Analisis Dengan Menggunakan Kurva Lorenz Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

36 Maka, Gini Ratio = 1 – 0,687750 Gini Ratio = 0,31225 Berdasarkan hasil perhitungan di atas angka Gini di Kecamatan Hamparan perak adalah 0,31225. Ini berarti bahwa ketimpangan distribusi pendapatan di Kecamatan Hamparan Perak termasuk kedalam kategori ketimpangan sedang.

4.5 Analisis Dengan Menggunakan Kurva Lorenz

Gini Ratio menggunakan Kurva Lorenz sebagai penunjang dalam estimasi. Kurva Lorenz menghubungkan antara jumlah persentase kumulatif penduduk dengan pendapatanb yang diterima oleh penduduk. Jumlah dari persentase kumulatif penduduk dan pendapatan diurutkan dari nilai yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Pada kurva Lorenz distribusi pendapatan itu merata apabila 10 penduduk memperoleh 10 dari total pendapatan dan setererusnya. Jika distribusi pendapatan merata, maka jumlah persentase penduduk akan sama dengan persentase yang mereka terima. Pada kurva Lorenz keadaan seperti ini digambarkan pada garis diagonal dari sudut sebelah kiri ke sudut sebelah kanan bujursangkar tersebut garis dengan sudut 45º. Pada keadaan ini Gini Ratio sama dengan nol, sebaliknya apabila distribusi pendapatan tidak merata maka kurva Lorenz akan menyimpang dari garis diagonal atau dengan kata lain semakin jauh kurva Lorenz dari garis diagonal maka semakin besar tingkat ketimpangan pada daerah itu. Universitas Sumatera Utara 37 Berdasarkan nilai Gini Ratio di Kecamatan Hamparan perak 0,31225 maka dapat digambarkan kurva Lorenz sebagai berikut : Sumber : Data Diolah Gambar 4.4 Kurva Lorenz Kecamatan Hamparan Perak Kurva Lorenz yang ditunjukkan pada gambar 4.4 di atas memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase kumulatif masyarakat sampel dengan persentase kumulatif pendapatan yang diterima masyarakat sampel. Dari kurva lorenz dapat diketahui bahwa sekitar 20 dari jumlah masyarakat sampel yang memiliki pendapatan terendah hanya menerima 7,08 dari keseluruhan total pendapatan masyarakat. Selanjutnya 40 dari jumlah masyarakat sampel yang juga memiliki pendapatan terendah menerima 18.00 bagian dari keseluruhan total pendapatan masyarakat.

4.6 Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat

3,25 7,08 12,42 18,00 26,57 35,75 47,22 61,75 80,87 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 k u m u la ti f p e n d a p a ta n kumulatif penerima pendapatan sampel Garis Kurva Universitas Sumatera Utara 38 Dalam menganalis tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Hamparan Perak, peneliti menggunakan indikator tingkat kesejahteraan menurut Badan Pusat Statistik 2005, yang terdiri dari 8 indikator yaitu : 1. Tingkat Pendapatan 2. Tingkat Konsumsi atau pengeluaran keluarga 3. Keadaan tempat tinggal 4. Fasilitas tempat tinggal 5. Kesehata anggota keluarga 6. Kemudahan mendapatkan pelayanan kesehatan 7. Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan 8. Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi

4.6.1 Tingkat Pendidikan

Pendapatan adalah semua penghasilan yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhn. Pendapatan tersebut dapat berupa pendapatan tetap dan pendapatan sampingan. Sumber dari pendapatan masing-masing rumah tangga pun berbeda-beda tergantung pada jenis pekerjaan, ataupun kemampuan untuk mengelolah faktor-faktor produksi yang mereka miliki. Untuk menentukan tingkat pendapatan responden rumah tangga setiap bulannya, tingkat pendapatan diklasifikasikan menjadi tiga kriteria dan diberikan skor masing-masing kriteria yaitu : Tabel 4.9 Kriteria dan Skor Tingkat Pendapatan Kriteria Ti ngkat Pendapatan Skor Rendah Rp. 5.000.000 1 Sedang Rp. 5.000.000,- sd Rp. 10.000.000 2 Tinggi Rp 10.000.000.000 3 Universitas Sumatera Utara 39 Sumber : BPS 2005 Mengacu pada tabel kriteria dan skor tingkat pendapatan di atas maka diperoleh data hasil tingkat pendapatan 50 responden rumah tangga di Kecamatan Hamparan Perak yaitu sebagai berikut : Tabel 4.10 Kriteria dan Tingkat Pendapatan 50 responden Rumah Tangga Kriteria Tingkat Pendapatan Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Rendah Rp. 5.000.000 1 39 78 Sedang Rp. 5.000.001,- Rp 10.000.000 2 11 22 Tinggi Rp. 10.000.000 3 - - Total 50 100.00 Sumber : Data Diolah Berdasarkan hasil di atas, terdapat 39 responden rumah tangga yang memiliki tingkat pendapatan rendah yaitu di bawah Rp. 5.000.000,- setiap bulannya. Hal ini dikarenakan mayoritas masyarakat Hamparan Perak bermata pencaharian sebagai buruhtukang, pedagang dan pegawai swasta. Sedangkan untuk kategori pendapatan sedang Rp. 5.000.001,- Rp 10.000.000 ada 11 responden rumah tangga setiap bulannya.

