Konsep Return dan Risiko

16 di mana: ]3 5 1 , 5 2 = kovarian return A dan return B 5 = return bulanan reksa dana saham i 5 1 = rata-rata return reksa dana saham i 5 = return bulanan reksa dana saham j 5 2 = rata-rata return reksa dana saham j Dengan kovarian yang positif, ini berarti apabila satu sekuritas menghasilkan keuntungan yang melebihi keuntungan rata-rata, maka sekuritas yang satu lagi juga mempunyai kecenderungan untuk bertindak dengan cara yang sama, yaitu melebihi keuntungan rata-ratanya. d. Koefisien Korelasi Koefisien korelasi diperoleh dengan membagi kovarian dengan hasil kali deviasi standar. 5 = [`ab S ,S C ] [cdS S cdS S C ] M 2.6 di mana: 5 = koefisien korelasi ]3 5 1 , 5 2 = kovarian return reksa dana saham A dan B W45 5 1 = varian return reksa dana saham A W45 5 2 = varian return reksa dana saham B

2.3 Konsep Return dan Risiko

Ada dua unsur penting dalam melakukan investasi yaitu return dan risiko. Dalam melakukan suatu investasi, investor diharapkan pada trade off antara keduanya. Apabila investor mengharapkan return yang tinggi, maka ia akan dihadapkan pada risiko yang tinggi pula. Demikian juga sebaliknya. Universitas Sumatera Utara 17 Gambar 2.1 Hubungan Antara Risiko dan Tingkat Keuntungan Dalam investasi ditegaskan bahwa investor selalu berpikir rasional, di mana investor akan memilih return tertinggi bila dihadapkan pada risiko yang sama dan juga akan memilih investasi dengan risiko terendah bila dihadapkan pada return yang sama. Teori portofolio mendasarkan diri atas pengamatan bahwa para investor di bursa melakukan diversifikasi Van Horne, 1989. Dengan kata lain mereka membentuk portofolio. Investor melakukan diversifikasi karena ingin mengurangi risiko. Diversifikasi yang membentuk portofolio melalui simulasi dapat memperkecil tingkat risiko dan mencapai return tertentu. Dalam teori portofolio ada dua hal penting yang perlu diketahui lebih jauh mengenai return dan risiko: a. Return Return yang diperoleh investor berasal dari berbagi sumber, antara lain: 1. Dividen adalah bagian laba yang diberikan manajer investasi selaku pengelola reksa dana kepada para pemegang unit penyertaannya. 2. Capital Gain loss adalah return yang diperoleh para pemegang unit penyertaan yang berasal dari perubahan Nilai Aktiva Bersih NAB aset-aset yang dipegangnya. Apabila perubahan NAB tersebut positif maka disebut capital gain dan apabila perubahannya negatif maka Tingkat keuntungan yang diharapkan Tingkat keuntungan bebas Risiko Universitas Sumatera Utara 18 disebut capital loss. Pengertian NAB menurut UU Nomor 8 Tahun 1995 Pasal 23 Tentang Pasar Modal adalah: Nilai pasar yang wajar dari suatu efek dan kekayaan lain dari reksa dana dikurangi seluruh kewajibannya. Dengan adanya dua komponen di atas, maka return total yang diterima oleh investor adalah penjumlahan dari dua komponen tersebut. Sehingga formulanya adalah: efg5h if4j = Pk3k eh + Qe5gl4ℎ4h nop Di mana komponen dividen biasanya merupakan nol atau positif. Dikatakan nol apabila reksa dana saham tersebut tidak membagikan dividen dan dikatakan positif apabila reksa dana saham tersebut membagikan dividen. Untuk komponen perubahan harga, nilainya bisa dibagi negatif, nol, positif. Dikatakan negatif apabila NAB reksa dana tersebut mengalami penurunan dan positif apabila mengalami kenaikan. b. Risiko Risiko didefinisikan sebagai actual return suatu investasi menyimpang dari expected return-nya Jones, 1996. Salah satu pengukuran risiko adalah deviasi standar standard deviation atau varian variance yang merupakan kuadrat dari deviasi standar. Risiko portofolio juga dapat diukur dengan besarnya deviasi standar atau varian dari nilai-nilai pengembalian sekuritas-sekuritas tunggal yang ada didalamnya.

2.4 Terminologi Reksa Dana Saham dan Portofolio