commit to user 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Ruang Lingkup Metode Pembelajaran
E-learning
a. Pengertian
E-learning
Pendidikan konvensional menghadapi tantangan yang mata besar yang salah satunya adalah kelemahan pendidikan konvensional dalam
struktus, bahan ajar dan metode pembelajaran. Sementara itu, Paradigma Baru Pendidikan berbasis Teknologi Informasi Komunikasi memberikan
beberapa hal, antara lain fleksibilitas pembelajaran dalam ruang dan waktu, memacu kemampuan belajar mandiri, serta adanya interaksi
antara pengajar dan peserta didik dilakukan tidak hanya dengan tatap muka melainkan dengan pemberian materi melalui media elektronik
Boundaries, 2008. Definasi ‘
e-learning
’ atau
electonic learning
ini seringkali berubah-ubah selaras dengan kemajuan teknologi pada masa kini. Secara
umumnya, ‘
e-learning
’ adalah pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik LAN,WAN atau internet untuk
menyampaian isi materi yang diajarkan. Komputer, .internet, Intranet, satelit, tape audio video, TV interaktif dan CD ROM adalah sebagian
media elektronik yang dimaksudkan di dalam kategori ini Afifudin, 2007.
6
commit to user 7
E-learning
merupakan suatu teknologi informasi yang relatif baru untuk menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Proses belajar-
mengajar melalui
e-learning
dilakukan dengan menggunakan berbagai fasilitas teknologi informasi, seperti komputer baik
hardware
maupun
software
, teknologi jaringan seperti
local area network
dan
wide area network
, serta teknologi telekomunikasi seperti radio, telepon dan satelit. Tujuannya antara lain meningkatkan pertisipasi aktif dari mahasiswa,
meningkatkan kemampuan belajar mandiri mahasiswa dan meningkatkan kualitas materi pembelajaran Ristek, 2009.
Di Indonesia.
E-learning
terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘
electronic
’ dan ‘
learning
’ yang berarti ‘pembelajaran’.
Jadi
e-learning
berarti pembelajaran
dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronik, khususnya perangkat
komputer. Karena itu, maka
e-learning
sering disebut pula dengan
online course
. Dalam berbagai literatur,
e-learning
didefinisikan sebagai istilah umum untuk semua teknologi pembelajaran yang didukung oleh
penggunaan susunan mengajar dan belajar dengan alat seperti telepon, audio, video, telekonferensi, transmisi satelit, dan pelatihan berbasis web
yang diakui atau instruksi dibantu komputer yang biasa disebut sebagai
online
program Heritl, 2008.
E-learning
yaitu suatu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
Rosenberg dalam Mayer dan Clark, 2007, menyatakan bahwa
e-
commit to user 8
learning
merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang berlandaskan tiga
kriteria, yaitu: 1
Merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbarui, menyimpan, mendistribusikan dan membagi materi ajar informasi.
2 Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
menggunakan teknologi internet yang standar. 3
Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
Ada juga yang mengatakan bahwa
e-learning
sebagai penyampai instruksi secara langsung dengan komputer melalui CD-ROM atau
internet dengan fitur sebagai berikut: 1
Termasuk konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran 2
Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar
3 Menggunakan elemen media seperti kata-kata dan gambar dalam
penyampaian materi dan metode 4
Mungkin yang dipimpin instruktur
synchronous e-learning
atau yang dirancang untuk belajar serba diri individu
asynchronous e- learning
Mayer dan Clark, 2007. Penyampaian materi e-learning dapat melalui
synchronous
atau
asynchronou
s.
Synchronous
berarti dosen dan mahasiswa berinteraksi secara waktu nyata
real time
, beberapa peralatan yang menggunakan
commit to user 9
cara ini harganya relative mahal. Misalnya dengan
two-way videoconferences, audioconferencing, internet chat
dan
desktop video conferencing
. Sedangkan penyampaian materi dengan
asynchronous
tidak bersamaan. Dosen menyampaikan instruksi melalui video atau computer, kemudian mahasiswa merespon pada lain waktu. Misalnya,
instruksi disampaikan melalui web atau
feedback
disampaikan melalui e- mail Ristek, 2009.
5 Membangun pengetahuan dan keterampilan baru terkait dengan tujuan
pembelajaran individu atau kinerja organisasi meningkat Mayer dan Clark, 2007.
b. Manfaat dan Fungsi
E-learning
Secara garis besar
e-learning
mempunyai beberapa manfaat, yaitu: 1
Fleksibel
E-learning
memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.
E-learning
bisa dilakukan dari mana saja baik yang memiliki akses ke internet ataupun tidak. Fleksibilitas
didukung juga karena saat ini berbagai tempat sudah menyediakan sambungan internet
hot spot
gratis menggunakan
wi-fi
atau
wimax
. 2
Belajar mandiri
E-learning
memberikan kesempatan bagi pembelajar secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas
menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan
commit to user 10
bagaimana atau hal apa yang ingin diperlajari terlebih dulu dalam satu modul.
3 Efisiensi biaya
Efisiensi biaya yang dimaksud adalah efisiensi biaya secara menyeluruh baik yang bersifat administrasi pengelola, penyedia sarana dan prasarana
serta bagi pembelajar itu sendiri Wahana Komputer, 2007. Strategi penggunaan
e-learning
untuk menunjang pelaksanaan proses belajar dapat meningkatkan daya serap mahasiswa atas materi yang
diajarkan, meningkatkan partisipasi aktif dari mahasiswa, meningkatkan kualitas materi pendidikan dan pelatihan, meningkatkan kemampuan
menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi dengan perangkat biasa, memperluas daya jangkau proses belajar-mengajar dengan
menggunakan jaringan komputer, dan tidak terbatas pada ruang dan waktu. Dalam pengembangan suatu aplikasi
e-learning
perlu diperhatikan materi yang ditampilkan harus menunjang penyampaian informasi yang benar,
tidak hanya mengutamakan sisi keindahan Ristek, 2009. c.
Pengembangan
E-learning
Beberapa pendekatan dapat digunakan untuk mengembangkan
e- learning
. Hal ini dapat disebut sebagai tahapan yang berkelanjutan. Model pertama bisa bersifat murni
e-learning
dimana materi, pengkajian dan pengajaran diberikan
online
tanpa bertemu langsung antara pengajar dan peserta
didik. Model
lainnya adalah
organisasi internet
yang mendistribusikan materi-materi online untuk mendukung metode tradisional
commit to user 11
dalam tahap tatap muka langsung dengan mahasiswa. Menurut Rosenberg tentang pengembangan
e-learning
terdapat tiga kemungkinan dalam pengembangan sistem pembelajaran berbasis internet, yaitu
Web course, Web centric course
dan
Web enhanced course
. 1
Web course
adalah penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang mana peserta didik dan pengajar sepenuhnya terpisah dan tidak
diperlukan adanya tatap muka. Seluruh bahan ajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan, ujian dan kegiatan pembelajaran lainnya disampaikan
melalui internet. 2
Web centric course
adalah penggunaan internet yang memadukan antara belajar jarak jauh dan tatap muka konvensional. Sebagian materi
disampaikan melalui internet dan sebagian lagi melalui tatap muka. Dalam model ini pengajar bisa memberikan petunjuk pada mahasiswa
untuk mempelajari materi pelajaran melalui web yang telah dibuat. Mahasiswa juga diberikan arahan untuk mencari sumber lain dari situs-
situs yang relevan. Dalam tatap muka, peserta didik dan pengajar lebih banyak berdiskusi mengenai temuan materi yang telah dipelajari melalui
internet tersebut. 3
Web enhanced course
adalah pemanfaatan internet untuk menunjang peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan di kelas. Fungsi
internet adalah untuk memberikan pengayaan dan komunikasi antara peserta didik dengan pengajar, sesama peserta didik, anggota kelompok
atau peserta didik dengan narasumber lain Efendi, 2008.
commit to user 12
d. Karakteristik
E-learning
Karakteristik e-learning antara lain adalah: 1
Memanfaatkan jasa teknologi elektronik; dimana guru dan siswa, siswa dan sesama siswa atau guru dan sesama guru dapat berkomunikasi
dengan relatif mudah dengan tanpa dibatasi oleh hal-hal yang protokelor. 2
Memanfaatkan keunggulan komputer digital media dan
computer network
. 3
Menggunakan bahan ajar bersifat mandiri
self learning materials
disimpan di komputer sehinga dapat diakses oleh guru dan siswa kapan saja dan dimana saja jika yang bersangkutan memerlukanya.
4 Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar
dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer. Untuk dapat menghasilkan
e-learning
yang menarik dan diminati, Purbo mensyaratkan tiga hal yang wajib dipenuhi
dalam merancang
e-learning
, yaitu: sederhana, personal dan cepat Efendi, 2008.
Menurut Miarso dalam Heritl, 2008, pemanfaatan
e-learning
tidak terlepas dari jasa internet. Karena teknik pembelajaran yang tersedia di
internet begitu lengkap, maka hal ini akan mempengaruhi terhadap tugas guru dalam proses pembelajaran. Dahulu, proses belajar-mengajar
didominasi oleh peranan guru, karena itu disebut
the era of teacher
. Kini proses belajar-mengajar, banyak didominasi oleh peran guru dan buku
the era of teacher and book
dan pada masa mendatang proses belajar mengajar
commit to user 13
akan didominasi oleh guru, buku, dan teknologi
the era of teacher, book, and technology
. e.
Kelebihan dan Kekurangan
E-learning
Menyadari bahwa melalui internet dapat ditemukan berbagai informasi yang dapat diakses secara mudah, kapan saja dan dimana saja,
maka pemanfaatan internet menjadi suatu kebutuhan. Bukan itu saja, pengguna internet bisa berkomunikasi dengan pihak lain dengan cara yang
sangat mudah melalui teknik
e-moderating
yang tersedia diinternet. Dari berbagai pengalaman dan juga dari berbagai informasi yang
tersedia di literatur, memberikan petunjuk tentang manfaat penggunaan internet, khususnya dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh, antara lain
dapat disebutkan sebagai berikut: 1
Tersedianya fasilitas
e-moderating
dimana guru dan murid dapat berkomunikasi dengan mudah melalui fasilitas internet secara regular
atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat, dan waktu.
2 Guru dan siswa dapat mengguakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang
terstruktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar dipelajari.
3 Siswa dapat belajar atau me-
review
bahan ajar setiap saat dan dimana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan dikomputer.
4 Bila siswa memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan
bahan yang dipelajarinya, dapat melakukan akses di internet.
commit to user 14
5 Baik guru maupun siswa dapat melaksanakan diskusi melalui internet
yang dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
6 Berubahnya peran siswa dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
7 Relatif lebih efisien. Misalnya bagi yang mereka tinggal jauh dari
perguruan tinggi atau sekolah konvensional, bagi mereka yang sibuk bekerja, bagi mereka yang bertugas di kapal ataupun di luar negeri, dan
di tempat lainnya Heritl, 2008. Sumber lain menyebutkan bahwa kelebihan
e-learning
, antara lain adalah:
1 Pengalaman pribadi dalam belajar. Pilihan untuk mandiri dalam belajar
menjadikan mahasiswa berusaha melangkah lebih maju, memilih sendiri bahan yang digunakan dan mengumpulkannyan sesuai kebutuhan.
2 Mengurangi biaya. Hal ini bisa dilihat dari lembaga penyelenggara
e- learning
dapat mengurangi biaya pembangunan kelas dan mengurangi waktu yang dihabiskan oleh pelajar diluar kelas.
3 Mudah dicapai karena dapat diakses dimanapun tempatnya selama
terhubung dengan internet tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. 4
Dapat terhubung dengan jaringan dari berbagai sumber dengan berbagai format.
5 Merupakan cara efektif dalam memberikan materi-materi khusus.
6 Dapat memacu mahasiswa untuk belajar mandiri dan aktif.
commit to user 15
7 Dapat memfasilitasi tambahan materi yang bermanfaat untuk program
konvensional. 8
Potensial untuk akses yang luas, misalnya paruh waktu atau mahasiswa yang mempunyai aktivitas lain selain belajar Efendi, 2008.
Walaupun demikian pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau
e-learning
juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan. Berbagai kritik antara lain dapat disebutkan sebagai berikut:
1 Kurangnya interaksi antara guru dan siswa bahkan antar-siswa itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values
dalam proses belajar-mengajar. 2
Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis.
3 Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada
pendidikan. 4
Berubahnya peran guru dan yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang
menggunakan ICT. 5
Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi cenderung gagal. 6
Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet mungkin hal ini berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer.
7 Kurangnya penguasaan computer Heritl, 2008.
8 Kurangnya sumber daya manusia SDM yang menguasai internet.
9 Peserta didik dapat merasa terisolasi Efendi, 2008.
commit to user 16
Keberhasilan program
e-learning
selain ditunjang perangkat teknologi informasi juga ditunjang oleh perencanaan, administrasi,
manajemen dan ekonomi yang memadai. Perlu juga diperhatikan peranan dari para fasilitator, dosen, staf, cara implementasi, cara mengadopsi
teknologi baru, fasilitas, biaya dan jadwal kegiatan. Dosen
e-learning
harus mempunyai kemampuan pemahaman pada materi yang disampaikannya,
memahami strategi
e-learning
yang efektif, bertanggung jawab pada materi pelajaran, persiapan pelajaran, pembuatan modul pelajaran, penyeleksian
bahan penunjang, penyampaian materi pelajaran yang efektif, penentuan interaksi mahasiswa, serta penyeleksian dan pengevaluasian tugas secara
elektronik Ristek, 2009. Dari sisi teknologi informasi, dunia internet memungkinkan
perombakan total konsep-konsep pendidikan yang selama ini berlaku. Beberapa konsekuensi logis yang akan terjadi adalah:
1 Mahasiswa dapat dengan mudah mengambil atau mata kuliah dimanapun
di dunia tanpa terbatas lagi pada institusi atau tenaga pengajar. 2
Mahasiswa dapat dengan mudah berguru pada para ahli atau pakar di bidang yang diminatinya.
3 Kuliah dapat dengan mudah dilakukan di berbagai tempat tanpa
tergantung pada institusi tempat mahasiswa belajar Uno, 2007. Dalam suatu jurnal penelitian mengenai studi perbandingan antara
teori konstruktivisme dan konsep
e-learning
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia menunjukkan bahwa masing-masing metode pembelajaran
commit to user 17
tersebut mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing. Pada teori konstrukivisme dituntut keaktifan peserta didik untuk pengembangan diri,
pengajar aktif untuk mengembangkan teori dan strategi, sarana cukup sederhana sehingga biaya murah, sedangkan dalam konsep
e-learning
, peserta didik harus aktif menggali informasi secara mandiri, pengajar tidak
aktif, sarana belajar harus lengkap sehingga memerlukan biaya yang cukup mahal. Dalam hal penerapan praktik menulis akademik dalam Bahasa
Indonesia, para peserta didik yang belajar dengan teori konstruktivisme hasilnya lebih baik daripada e-learning, sedangkan dalam penguasaan kosa
kata dan istilah hasilnya lebih baik menggunakan
e-learning
Wahyu, 2007.
2. Ruang Lingkup Kebiasaan Belajar