7. Tinjauan tentang Privatisasi
a. Definisi Privatisasi
Definisi privatisasi telah dikemukan oleh berbagai penulis, antara lain Kay dan Thompson 1975, yang mengemukakan bahwa privatisasi
merupakan terminologi yang mencakup perubahan hubungan antara pemerintah dan sektor swasta. Perubahan hubungan terpenting adalah
adanya denasionalisasi melalui penjualan kepemilikan publik serta deregulasi terhadap status monopoli dan kontrak menjadi kompetisi
perusahaan swasta, yang diantaranya dalam bentuk waralaba franchise. Definisi di atas dipertegas oleh Beesly dan Littlechild 1984 dan
Dunleavy 1980 dalam Bastian 2002 yang mengungkapkan bahwa privatisasi merupakan pembentukan perusahaan atau pengalihan
kepemilikan perusahaan dari pemerintah kepada pihak swasta. Privatisasi dapat juga diartikan sebagai penjualan secara berkelanjutan sekurang-
kurangnya 50 lima puluh persen saham milik pemerintah kepada swasta. Sebaliknya, Dunleavy 1980 mengemukakan bahwa privatisasi adalah
pemindahaan permanen aktivitas produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh perusahaan negara kepada perusahaan swasta, atau dalam
bentuk organisasi non-publik seperti lembaga swadaya masyarakat Riant Nugroho dan Randy R. Wrihatnolo, 2008: 66.
O.A. Odiase Alegimenlem 2003 mendefinisikan privatisasi sebagai berikut:
”privatization is the means whereby state owned property is transferred into private hands. This could be either a total or
partial transfer
or either
or both
ownership or
managementcontrol. It could be full privatization or a partial privatization” O.A. Odiase Alegimenlen dalam Jur. M. Udin
Silalahi, 2007 : 19.
Privatisasi dijabarkan oleh Elly Erawati dan JS badudu sebagai proses perubahan bentuk diikuti dengan pengalihan hak-hak dari suatu
perusahaan milik negara menjadi perusahaan swasta, ataupun dapat
berupa penyerahan pengelolaan sektor-sektor tertentu kepada swasta Elly Erawati dan JS Badudu dalam Jur. M. Udin Silalahi, 2007 : 19.
Menurut Ramamurti pengertian privatisasi dibedakan menjadi dua, pertama, privatisasi secara sempit adalah seluruh aktivitas yang ditujukan
untuk mentransfer beberapa atau semua kepemilikan danatau kontrol pemerintah atas BUMN ke sektor swasta. Kedua, privatisasi secara luas
adalah segala aktivitas pemerintah yang ditujukan untuk meningkatkan peranan swasta dalam perekonomian. Hal ini meliputi kebijakan tentang
liberalisasi ekonomi dan perbaikan fungsi institusi swasta serta pasar dalam perekonomian Ilya Avianti, 2006 : 58.
Dalam UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, privatisasi diartikan sebagai penjualan saham perseroan, baik sebagian maupun seluruhnya
kepada pihak laindalam rangka meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi Negara dan masyarakat, serta
memperluas pemilikan saham oleh masyarakat.
b. Maksud dan Tujuan Privatisasi