4.6.2 Tingkat Konsumsi atau Pengeluaran Rumah Tangga

Besar kecilnya tingkat konsumsi atau pengeluaran akan sangat dipengaruhi oleh jumlah pendapatan rumah tangga yang dihasilkan. Pada umumnya jumlah pengeluaran digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mulai dari konsumsi makanan dan bukan makanan perumahan, aneka barang dan jasa, pendidikan, kesehatan, pakaian, transportasi, pajak dan asuransi dan keperluan untuk pestaupacara. Pada umumnya tingkat pengeluarankonsumsi akan berada di bawah atau sama dengan tingkat pendapatan yang di peroleh, hal ini Universitas Sumatera Utara 40 dikarenakan oleh pola pikir responden untuk melakukan saving menabung untuk hal – hal lain modal, berjaga – jaga, dll. Sama seperti tingkat pendapatan, tingkat konsumsi atau pengeluaran rumah tangga diklasifikasikan menjadi 3 kategori dan diberikan skor untuk masing – masing kategori, ,hanya saja terdapat perbedaan dalam penentuan nominal untuk masing – masing kategori. Tabel 4.11 Kriteria dan Skor Tingkat Konsumsi pengeluaran Sumber : BPS 2005 Tabel 4.12 Tingkat Konsumsi Pengeluaran 50 Responden Rumah Tangga Kriteria Tingkat Pendapatan Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Rendah Rp. 1.000.000 1 31 62 Sedang Rp. 1.000.001,- sd Rp. 5.000.000 2 19 38 Tinggi Rp. 5.000.000 3 - - Total 50 100.00 Sumber : Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.12, mayoritas responden rumah tangga berada pada kategori tingkat pengeluaran rendah yaitu berada pada Rp. 1.000.000 dalam sebulan dengan jumlah responden sebanyak 31 orang atau berkisar 62 dari total responden. Pada urutan selanjutnya berada pada kategori pengeluaran sedang Rp. 1.000.001,- sd Rp. 5.000.000 dengan jumlah responden sebanyak 19 orang atau berkisar 38 dari total respoden. Kriteria Tingkat Konsumsi Pengeluaran Skor Rendah Rp. 1.000.000 1 Sedang Rp. 1.000.001,- sd Rp. 5.000.000 2 Tinggi Rp. 5.000.000 3 Universitas Sumatera Utara 41

4.6.3. Keadaan Teampat Tinggal

Maksud dari keadaan tempat tinggal adalah bagaimana kondisi rumah sebagai tempat tinggal responden sehari – hari apakah dalam kondisi yang layak untuk ditempati, baik dari segi perlindungan maupun dari segi kesehatan. Sehingga menurut BPS 2005 terdapat 5 kriteria kondisi tempat tinggal yang dapat dinilai guna mengukur tingkat kesejahteraan responden rumah tangga, yaitu : 1. Jenis lantai rumah 2. Jenis dinding rumah 3. Jenis atap rumah 4. Luas lantai rumah 5. Status kepemilikan rumah Setiap kriteria akan dibagi lagi menjadi 3 pilihanopsi sehingga melalui 3 pilihan itulah nanti akan diberikan skor 1, 2, atau 3. Dengan demikian jika ditotalkan kelima kriteria maka akan diperoleh maksimum total skor sebesar 15 dan minimum total skor sebesar 5. Setelah itu skor diperoleh, maka akan dapat disimpulkan bagaimana keadaan tempat tinggal respnden rumah tangga dengan tolak ukur sebagai berikut : 1. Non – permanen : 1 – 5 2. Semi – permanen : 6 – 10 3. Permanen : 11 – 15 Universitas Sumatera Utara 42 Tabel 4.13 Keadaan Tempat Tinggal 50 Responden Rumah Tangga Sumber : Data Diolah Berdasarkan hasil pengukuran skor untuk kriteria keadaan tempat tinggal maka dapat disimpulkan bahwa keadaan tempat tinggal responden rumah tangga di Kecamatan Hamparan Perak dominan berada pada kondisi yang cukup layak dan bersifat permanen dengan jumlah responden rumah tangga sebanyak 40 dan sebesar 80 dari total responden. Sedangkan sisanya sebanyak 10 responden rumah tangga berada pada kategori keadaan tempat tinggal yang bersifat semi pemanen. Hal ini disebabkan karena masih didapati keadaan rumah yang dindingnya berbahan dari kayu.

