34,29.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa rinosinusitis tipe dentogen lebih banyak menyerang pada orang dewasa. Hal ini diduga karena pada usia
dewasa merupakan usia produktif dan mempunyai aktifitas yang tinggi sehingga lebih sering terpapar zat toksik atau mikroorganisme patogen yang didapat dari
berbagai faktor seperti faktor lingkungan polutan, perubahan gaya hidup merokok, pola makan, kebersihan yang kurang yang dapat menginvasi rongga
mulut, menyebabkan infeksi pada gigi atau jaringan periodontal. Infeksi ini dapat menyebar secara langsung atau melalui pembuluh darah dan limfe ke sinus
maksila. Perbedaan umur oleh masing-masing peneliti lebih didasari oleh pengelompokan umur yang berbeda-beda pada masing-masing peneliti.
5.2.2. Distribusi penderita rinosinusitis tipe dentogen berdasarkan jenis kelamin