Modal Dinamika Kehidupan Masyarakat Desa Sibulan-Bulan: Dari Karet Rakyat Ke Pertanian (1980-2000)

43 direndam di dalam air dan dikatakan ini bibit yang tidak bagus, namun bibit yang tenggelam di dalam air disebut bibit yang sudah bagus. Dengan demikian para petani merasa puas dan berharap bahwa bibit yang ditanam akan mendatangkan hasil yang memuaskan. 12

3.4 Modal

Modal adalah syarat mutlak berlangsungnya suatu usaha, demikian pula dengan usaha tani. Menurut Vink, benda-benda termasuk tanah yang dapat mendatangkan pendapatan dianggap sebagai modal. Dalam usahatani keluarga cenderung memisahkan faktor tanah dan alat-alat produksi yang lain. Hal ini dikarenakan belum ada pemisahan yang jelas antar modal usaha dan modal pribadi. Tanah serta alam sekitarnya dan tenaga kerja ialah faktor produksi asli, sedangkan modal dan peralatan merupakan subtitusi faktor produksi tanah dan tenaga kerja. Dengan modal dan peralatan, faktor produksi tanah dan tenaga kerja dapat memberikan manfaat yang jauh lebih baik bagi manusia. 13 Pada tahun 1980, masyarakat Desa Sibulan-bulan menggunakan sistem permodal andengan cara “marsiadapari” artinya selama proses pertanian padi, mereka yang berkelompok secara bergantian untuk bekerja dalam pemeliharaan dan perkembangan tanaman padi mereka masing-masing hingga pada masa panen melalui jadwal yang sudah ditentukan.Dalam membuka lahan pertanian, masyarakat hanya menggunakan tenaga sebagai modal utama dalam melakukan pengolahan lahan, seperti penebangan hutan dan pembakaran. Mereka hanya menggunakan alat sederhana dan tenagasaja sebagai sarana utama, dalam proses kerja yang mereka gunakan sangat tradisional dan membutuhkan waktu yang 12 Wawancara , Panagaran Tambunan, Desa Sibulan-bulan, 05 september 2015 13 Ken Suratiyah, Ilmu usahatani, Bogor: 2006, Penebar Swadaya, hlm. 33 44 cukup lama. Dalampemodalan di Desa Sibulan-bulan tidak membutuhkan biaya yang banyak karena dalam pembuatan irigasi mereka hanya bergotong-royong danmembutuhkan tenaga dan pikiran saja. Tetapi ini berlangsung sampai tahun 1989 karena melihat unsur hara pada tanah lumayan bagus, akan tetapi perlu juga menggunakan pupuk dalam pendukungperkembangan tanaman padi sawah tersebut sehingga membutuhkan modal yang cukup. Dalam pengambilan bibit yang mereka gunakan dalam penanaman padi ialahyang diambil sendiri dari hasil panen yang diperoleh dari keluarga, selain itu jika ada bibit dari kerabat petani diminta saja atau diganti dengan hasil panennya yanglain atau disebut dengan barter. Pembibitan, penyerakan bibit persemaian hingga penanaman bibit dilahan persawahan hanya menggunakan modal tenaga dan biasanya pekerjaan ini dilakukan oleh kaum wanita.Dalam proses pertanian, mereka sangat berhati-hati dalam pembibitan dan penanaman benih karena masyarakat kawatir ketika hujan turun dengan curah hujan yang sangat tinggi, dapat mengakibatkan pengaruh buruk terhadap bibit serta dalam penanaman pada lahan persawahan, kerena jikalau curah hujan tinggi maka padi atau bibit yang hendak ditanam disawah akan tergenang air, dan mengakibatkan pengulangan kembali bibit yang sudah ditanam. Salah satu cara yang digunakan para petani dalam penanaman apabila hujan turun supaya padi tidak mudah rusak, maka bibit padi tersebut di tuakan untuk mencegah curah hujan dan air yangberlebihan dalam lahan persawahan.

3.5 Hasil Panen