Distribusi Pendapatan TINJAUAN PUSTAKA

10 2. Pertumbuhan penduduk, yang pada hakikatnya akan memperbanyak jumlah angkatan kerja 3. Kemajuan teknologi, berupa cara baru atau perbaikan cara-cara lama dalam menangani peekrjaan-pekerjaan Pertumbuhan ekonomi tidak akan terjadi secara terus menerus tetapi mengalami keadaan dimana adakalanya berkembang dan pada ketika lain mengalami kemunduran. Konjungtur tersebut disebabkan oleh kegiatan para pengusaha melakukan inovasi atau pembaharuan dalam kegiatan mereka menghasilkan barang dan jasa. Untuk mewujudkan inovasi yang seperti ini investasi akan dilakukan. Proses multiplier yang ditimbulkannya akan menyebabkan peningkatan lebih lanjut dalam kegiatan ekonomi dan perekonomian mengalami pertumbuhan yang lebih pesat Schumpeter 2000:155.

2.2 Distribusi Pendapatan

Distribusi pendapatan adalah mencerminkan merata atau timpangnya pembagian hasil pembangunan atau suatu negara di kalangan penduduknya Dumairy,1999. Distribusi pendapatan merupakan kriteria yang mengindikasikan mengenai penyebaran atau pembagian pendapat atau kekayaan antar penduduk satu dengan penduduk lainnya dalam wilayah tertentu.

2.2.1 Konsep-Konsep Distribusi Pendapatan

Terdapat berbagai kriteria untuk menilai kemerataan parah atau lunaknya ketimpangan distribusi yang dimaskud. Tiga antaranya yang paling laim, yaitu : Universitas Sumatera Utara 11 1. Kurva Lorenz Menggambarkan distribusi kumlatif pendapatan nasional dikalangan lapisan-lapisan penduduk secara kumulatfi pula. Kurva lorenz yang semakin dekat ke diagonal semakin lurus menyiratkan distribusi pendapatan nasional semakin merata, begitu sebaliknya 2. Indeks atau Ratio Gini Adalah suatu koefisien yang berkisar dari angka 0 hingga 1, menjelaskan kadar pemerataan ketimpangan distribusi pendapatan nasional. Semakin kecil semakin mendekati nol koefisiennya, pertanda semakin baik atau merata distribusi 3. Kriteria Bank Dunia Kriteria ketidakmerataan pendapatan versi Bank Dunia didasarkan atas porsi pendapatan nasional yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk, yakni 40 penduduk berpendapatan rendah termiskin, 40 penduduk berpendapatan menengah, 20 penduduk berpendapatan tertinggi terkaya

2.2.2 Ketidakmerataan Distribusi Pendapatan

Menurut Adelman dan Morris Lincolin Arsyad, 1997 ada 8 hal yang menyebabkan ketimpangan atau ketidakmerataan distribusi pendapatan di Negara Sedang Berkembang : 1. Pertumbuhan penduduk yang tinggi yang mengakitbatkan menurunnya pendapatan perkapita Universitas Sumatera Utara 12 2. Inflasi dimana pendapatan uang bertambah tetapi tidak diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi barang-barang 3. Ketidakmerataan pembangunan antar daerah 4. Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang padat modal, sehingga persentase pendapatan modal dari kerja tambahan besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah 5. Rendahnya mobilitas sosial 6. Pelaksanaan kebijakan industri subtitusi import yang mengakibatkan kenaikan harga-harga barang hasil industri untuk melindungi usaha- usaha golongan kapitalis 7. Memburuknya nilai tukar bagi Negara Sedang Berkembang dalam perdagangan dengan negara-negara maju, sebagai akibat ketidak elastisan permintaan negara-negara maju terhadap barang-barang ekspor Negara sedang berkembang 8. Hancurnya industri kerajinan rakyat seperti pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain

2.2.3 Ketidakmerataan Pendapatan Nasional, Spasial, dan Regional

1. Distribusi pendapatan antara lapisan pendapatan masyarakat dapat ditelaah dengan mengamati perkembangan angka-angka rasio gini. Namun juga perlu dicatat, bahwa ratio gini bukan merupakan indikator paling ideal tentang ketidakmerataan distribusi pendapatan antarlapisan. Universitas Sumatera Utara 13 2. Ketidakmerataan distribusi pendapatan antarlapisan masyarakat tidak saja berlangsung secara nasional, tetapi juga secara spasial atau antardaerah, yakni antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di indonesia pembagian pendapatan relatif lebih merata di daerah pedesaan daripada daerah perkotaan. Ketidakmerataan pendapatan yang berlangsung antar daerah tidak hanya dalam hal distribusinya, tetapi juga dalam hal tingkat atau besarnya pendapatan itu sendiri 3. Secara regional atau antar wilayah , berlangsung pula ketidakmerataan pendapatan antar lapisan masyarakat. Dalam perspektif antar wilayah, ketidakmerataan terjadi baik dalam hal tingkat pendapatan masyarakat antara wilayah satu dengan wilayah lainnya, maupun dalam hal distribusi pendapatan dikalangan penduduk masing-masing wilayah.

2.3 Teori Distribusi Neoklasik