berperan sebagai orangtua yang efektif, sehingga dukungan dari orang terdekat dan sebagai orangtua yang efektif, sehingga dukungan dari orang
terdekat dan keluarga serta masyarakat sangat membantu remaja dalam pencapaian peran menjadi orangtua Bobak et al, 2004.
2.3     Studi Fenomenologi
Fenomenologi  adalah  suatu  ilmu  yang  memiliki  tujuan  untuk menjelaskan  fenomena  dalam  bentuk  pengalaman  hidup. Penggunaan  desain
penelitian  kualitatif dengan  pendekatan  fenomenologi  bertujuan  untuk memperoleh  data  yang  lebih  komprehensif,  mendalam,  credible  dan
bermakna.  Fenomenologi berfokus pada apa yang dialami oleh manusia pada beberapa fenomena dan bagaimana mereka menafsirkan pengalaman tersebut.
Penelitian dalam pandangan fenomenologis berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu. Tujuan
penelitian fenomenologi sepenuhnya adalah untuk menggambarkan pengalaman hidup dan persepsi yang muncul Polit  Beck, 2012.
Sumber data utama dalam penelitian fenomenologi berasal dari perbincangan yang cukup dalam in-depth interview antara peneliti dan partisipan dimana
peneliti membantu partisipan untuk menggambarkan pengalaman hidupnya tanpa adanya suatu diskusi. Melalui perbincangan yang cukup dalam peneliti berusaha
untuk menggali informasi sebanyak mungkin dari partisipan. Partisipan yang terlibat dalam penelitian akan dipilih dengan menggunakan teknik purposive
sampling.  Dalam hal ini, partisipan harus memenuhi kriteria-kriteria yang telah
Universitas Sumatera Utara
ditentukan oleh peneliti Polit  Beck, 2012. Hasil penelitian dalam studi fenomenologi diperoleh melalui proses analisis data.
Untuk memperoleh hasil penelitian yang dapat dipercaya trustworthiness maka  data divalidasi dengan empat kriteria. Pertama, kredibilitas Credibility
merupakan kriteria untuk memenuhi nilai kebenaran dari data dan informasi yang dikumpulkan. Artinya, hasil penelitian harus dapat dipercaya oleh semua pembaca
secara kritis dan dari partisipan  sebagai informan. Credibility termasuk validitas internal. Cara memperoleh tingkat kepercayaan yaitu perpanjangan kehadiran
penelitipengamat prolonged engagement, ketekunan pengamatan persistent observation, triangulasi triangulation, diskusi teman sejawat peer debriefing,
analisis kasus negatif negative case analysis, pengecekan atas kecukupan referensial  referencial adequacy checks, dan pengecekan anggota member
checking. Validasi kedua, Tranferabilitas  transferability  adalah kriteria yang
digunakan untuk memenuhi bahwa hasil penelitian yang dilakukan dalam konteks tertentu dapat ditransfer ke subyek lain yang memiliki topologi yang sama.
Transferability  termasuk dalam validitas eksternal. Maksudnya adalah dimana hasil suatu penelitian dapat diaplikasikan dalam situasi lain.  Ketiga,
dependabilitas dependability  mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam mengumpulkan data, membentuk dan menggunakan konsep-konsep  ketika
membuat interpretasi untuk menarik kesimpulan. Kriteria ini dapat digunakan untuk menilai apakah proses penelitian kualitatif bermutu atau tidak. Teknik
terbaik adalah dependability audit  yaitu meminta dependen atau independen
Universitas Sumatera Utara
auditor untuk memeriksa aktifitas peneliti.  Dependability  menurut istilah konvensional disebut reliabilitas atau syarat bagi validitas.  Keempat,
konfirmabilitas  confirmability  memfokuskan apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana hasil penelitian sesuai dengan data yang
dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang tidak ikut dan tidak
berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat lebih objektif. Confirmability merupakan kriteria untuk menilai kualitas hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang