58
untuk mengangkut alat-alat yang dipakai untuk perawatan padi tersebut seperti mengangkut pupuk, bibit,dll.
4.2 Tingkat Pendidikan
Pendidikan merupakan sesuatu pembelajaran dan pengetahuan yang sangat penting, dalam kebiasaan sekolompok orang yang diturunkan dari satu generasi
kegenarasi berikutnya, melalui pengajaran, pelatihan atau penelitian untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa. Pendidikan umumnya dibagi menjadi beberapa
tahap seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas dan kemudian Perguruan tinggi. Adapun tujuan pendidikan tidak lain hanya
untuk mencerdaskan kehidupan Bangsa terkhususnya masyarakat Desa Sibulan- bulan.Pendidikan ini menjadi penting bagi setiap bangsa, khususnya di Desa
Sibulan-bulan seiring dibukanya lahan pertanian padi di daerah tersebut maka timbullah kesadaran masyarakat Desa Si bulan-bulan untuk menyekolahkan anak-
anak mereka. Pendidikan
merupakan sesuatu
yang sangat
penting untuk
mensejahterakan kehidupan. Pendidikan dapat menjadikan masyarakat berpikir lebih maju dan mewujudkan masyarakat yang cerdas, masyarakat yang cerdas
mempunyai pola pikir yang lebih maju, sehingga dapat memajukan tempat sekitarnya sendiri.Akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut harus dibarengi
dengan adanya sekolah. Pembangunan sarana pendidikan akan meningkatkan kesadaran orang tua akan pentingnya suatu pendidikan terhadap anak-anaknya.
59
Jumlah tingkat pendidikan pada penduduk Desa Sibulan-bulam tahun 1990 dapat dilihat berdasarkan tabel berikut:
Tabel 4.2 Tingkatpendidikan pada penduduk Desa Sibulan-bulan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Jiwa
1 Belum Sekolah anak usia dini
55JIwa
2 Tidak sekolah
72 Jiwa
3 Tamat SD
102 Jiwa
4 Tamat SMP
60 Jiwa
5 Tamat SMA
49 Jiwa
6 Tamat Perguruan Tinggi
5 Jiwa
Jumlah 343 Jiwa
Sumber: Arsip Kepala Desa Sibulan-bulan. Berdasarkan tabel diatas, tingkat pendidikan yang ada di desa Sibulan-
bulan paling tinggi ialah tamat SD 102 Jiwa,kemudian yang kedua disusul tidak bersekolah 72 Jiwa, kemudian yang ketiga disusul belum sekolah anak usia dini
55 Jiwa, selanjutnya disusul tamat SMP 60 Jiwa dan tamat SMA 49 Jiwa dan
60
yang terahir tamat Perguruan Tinggi 5 Jiwa. Tingkat pendidikan yang ada di desa ini masihrendah, karena sebagian besar masih tamat SD, bahkan terdapat beberapa
penduduk yang tidak tamat SD.Tingkat pendidikan yang belum bersekolah ialah anak-anak yang belum mencukupi umur untuk duduk dibangku sekolah.
Walaupun tingkat pendidikan pada penduduk desa Sibulan-bulan masih dominan tamatan SD, akan tetapi penduduk yang tamat SMA sebanyak 49 Jiwa dan
tamatan dari Perguruan Tinggi 5 Jiwa. Berarti tingkat pendidikan penduduk di desa Sibulan-bulan dari tahun ke tahun semakin meningkat seiring dengan
peningkatan pendapatan penduduk sejak bertani padi sawah. Pada tahun 1980 di Desa Sibulan-bulan sangat sulit untuk memperoleh
pendidikan karena hanya ada beberapa sekolah di daerah tersebut seperti Sekolah Dasar hanya terdiri dari satu SekolahDasar Swasta Madrasah, dan untuk Sekolah
Menengah Pertama hanya terdiri dari satu sekolah swasta yang disebut sekolah satu atapdanuntuk tingkat SMA belum ada hingga pada saat ini. Pada tahun 2000,
sekolah mulai bertambah di Desa Sibulan-bulan dan dibangun sesuai dengan pentingnya suatu pendidikan dalam suatu Desa, diantaranya ialah PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini Sekolah Dasar Negeri dan Sekolah Menengah Pertama Negeri 3.
Meskipun demikian tidak mengurangi semangat para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka melanjutkan pendidikan selanjutnya dan
banyak juga anak-anak mereka yang disekolahkan diluar daerah seperti tarutung, balige, Medan, dan lainnya. Pada awalnya para orang tua yang ada di Desa
Sibulan-bulan berpikiran bahwa setelah selesai sekolah tingkat SMA, para orang tua mengharapkan anak-anak mereka langsung bekerja diperusahaan, ataupun
61
langsung bekerja di instansi swasta, tanpa melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan tinggi lainnya yang siap menampung anak-anak mereka bekerja.
Masyarakat Sibulan-bulan hanya berharap bahwa, bagi mereka yang ada didaerah Sibulan-bulan pendidikan bukanlah hal yang paling utama bagi mereka karena
bagi mereka pendidikan tingkat SMA itu merupakan pendidikan yang sangat tinggi, kerena setelah tamat SMA prinsip mereka kalau tidak merantau dan
bekerja ada yang langsung menikah.
21
Masyarakat Desa Sibulan-bulan banyak orang tua yang terpaksa tidak menyekolahkan anaknya karena kekurangan biaya, mengingat biaya pendidikan
sangat mahal. Pada saat masyarakat Desa Sibulan-bulan melakukan kegiatannya sebagai berkebun, memang belum ada yang menyekolahkan anaknya sampai
tingkat SMA. Namun setelah melakukan pertanian padi timbullah kesadaran masyarakat Desa Sibulan-bulan, Adapun masyarakat yang berani menyekolahkan
anaknya sampai tingkat perguruan tinggi itu harus rela menjual tanah mereka untuk biaya kuliah. Namun, ada juga beberapa masyarakat yang tidak rela
melakukan hal tersebut, dikarenakan pemikiran serta kurangnya pemahaman tentang arti pentingnya pendidikan. Banyak masyarakat yang belum berani untuk
menyekolahkan anaknya sampai tingkat SMA. Masyarakat yang tinggal di Desa Sibulan-bulan memiliki kesadaran bahwa
pendidikan itu sangat penting mamfaatnya dan ada juga beberapa masyarakat menganggap bahwa pendidikan itu tidak penting, tetapi pemikiran-pemikiran
tersebut dihilangkan secara perlahan-lahan, walaupun banyak masyarakat yang mengganggap bahwa pendidikan itu tidak penting dan hanya bisa menghabiskan
21
Wawancara , Marjuasa Lubis, Desa Sibulan-bulan, 20 September 2015
62
uang untuk membayar biaya sekolah, dan sebagian masyarakat Sibulan-bulan berprinsif setelah tamat tingkat SMA langgung bekerja diperusahaan atau intansi
swasta lainnya.Upaya
untuk memenuhi
kebutuhan biaya
pendidikan, masyarakatberuhasa untuk membiayai sekolah anak-anaknya dengan cara bekerja
keras dan semangat untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya. Pada tahun 2000, masyarakat berlomba-lomba untuk menyekolahkan
anaknya dengan berbagai harapan agar nasib kehidupan anak mereka tidak lagi seperti nasib kehidupan para orang tua.Masyarakat beranggapan bahwa dengan
pendidikan yang tinggi bisa lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan yang layak, serta kehidupan mereka tidak lagi sebagai petani. Masyarakat juga mengharapkan
kelak anak mereka tidak lagi menahan panasnya terik matahari dan dinginnya air hujan. Hal inilah yang membuat masyarakat Desa Sibulan-bulan berusaha keras
untuk menyekolahkan anak-anak mereka dan mereka rela menguras tenaga serta pikiran supaya mereka bisa menyekolahkan anak-anak mereka sampai ke
Perguruan tinggi.
4.3 Kesehatan