menunjukkan bahwa suami adalah pendukung utama dalam keluarga selanjutnya ibu kandung dan ibu mertua melengkapi dukungan.
Dua partisipan mengatakan bahwa mereka juga mendapat dukungan dari dari dokter, bidan dan perawat sumber eksternal. Hal ini sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Soetjiningsih 1997 beberapa tenaga kesehatan yang dapat berpengaruh terhadap perlakuan inisiasi menyusu dini adalah perawat, bidan dan
dokter untuk melakukan kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Yulianty
2010 dukungan tenaga kesehatan diwujudkan dengan pemberian informasi, melatih keterampilan, dan tindakan tenaga kesehatan terhadap Inisiasi Menyusu
Dini IMD. Dapat disimpulkan bahwa pengalaman partisipan dalam penelitian ini sesuai
dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya dimana ibu memperoleh dukungan dari berbagai pihak, baik pihak keluarga dan pihak tenaga kesehatan sehingga
memperlancar proses inisiasi menyusu dini
4.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini masih memiliki banyak keterbatasan dan kekurangan diantaranya yaitu:
1. Penelitian ini merupakan pengalaman pertama peneliti dalam melakukan penelitian kualitatif dengan metode wawancara mendalam. Pada pelaksanaan
pengambilan data di lapangan peneliti kadang menemukan kesulitan dalam berkomunikasi pada beberapa partisipan yang usianya masih remaja, sehingga
Universitas Sumatera Utara
peneliti harus membuat ilustrasi dari pertanyaan yang tidak dipahami oleh partisipan, hal ini menyebabkan data yang terkumpul menjadi belum optimal
dalam waktu yang telah direncanakan. 2. Tempat penelitian jauh sehingga pemilihan partisipan dalam penelitian ini
belum optimal. Peneliti juga mengalami keterbatasan dalam menemukan referensi jurnal penelitian kualitatif mengenai Ibu usia remaja dalam menjalani inisiasi
menyusu dini.
Universitas Sumatera Utara
58
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil penelitian terhadap delapan orang Ibu usia remaja dalam menjalani inisiasi menyusu dini di RSUD Kota Padangsidimpuan, diperoleh empat tema
yaitu memposisikan bayi di atas dada ibu, manfaat saat menyusu dini, respon emosional ibu saat menyusu dini, respon bayi saat menyusu dini.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memposisikan bayi di atas dada, seperti meletakkan bayi di atas dada dan meletakkan tengkurap di atas dada.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manfaat saat menyusu dini, seperti adanya ikatan batin dengan bayi dan lebih dekat dengan bayinya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa respon emosional saat menyusu dini, seperti respon senang, respon takut, respon kaget, perasaan deg deg an dan
perasaan aneh. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu merasakan respon bayi saat
menyusu dini, seperti bayi diam, bayi mengeluarkan suara, bayi mengeluarkan air liur, bayi mulai bergerak ke arah payudara dan menghisap puting.
5.2 Saran 5.2.1 Bagi Pendidikan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan landasan konsep bagi perkembangan ilmu keperawatan atau sumber informasi bagi mahasiswa terkait
Universitas Sumatera Utara
dengan asuhan keperawatan pada ibu usia remaja dalam menjalani inisiasi menyusu dini di rumah sakit sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu
dan bayi.
5.2.2 Bagi Pelayanan Keperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada perawat dalam memberikan pendidikan kesehatan dan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan pelayanan keperawatan tentang pentingnya inisiasi menyusu dini dan menempatkan ibu usia remaja sebagai prioritas yang tinggi dalam menjalani
inisiasi menyusu dini sehingga mendukung terlaksananya program inisiasi menyusu dini.
5.2.3 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan penelitian keperawatan dan memberikan acuan serta
pertimbangan maupun perbandingan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengalaman ibu usia remaja dalam menjalani inisiasi menyusu dini.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Inisiasi Menyusu Dini