4.6.4 Fasilitas Tempat Tinggal

Fasilitas tempat tinggal yang dimaksud ialah fasilitas – fasilitas dasar dan utama yang dibutuhkan manusia untuk hidup dan untuk menjalankan berbagai aktivitas dengan baik. Semakin baik kualitas dari fasilitas tempat tinggal manusia maka akan semakin baik pula tingkat kesejahteraannya. Oleh sebab itu, menurut indikator keluarga sejahtera BPS tahun 2005, fasilitas tempat tinggal dapat dinilai dari 15 item yaitu : 1. Akses jalan 2. Tempat pembuangan sampah Kriteria Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Non Permanen 1 – 5 - - Semi Permanen 6 – 10 10 20 Permanen 11 – 15 40 80 Universitas Sumatera Utara 43 3. Alat penerangan 4. Sumber air bersih 5. Keadaan ruangan 6. Bahan bakar untuk memasak 7. Kendaraan yang dimiliki 8. Fasilitas air minum 9. Alat elektronik 10. Pekarangan 11. Fasilitas kamar mandi 12. Jenis pagar 13. Fasilitas dapur 14. Jenis plafon 15. Perabotan rumah tangga Cara menentukan skor setiap item sama dengan penentuan skor pada indikator sebelumnya indikator keadaan tempat tinggal. Dengan demikian, setelah diperoleh total skor dari keseluruhan item, dapat disimpulkan tingkat kualitas dan kuantitas fasilitas tempat tinggal berdasarkan tolak ukur sebagai berikut : 1. Kurang : 12 – 22 2. Cukup : 23 – 33 3. Lengkap : 34 – 44 Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 4.14 Indikator Fasilitas Tempat Tinggal 50 Responden Rumah Tangga Sumber : Data Diolah Dari tabel 4.14 di atas, dapat disimpulkan bahwa 64 dari total responden telah memiliki fasilitas tempat tinggal yang termasuk dalam kategori cukup, setelah itu sebesar 36 masuk kedalam kategori fasilitas tempat tinggal yang lengkap. Melihat hasil tersebut, maka dapat dikatakan bahwa masyarakat Kecamatan Hamparan Perak memiliki kesejahteraan yang baik berdasarkan indikator fasilitas tempat tinggal.

4.6.5 Kesehatan Anggota Keluarga

Kesehatan merupakan dasar bagi setiap anggota keluarga untuk dapat beraktivitas. Anggota keluarga yang sehat fisik dan mental akan lebih produktif untuk melakukan setiap aktivitas mereka dan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi lagi. Kesehatan anggota keluarga merupakan salah satu indikator keluarga sejahtera, dalam hal ini dimasukkan ialah dengan melihat perbandingan anatara jumlah anggota keluarga yang sakit kurang tidak sehat terhadap total jumlah anggota keluarga. Sehingga yang menjadi tolak ukur untuk menilai tingkat kesehatan anggota keluarga yaitu : 1. Kurang : Perbandingan antara jumlah anggota keluarga yang sakit terhadap total jumlah anggota keluarga berada di atas 50 50. Kriteria Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Kurang 12 – 22 - - Cukup 23 – 33 32 64 Lengkap 34 – 44 18 36 Universitas Sumatera Utara 45 2. Cukup : Perbandingan antara jumlah anggota keluarga yang sakit terhadap total jumlah anggota keluarga berada diantara 25 - 50 3. Bagus : Perbandingan antara jumlah anggota keluarga yang sakit terhadap total jumlah anggota keluarga berada dibawah 25 25. Tabel 4.15 Tingkat Kesehatan Anggota Keluarga Responden Sumber : Data Diolah Melalui data yang dihasilkan menunjukkan bahwa tingkat kesehatan anggota keluarga responden telah berada pada kategori yang bagus dengan persentase 56 dari total responden, selanjutnya terdapat 21 responden yang tingkat kesehatan anggota keluarganya berada pada kategori cukup, dan sisanya sebanyak 1 responden memiliki tingkat kesehatan yang kurang. Kesehatan anggota keluarga yang kurang baik dimungkinkan disebabkan oleh beberapa hal seperti faktor umum, lingkungan yang tidak bersih, cuaca, ataupun pengolahan sumber pangan yang kurang baik untuk dikonsumsi.

