Pengertian Pemegang saham Minoritas

ataupun sengketa antara subyek hukum merupakan salah satu bentuk jaminan terhadap perlindungan hukum bagi subyek hukum.

4. Tinjauan Tentang Perlindungan Pemegang Saham Minoritas

a. Pengertian Pemegang saham Minoritas

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 pasal 79 ayat 2, kita dapat menyimpulkan pengertian dari pemegang saham minoritas, yaitu : satu orang pemegang saham atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 110 atau jumlah seluruh saham dengan hak suara, atau jumlah yang lebih kecil yang ditentukan dalam anggaran perseroan tersebut. Pemegang saham minoritas juga dibedakan berdasarkan kedudukan dan kepentingannya yaitu: Munir Fuady dalam Aripin, 2009: 31 1 Seluruh pemegang saham minoritas. 2 Pemegang saham minimal 1. 3 Pemegang saham minimal 10. 4 Pemegang saham minimal 13. 5 Pemegang saham minoritas independen. Jika dilihat dari batasan kategori kedudukan dan kepentingan yang disebutkan oleh Munir Fuady diatas, maka dalam pasal-pasal Undang- Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas hanya terdapat dua kategori pemegang saham minoritas, yaitu : 1 Seluruh pemegang saham minoritas, termuat dalam ketentuan pasal 61 ayat1, pasal 62 ayat1, dan pasal 100 ayat 3. 2 Pemegang saham minimal 110 minimal 10 dari seluruh saham, termuat dalam ketentuan pasal 79 ayat 2, pasal 97 ayat 6, pasal 114 ayat 6, pasal 138 ayat 3 huruf a, dan pasal 144 ayat 1. Kepentingan antara investor domestik selaku pemegang saham minoritas dan investor asing serta pemerintah selaku pemegang saham mayoritas seringkali bertentangan antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya. Untuk itu, dibutuhkan suatu keseimbangan antara pemegang saham minoritas dan mayoritas agar setiap pihak memperoleh haknya secara proporsional. Investor asing yang memegang mayoritas saham akan bersifat sangat dominan. Hal ini tentunya sangat mempengaruhi kesempatan bagi investor domestik untuk mengambil inisiatif dalam menentukan kebijakan serta keputusan dalam Persero. Ketidakturutsertaan pemegang saham minoritas dalam pengurusan perseroan dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik saham itu sendiri dan kerugian yang diderita pemilik saham minoritas tidak memperoleh kompensasi atau ganti kerugian dari pemegang saham mayoritas. Perlindungan terhadap pemilik saham minoritas perlu diperhatikan oleh pemilik saham mayoritas dengan cara: memberikan kesempatan dan inisiatif bagi pemegang saham minoritas untuk turut mengusulkan dilaksanakan RUPS serta menentukan agenda RUPS untuk membicarakan hal-hal khusus, memberikan kesempatan bagi pemegang saham untuk mengambil tindakan-tindakan tertentu jika organ lain dalam perseroan dinilai menyebabkan kerugian, memberikan kompensasi bagi pemegang saham minoritas apabila organ lain dalam perseroan menimbulkan kerugian terhadapnya. Perlindungan hukum terhadap investor domestik selaku pemegang saham minoritas sangatlah penting karena pemegang saham minoritas memiliki hak-hak dasar selaku pemegang saham, yang antara lainnya adalah: 1 Hak untuk mengeluarkan suara. 2 Hak untuk mengetahui jalannya perusahaan. 3 Hak untuk menerima keuntungan. 4 Hak untuk memeriksa pembukuan perusahaan. 5 Hak-hak berkaitan dengan likuiditas perusahaan. 6 Hak untuk menentukan pengurusan perusahaan.

b. Pengaturan Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Saham Dalam