Sterilisasi bahan Pembuatan Media

3.3 Rancangan Penelitian

Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap Satu Arah Complete Randomized Design One Way. Perlakuan pada penelitian ini adalah pemberian elisitor berupa sinar Ultraviolet C UV-C dengan 4 tingkat lama penyinaran yaitu 0 menit kontrol , 15 menit, 30 menit dan 45 menit dengan 6 kali ulangan yang diaplikasikan pada sub kultur ke-2 minggu ke-4 Adrian et al., 2000; Versari et al., 2001; Cantos et al., 2003; Gonzalez-Barrio et al., 2006; Almagro et al. 2010. Keterangan: K0= Disinari UV-C 0 menit kontrol K1= Disinari UV-C 15 menit K2= Disinari UV-C 30 menit K3= Disinari UV-C 45 menit 3.4 Cara Kerja 3.4.1 Sterilisasi Alat Semua peralatan gelas yang akan digunakan dicuci bersih dan dikeringkan. Alat-alat tersebut disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 121 ° C dengan tekanan 15 psi selama 15 menit. Bersamaan dengan itu aquades dalam erlenmeyer yang telah ditutup dengan aluminium foil juga ikut disterilkan. Kemudian disimpan di ruang pemeliharaan kultur yang telah aseptik dengan cara disemprot setiap hari dengan menggunakan alkohol 70. Suhu ruangan tetap di jaga berkisaran 25 ° C dengan pengaturan AC.

3.4.2 Sterilisasi bahan

Untuk sterilisasi bahan tanaman dilakukan dengan mengambil pucuk daun teh Camellia sinensis L. pada daun ke-2. Daun teh tersebut digosok dengan sunlight sambil dicuci di bawah air mengalir sampai bersih. Kemudian direndam di dalam larutan fungisida dengan konsentrasi 2 g100 mL selama 10 menit lalu dibilas dengan akuades steril. Setelah itu direndam dalam larutan bayclin 25 mL ditambah akuades sampai 100 mL dan ditambahkan tween 2 tetes selama 5 menit lalu dibilas dengan akuades steril. Setelah itu direndam dalam larutan betadine 20 tetes100 mL selama 10 menit lalu dibilas dengan akuades steril. Setelah itu Universitas Sumatera Utara direndam dalam larutan HgCl 0,5 selama 2 menit lalu dibilas 3 kali dengan akuades steril. Selanjutnya, dipindahkan pada cawan petri steril.

3.4.3 Pembuatan Media

Kombinasi media yang digunakan yaitu 1 ppm 2,4 - D dan 1 ppm kinetin. Menurut penelitian Sutini et al. 2009, kombinasi media 2,4 - D 1 ppm dan kinetin 1 ppm merupakan media yang paling baik untuk pertumbuhan kalus teh Camellia sinensis L. dan memproduksi katekin paling tinggi. Tahap awal pembuatan media dalah pembuatan larutan stok, yang terdiri dari stok hara mikro iron, mio-inositol vitamin dan zat pengatur tumbuh. Sementara sukrosa dan agar-agar ditimbang langsung sesuai kebutuhan tanpa harus dijadikan larutan stok. Pembuatan larutan Murashige dan Skoog diawali dengan cara hara makro, iron, vitamin, sukrosa dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang ditambahkan akuades hingga 500 mL kemudian ditambahkan akuades hingga 1000 mL. Selanjutnya dimasukkan 2,4 - D dan kinetin. Kemudian diukur derajat keasaman pH yang diukur setiap perlakuan dengan menggunakan pH meter 5,8. Untuk mendapatkan pH yang optimum maka bisa ditambahkan NaOH 0,1 N atau HCl 0,1 N. Pada setiap media 1000 mL ditambahkan 7 g agar-agar dan gula 3 g sambil dimasak sampai mendidih. Media dimasukkan ke dalam botol-botol kultur, mulut botol kultur ditutup alumunium foil, ditutup dengan plastik kemudian diikat dengan karet. Kemudian botol-botol itu disterilkan dengan autoklaf pada tekanan 15 psi, pada suhu 121 °C selama 30 menit, setelah selesai kemudian disimpan di rak kultur dengan suhu 25 °C selama 4 hari setelah itu media siap dipakai.

3.4.4 Penanaman Eksplan