4.6.6 Kemudahan Mendapatkan Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu sarana yang harus tersedia di setiap wilayah daerah karena bertujuan untuk melakukan kegiatan pemeliharaan kesehatan, peningkatan, pencegahan, dan penyembuhan penyakit serta pemulihan kesehatan masyarakat. Kriteria Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Bagus 25 28 56 Cukup 25 - 50 21 42 Kurang 50 1 2 Universitas Sumatera Utara 46 Menurut BPS 2005, tolak ukur yang menjadi penilain untuk melihat kemudahan masyarakat untuk mendapat pelayanan kesehatan sebagai salah satu indikator keluarga sejahtera terdiri atas : 1. Jarak ke pelayanan kesehatan terdekat 2. Jarak ke toko obat 3. Penanganan obat – obatan 4. Harga obat – obatan 5. Biaya penanganan pasien 6. Ketersediaan tenaga medis bidandokter 7. Kelengkapan peralatan Setelah diberikan skor pada setiap item di atas maka jumlah skor akan dikelompokkan dan dibagi menjadi 3 kategori, yaitu : 1. Sulit : 6 – 10 2. Cukup : 11 – 15 3. Mudah : 16 – 20 Tabel 4.16 Data Tingkat Kemudahan Responden Untuk Memperoleh Pelayan Kesehatan Sumber : Data Diolah Berdasarkan data di atas, menunjukkan bahwa kemudahan responden untuk memperoleh pelayanan kesehatan berada pada kategori cukup dengan persentase Kriteria Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Mudah 16 – 20 12 24 Cukup 11 – 15 30 60 sulit 6 – 10 8 16 Universitas Sumatera Utara 47 responden sebesar 60 , sebanyak 24 berada pada kategori mudah dan sisanya sebesar 16 responden berada pada kategori sulit untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Perbedaan tingkat kemudahan respoden dalam dalam mendapatkan pelayanan kesehatan ini disebabkan karena fasilitas kesehatan di Kecamatan Hamparan perak masih terbilang sedikit dan belum merata tersebar di setiap desanya. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kecamatan Hamparan Perak dalam angka 2014 tercatat bahwa terdapat 86 fasilitas kesehatan, dengan tenaga kesehatan sebanyak 65 orang. Adapun rincian dari fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan di Kecamatan Hamparan Perak dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 4.17 Data Jumlah Fasilitas dan Tenaga Kerja Kesehatan di Kecamatan Hamparan Perak Fasilitas Kesehatan Puskesmas Pustu RSB Poliklinik Dukun Bayi Para Medis 2 5 6 23 50 65 Sumber : Kecamatan Hamparan Perak dalam angka 2014

4.6.7 Kemudahan Memasukkan Anak ke Jenjang Pendidikan

Pendidikan memiliki peranan yang amat penting dalam penentuan perkembangan potensi manusia secara maksimal. Melalui pendidikan, masyarakat memiliki kesempatan untuk menggali potensinya demi memperoleh kehidupan yang lebih layak. Dengan terbentuknya masyarakat yang berpendidikan, maka kemungkinan besar akan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam mengelola kehidupan mereka masing – masing. Universitas Sumatera Utara 48 Dalam konteks ini, salah satu indikator keluarga sejahtera menurut BPS 2005 dapat dilihat dari kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan yang akan diukur melalui beberapa indikator berikut : 1. Biaya sekolah 2. Jarak ke sekolah 3. Proses penerimaan masuk Setelah diberikan skor pada setiap item di atas maka jumlah skor akan dikelompokkan dan dibagi menjadi 3 kategori, yaiu : 1. Sulit : 3 – 4 2. Cukup : 5 – 6 3. Mudah : 7 – 9 Tabel 4.18 Data Tingkat Kemudahan Responden Memasukkan Anak ke Jenjang Pendidikan Sumber : Data Diolah Berdasarkan data tersebut menunjukkan tingkat kemudahan responden memasukkan anak ke jenjang pendidikan di Kecamatan Hamparan Perak sebesar 31 responden atau sebesar 62 berada pada kategori cukup, selanjutnya terdapat 15 responden atau sebesar 30 berada pada kategori mudah , dan sisanya sebanyak 4 responden atau sebesar 8 pada kategori sulit dalam memasukkan anak kejenjang pendidikan. Beberapa hal yang menyebabkan perbedaan tingkat Kriteria Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Mudah 7 – 9 15 30 Cukup 5 – 6 31 62 sulit 3 – 4 4 8 Universitas Sumatera Utara 49 kemudahan responden dalam memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yakni seperti, biaya sekolah yang mahal tidak sebanding dengan pengahasilan yang diterima responden setiap bulannya, jauhnya jarak antara rumah responden menuju sekolah, juga proses penerimaan masuk ke berapa sekolah yang cukup sulit

4.6.8 Kemudahan Memperoleh Fasilitas Transportasi

Transportasi adalah kegiatan pemindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan suatu alat bantu kendaraan, baik umum maupun pribadi dengan menggunakan mesin atau tidak menggunakan mesin. Kemajuan transportasi anak membawa peningkatan pada mobilitas masusia dan mobilitas faktor – faktor produksi. Transportasi dapat memajukan kesejateraan masyarakat, menciptakan dan meningkatkan tingkat aksebilitas anatara satu daerah ke daerah lainnya. Dengan adanya transportasi yang baik maka memudahkan terjadinya interkasi anatar penduduk lokal dengan daerah luar. Kemudahan mendapatkan responden fasilitas dapat dinilai dari tiga indikator menurut Indikator Keluarga Sejahtera, yaitu : 1. Jarak ke jalan raya 2. Ketersediaan kendaraan umum 3. Ongkos kendaraan Untuk data kemudahan responden dalam memperoleh fasilitas transportasi dapat dilihat dalam tabel berikut. Universitas Sumatera Utara 50 Tabel 4.19 Data Tingkat Kemudahan Responden Untuk Memperoleh Fasilitas Transportasi Sumber : Data Diolah Berdasarkan data di atas menunjukkan lebih dari setengah total responden 66 tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh transportasi, selanjutnya sebanyak 15 responden berada pada kategori cukup, dan sisanya sebanyak 4 pada ketegori yang sulit dalam memperoleh fasilitas transportasi. Perbedaan yang diperoleh dalam setiap kategori pada tingkat kemudahan responden memperoleh fasilitas yakni karena jarak desa tempat tinggal responden masih tergolong jauh dari jalan raya, sehingga kesulitas untuk memperoleh kendaraan umum dan ongkos yang dikeluarkan pun akan menjadi mahal, selain itu kemampuan dan jumlah kendaraan umum untuk menjangkau seluruh desa masih kurang jarang. Setelah menganalisis kedelapan indikator keluarga sejahtera di atas, maka selanjutnya jumlah skor masing – masing responden pada kedelapan indikator akan ditotalkan, kemudian total skor dari kedelapan indikator tadi akan dikelompokkan menjadi 3 kategori guna menentukan tingkat kesejahteraan responden. Adapun ketiga kategori tersebut, yakni : 1. Tingkat kesejahteraan tinggi : 20 – 24 2. Tingkat kesejahteraan sedang : 14 – 19 3. Tingkat kesejahteraan rendah : 8 – 13 Kriteria Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Mudah 7 – 9 33 66 Cukup 5 – 6 15 30 sulit 3 – 4 2 4 Universitas Sumatera Utara 51 Untuk mengetahui skor masing – masing responden pada kedelapan indikator tingkat kesejahteraannya dapat dilihat melalui tabel rekapitulasi berikut. Tabel 4.20 Rekapitulasi Tanggapan Responden Berdasarkan Indikator Badan Pusat Statistik No Responden Skor Jumlah Kriteria A B C D E F G H 1 1 1 3 2 3 2 2 2 16 Sedang 2 1 1 3 2 3 2 2 2 16 Sedang 3 2 2 3 3 3 2 1 2 18 Sedang 4 2 2 3 3 3 2 1 2 18 Sedang 5 1 1 3 2 2 2 2 2 15 Sedang 6 2 3 3 3 3 2 2 2 20 Tinggi 7 2 2 3 2 3 2 2 2 18 Sedang 8 3 2 3 2 3 2 3 3 21 Tinggi 9 1 1 3 2 2 2 1 2 14 Sedang 10 1 2 3 2 2 2 2 2 16 Sedang 11 2 3 3 3 3 2 2 2 20 Sedang 12 2 1 3 2 2 2 2 2 16 Sedang 13 1 1 3 2 3 2 2 2 16 Sedang 14 2 1 3 2 2 2 2 2 16 Sedang 15 2 1 3 2 2 2 2 2 16 Sedang 16 1 2 3 2 3 2 2 2 17 Sedang 17 1 2 3 2 3 2 2 2 18 Sedang 18 1 1 3 2 3 2 3 2 17 Sedang 19 2 2 3 2 2 2 2 2 17 Sedang 20 2 2 3 2 2 2 2 2 17 Sedang 21 1 2 3 1 2 2 2 2 15 Sedang 22 2 2 3 2 2 2 2 3 18 Sedang 23 1 2 3 2 3 2 2 3 18 Sedang 24 2 2 3 2 3 2 2 2 18 Sedang 25 1 2 3 2 3 2 2 2 17 Sedang 26 1 1 3 1 2 2 2 2 14 Sedang 27 3 1 3 2 3 2 2 3 19 Sedang 28 2 2 2 2 3 2 2 3 18 Sedang 29 2 1 2 1 1 2 2 2 13 Rendah 30 1 2 2 2 2 2 2 1 14 Sedang 31 2 2 3 2 3 2 3 2 19 Sedang 32 2 2 3 2 2 2 2 2 17 Sedang Universitas Sumatera Utara 52 33 1 2 3 2 3 2 2 2 17 Sedang 34 2 2 3 2 2 2 2 2 17 Sedang 35 3 3 3 3 2 2 2 2 20 Tinggi 36 1 1 2 1 2 2 2 2 13 Rendah 37 1 1 2 2 2 2 3 2 15 Sedang 38 1 1 1 1 3 2 2 2 13 Rendah 39 1 1 2 2 3 2 2 2 15 Sedang 40 1 1 3 2 3 2 3 2 17 Sedang 41 2 2 3 2 3 2 2 2 18 Sedang 42 2 2 3 2 3 2 1 2 17 Sedang 43 1 1 3 2 3 2 2 2 16 Sedang 44 2 1 3 2 2 2 3 2 17 Sedang 45 1 1 3 2 3 2 3 2 17 Sedang 46 1 1 2 1 2 2 2 2 13 Rendah 47 2 2 2 2 3 2 2 2 17 Sedang 48 2 1 3 2 3 2 2 2 17 Sedang 49 1 1 2 2 3 2 2 2 15 Sedang 50 1 1 2 2 2 2 2 2 14 Sedang Sumber: Data Primer Diolah Keterangan : A : Pendapatan B : Konsumsi atau pengeluaran rumah tangga C : Keadaan tempat tinggal D : Fasilitas tempat tinggal E : Kesehatan anggota keluarga F : Kemudahan mendapatkan fasilitas kesehatan G : Kemudahan memasukkan anak ke jenjang pendidikan H : Kemudahan mendapatkan fasilitas transportasi Berdasarkan hasil rekapitulasi tanggapan responden di atas, maka tingkat kesejateraan sampel rumah tangga di Kecamatan Hamparan Perak dapat dikategorikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.21 Data Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kecamatan Hamparan Perak Sumber : Data Diolah Berdasarkan data tingkat kesejahteraan di atas diketahui bahwa mayoritas responden rumah tangga berada pada kategori tingkat kesejahteraan sedang yaitu 43 jiwa dengan tingkat persentase 86 dari total responden. Selanjutnya, sebanyak 4 responden berada pada pada kategori tingkat kesejahteraan rendah dan sisanya sebanyak 3 responden pada kategori tingkat kesejahteraan tinggi. Berdasarkan ketiga indikator yang digunakan tersebut maka secara umum diketahui bahwa sebagian besar masyarakat Kecamatan Hamparan Perak tergolong dalam keluarga yang taraf hidup sudah sejahtera. Kategori Skor Jumlah Responde Rumah Tangga Persentase Tingkat kesejahteraan tinggi 20 – 24 3 6 Tingkat kesejahteraan sedang 14 – 19 43 86 Tingkat kesejahteraan rendah 8 – 13 4 8 Universitas Sumatera Utara 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN