Ruang Lingkup Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

commit to user 24 2 Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa. 3 Faktor pendekatan belajar approach to learning , yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran Syah, 2008.

4. Ruang Lingkup Mata Kuliah Dokumentasi Kebidanan

a. Konsep Dokumentasi Kebidanan Dokumen dalam bahasa Inggris berarti satu atau lebih lembar kertas resmi official dengan tulisan di atasnya. Secara umum dokumen dapat diartikan sebagai suatu catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi adalah sekumpulan catatan otentik yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dalam persoalan hukum. Dokumentasi Kebidanan adalah bukti pencatatan dan pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk kepentingan klien, tim kesehatan, serta kalangan bidan sendiri Wahyuningsih, 2010. b. Teknik Dokumentasi Kebidanan Teknik dokumentasi kebidanan dibagi menjadi 2, yaitu teknik naratif narrative progress notes dan teknik flowsheet atau checklist . Narrative progress notes merupakan bentuk dokumentasi tradisional, paling lama digunakan sejak dokumentasi pelayanan kesehatan dilembagakan dan paling fleksibel, Sering disebut sebagai dokumentasi commit to user 25 yang berorientasi pada sumber source or iented documenta tion. Pencatatan naratif, adalah catatan harian atau format cerita yang digunakan untuk mendokumentasikan peristiwa asuhan kebidanan pada pasien yang terjadi selama jam divas. Naratif, adalah paragraf sederhana yang menggambarkan status pasien, intervensi dan pengobatan serta respon pasien terhadap intervensi. Sebelum adanya teknik lembar alur flowsheet da n checklist, catatan naratif ini adalah satu-satunya teknik yang digunakan untuk mendokumentasikan pemberian asuhan kebidanan. Teknik yang kedua yaitu flowsheet atau checklist digunakan untuk mengumpulkan hasil pengkajian data dan mendokumentasikan implementasi kebidanan. Jika lembar alur ini dipergunakan dengan tepat, maka akan banyak menghemat waktu bidan untuk mencatat. Pendokumentasian hasil pengkajian data dan asuhan yang bersifat rutin akan menghabiskan banyak waktu bidan. Data yang bersifat rutin ini dapat didokumentasikan secara ringkas dengan menggunakan lembar alur. Penting di sini untuk tidak menulis ulang data di dalam lembar alur ke dalam catatan perkembangan, karena sama saja hal ini akan mengabaikan tujuan pembuatan lembar alur dan melakukan pekerjaan yang sia-sia Wildan dan Alimul, 2008. c. Model Dokumentasi Kebidanan Model dokumentasi kebidanan dibagi menjadi 5, yaitu POR, SOR, CBE, kardeks dan computer. Problem Oriented Record POR commit to user 26 merupakan model pendokumentasian yang diperkenalkan oleh Dr. Lawrence Weed at Case Wester Reserve University in Clevela nd Intr oduced pada tahun 1969, tujuannya adalah memperbaiki dokumentasi perawatan pasien di klinik dengan memfokuskan semua pendokumentasian pada masalah pasien. Model pendokumentasian ini mengembangkan model pencatatan dan pelaporan yang menekankan pada pasien dan segala permasalahannya. Secara menyeluruh, model pencatatan dan pelaporan ini dikenal dengan nama P r oblem Oriented Medical Record POMR. Source Oriented Record adalah catatan pasien yang berorientasi pada sumber, karena setiap sumber data mempunyai catatan tersendiri dan terpisah satu dengan yang lain. Sumber data dalam catatan pasien, antara lain dokter, bidan, perawat, atau tenaga kesehatan lainnya. Catatan yang digunakan dalam model ini, umumnya berbentuk naratif dan masih bersifat tradisional. Karena sifat catatan ini yang terpisah-pisah antara sumber satu dengan sumber yang lain, maka perkembangan pasien dalam catatan ini menjadi sulit untuk diikuti. Pada umumnya, catatan model Sour ce Or iented Recor d ini mempunyai enam bagian. Enam bagian dalam model dokumentasi SOR adalah: catatan khusus, lembar catatan dokter, lembar riwayat medik, lembar identitas, catatan keperawatankebidanan dan laporan khusus lainnya. commit to user 27 Model dokumentasi Charting by Exception CBE ini dibuat pada tahun 1983 oleh staf perawat di St. Lukes Hospital di Midwaukee, Wisconsin. Model ini dianggap dapat mengatasi masalah pendokumentasian dengan membuat catatan tentang pasien menjadi lebih nyata, menghemat waktu dan mengakomodir adanya informasi terbaru. Model ini dinilai lebih efektif dan efisien untuk mengurangi adanya duplikasi dan pengulangan dalam memasukkan data. Merupakan metode pencatatan singkat dan berbeda dari dokumen pada umumnya. Teknik pendokumentasian sistem Kardex merupakan sistem pendokumentasian pelayanan kesehatan tradisional yang dipergunakan di berbagai sumber mengenai informasi pasien dan disusun dalam suatu buku. Teknik pendokumentasian dengan komputerisasi adalah sistem komputer yang berperan dalam menyimpulkan, menyimpan proses, memberikan informasi yang diperlukan dalam kegiatan pelayanan kebidanan, penelitian clan pendidikan. Secara umum dokumentasi dengan sistem komputerisasi mempunyai beberapa keuntungan, antara lain: meningkatkan pelayanan pada pasien, meningkatkan pengembangan protokol, meningkatkan penatalaksanaan data dan komunikasi dan meningkatkan proses edukasi dan konseling pada pasien Muslihatun, 2009. commit to user 28

B. Penelitian yang Relevan

Dokumen yang terkait

Cover Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 13

Chapter I Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 4

Reference Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 2

Appendix Perbedaan Metode Penugasan Dan Diskusi Kelompok Terhadap Minat Belajar Mata Kuliah Konsep Kebidanan Mahasiswa DIII Kebidanan STIKes Senior Medan Tahun 2015

0 0 14

Hubungan Kebiasaan Belajar dan Dukungan Sosial dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Prodi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta

0 0 9

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN HAMIL PADA MAHASISWA PRODI D-III KEBIDANAN STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA

0 0 10

PENERAPAN METODE E-LEARNING DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH DOKUMENTASI KEBIDANAN (Pada Mahasiswa Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta) Istiqomah Risa Wahyuningsih STIKES ‘Aisyiyah Surakarta Program Studi Kebidanan

0 0 13

HUBUNGAN PEMANFAATAN E-LEARNING DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN SEMESTER IV STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 15

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN 2A MAHASISWA SEMESTER II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN STIKES ‘AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kebiasaan Belajar dan Motivasi Bel

0 0 12

PENGARUH SENAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH SENAM TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI DISMENOREA PADA MAHASISWA DIII KEBIDANAN STIKES AISYIYAH YOGYAKART

0 0 14