83
Jathilan ini mulanya ditarikan oleh laki-laki yang berprofesi sebagai seorang gemblak yang dipelihara oleh warok yang berparas ganteng atau mirip
dengan wanita yang cantik. Gerak tarinya pun lebih cenderung feminim. Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada
halus, lincah. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama mlaku lugu dan irama ngracik.
Gambar 3.3:Penari Jathil Laki-laki
3.3.2 Barongan dan Dhadhak Merak
Barongan dan dhadhak merak merupakan peralatan tari yang paling
dominan dalam kesenian reog. Barongan berwujud kepala harimau, sedang dhadhak
berupa berupa merak yang sedang menari. Dhadhak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50
kilogram.
Universitas Sumatera Utara
84
Menurut Tjokrodibroto, kata barongan sebenarnya sudah merupakan persenyawaan. Asalnya dari: singa barongan, yang artinya singa barong tiruan.
Singa dalam bahasa Jawa artinya ialah harimau. Barong ialah suri atau gimbal.
Jadi, singa barong artinya harimau yang berambut gimbal. Topeng dhadhak merakdipercaya oleh warga Jawa di Desa Bangko Lestari
sebagai perantara doa paling cepat kepada nenek moyang agar diberikan izin dalam melaksanakan pertunjukan kesenian ReogPonorogo dan diberi kelancaran
selama pertunjukan. Topeng ini diwujudkan dengan bentuk campuran binatang harimau dan merak sehingga membentuk binatang khayal yang membentuk
simbolisasi karakter khayalan. Pembarong atau pemakai topeng dhahdak merak ini pastinya bukan
sembarang orang yang menjadi pembarong karena ada syarat-syarat tertentu yang harus dilakukan seperti: kekuatan ekstra yaitu seorang pembarong disamping
punya rahang yang kuat, mereka juga dibekali susuk yang dipasang dileher. Kemudian adanya wahyu. Tanpa ini tarian yang ditampilkan tidak akan menarik
perhatian orang banyak. Yang terakhir latihan yang berupa tapa dan puasa.
Universitas Sumatera Utara
85
Gambar 3.4:Tokoh Penari Topeng Dhadhak Merak
3.3.3 Bujangganong Ganongan
Bujangganong Ganongan atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu
tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga
disetiap penampilannya
senantiasa ditunggu-tunggu
oleh penontonkhususnya anak-anak.Patih Bujangganong adalah patih dari Prabu
Kelono Sewandono, merupakan tokoh protagonis dalam tarian ini. Dia
digambarkan sebagai patih yang bertubuh kecil dan pendek, namun cerdik dan lincah. Patih Bujangganong disebut juga penthulan. Penarinya tidak memakai
baju, hanya rompi berwarna merah dan topeng berwarna merah juga. Untuk memainkan peran sebagai Bujangganong tidak mudah. Karena
peran tersebut mengharuskan pemainnya untuk pintar beratraksi salto dan berbadan atletis. Apabila tidak sesuai dengan persyaratanya akan menyebabkan
kegagalan dalam atraksi reog. Atraksi salto wajib dimainkan karena itulah seni dari peran Bujangganong.
Universitas Sumatera Utara
86
Gambar 3.5:Tokoh Bujangganong
3.3.4 Hanoman