Teori Distribusi Neoklasik TINJAUAN PUSTAKA

13 2. Ketidakmerataan distribusi pendapatan antarlapisan masyarakat tidak saja berlangsung secara nasional, tetapi juga secara spasial atau antardaerah, yakni antara daerah perkotaan dan pedesaan. Di indonesia pembagian pendapatan relatif lebih merata di daerah pedesaan daripada daerah perkotaan. Ketidakmerataan pendapatan yang berlangsung antar daerah tidak hanya dalam hal distribusinya, tetapi juga dalam hal tingkat atau besarnya pendapatan itu sendiri 3. Secara regional atau antar wilayah , berlangsung pula ketidakmerataan pendapatan antar lapisan masyarakat. Dalam perspektif antar wilayah, ketidakmerataan terjadi baik dalam hal tingkat pendapatan masyarakat antara wilayah satu dengan wilayah lainnya, maupun dalam hal distribusi pendapatan dikalangan penduduk masing-masing wilayah.

2.3 Teori Distribusi Neoklasik

Teori distribusi neoklasik adalah teori modern tentang bagaimana pendapatan nasional dibagi diantara faktor-faktor produksi. Ini didasarkan pada pemikiran klasik abad ke-18 bahwa harga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan, yang disini terapkan pada faktor produksi. Teori ini telah diterima oleh sebagian besar ekonomi dewasa ini sebagai awal yang baik untuk memulai memahami bagaimana pendapatan ekonomi didistribusikan dari perusahaan ke rumah tangga.

2.3.1 Harga Faktor Produksi Factor Price

Distribusi pendapatan nasioanl dipengaruhi oleh harga-harga faktor. Harga faktor produksi adalah jumlah yang di bayar ke faktor-faktor produksi. Universitas Sumatera Utara 14 Pada suatu perekonomian dimana faktor produksi adalah modal dan tenaga kerja, sementara dua harga faktor produksi adalah upah wage yang diterima para pekerja dan sewa rent yang dikumpulkan oleh para pemilik modal.

2.3.2 Kepitusan-Keputusan yang Dihadapi Perusahaan Kompetitif

Perusahaan kompetitif relatif kecil ukurannya terhadap pasar dimana perdagangan berlangsung sehingga memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga pasar. Kita tidak dapat mempengaruhi harga yang telah ditetapkan di pasar. Demikian pula, perusahaan kita tidak dapat mempengaruhi upah para pekerja karena banyak perusahaan lokal lain yang juga menarik pekerjaan. Untuk membuat produknya, perusahaan itu memerlukan dua faktor produksi, modal dan tenaga kerja. Dimana perusahaan itu memproduksi lebih banyak output jika memiliki lebih banyak mesin atau jika para pekerjanya bekerja lebih lama. Tujuan perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba tergantung pada produk P, harga produk W, dan bunga sewa R, serta jumlah jam kerja L dan banyaknya mesin K. Perusahaan kopetitif menggunakan harga produk dan harga faktor yang sudah ditentukan serta memilih jumlah tenaga kerja dan modal yang memaksimalkan laba.

2.4 Teori Pertumbuhan Ekonomi Dengan Distribusi Pendapatan