27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Karakteristik Subjek Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat 50 subjek penelitianpasien DM tipe 2 di Puskesmas Helvetia pada bulan Juni-Juli 2015 yang memenuhi kriteria inklusi.
Distribusi data demografi pasien DM tipe 2 di Puskesmas Helvetia Kota Medan dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel4.1Distribusi data demografi pasien DM tipe 2 di Puskesmas Helvetia Kota
Medan Karakteristik
Frekuensi Persentase Usia tahun
36-45 4
8 46-55
14 28
56-65 16
32 65
16 32
Jenis Kelamin Perempuan
33 66
Laki-laki 17
34 Pendidikan
SD 14
28 SMP
11 22
SMA 15
30 Perguruan Tinggi
10 20
Pekerjaan SwastaWiraswasta
9 18
PNSPOLRITNI 4
8 Guru
3 6
Ibu Rumah Tangga 24
48 Pensiunan
10 20
Lama menderita 0-10 tahun
35 70
11-20 tahun 14
28 20 tahun
1 2
Komplikasi Tanpa Komplikasi
21 42
Ada Komplikasi 29
58 Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa pasien yang berusia 36-45 tahun
sebanyak 4 pasien dengan persentase 8, pasien yang berusia 46-55 tahun sebanyak 14 pasien dengan persentase 28, pasien yang berusia 56-65 tahun
Universitas Sumatera Utara
28 sebanyak 16 pasien dengan persentase 32 dan pasien yang berusia 65 tahun
sebanyak 16 pasien dengan persentase 32. Data tersebut sesuai dengan pernyataan dari American Diabetes Association, bahwa usia di atas 45 tahun
merupakan salah satu faktor resiko terjadinya DM tipe 2 ADA,2005. Diabetes melitus tipe 2 merupakan jenis DM yang paling banyak
jumlahnya yaitu sekitar 90-95 dari seluruh penderita DM dan banyak dialami dewasa dengan umur 40 tahun atau lebih. Hal ini disebabkan resistensi insulin
pada DM tipe 2 cenderung meningkat pada lansia 40-65 tahun, riwayat obesitas dan adanya faktor keturunan Yusra, 2011.
Menurut Cantrill dan Wood, insidensi DM tipe 2 meningkat dengan seiring bertambahnya usia dan meningkatnya kejadian obesitas. Penuaan
mempengaruhi banyak hormon yang mengatur metabolisme, reproduksi dan fungsi tubuh lain. Penuaan mempengaruhi sensitivitas sel β pankreas terhadap
glukosa dan menunda mediasi glukosa oleh insulin Adikusuma, dkk., 2014. Umumnya manusia mengalami perubahan fisiologis yang secara drastis
menurun dengan cepat setelah usia 40 tahun. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki usia rawan tersebut, terutama setelah usia 45 tahun pada
mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi terhadap insulin. Dibandingkan dengan usia yang lebih muda, usia lanjut mengalami
peningkatan produksi glukosa dari hati hepatic glucose production, cenderung mengalami resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin akibat penuaan dan
apoptosis sel beta pankreas. Bagi usia lanjut dengan indeks massa tubuh normal, gangguan lebih banyak pada sekresi insulin di sel beta pankreas, sementara usia
Universitas Sumatera Utara
29 lanjut dengan obesitas, gangguan lebih banyak pada resistensi insulin di jaringan
perifer seperti sel otot, sel hati dan sel lemakWahyuni,2010. Pasien yang mengalami DM tipe 2 sebagian besar adalah perempuan
sebanyak 33 pasien 66 sedangkan pasien laki-laki sebanyak 17 pasien 34. Menurut Pharmacotherapy A Pathophysiologic Approach prevalensi DM tipe 2
meningkat seiring bertambahnya usia dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria di Amerika Serikat. Penyebab meningkatnya prevalensi DM
tipe 2 sebagian besar disebabkan oleh gaya hidup yang kurang beraktivitas Dipiro,2005.
Menurut Damayanti, wanita lebih beresiko mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks massa tubuh yang lebih
besar. Sindroma siklus bulanan premenstrual syndrom, pasca menopause yang membuat distribusi lemak tubuh menjadi mudah terakumulasi akibat proses
hormonal tersebut sehingga wanita beresiko menderita DM tipe 2. Proporsi DM lebih tinggi pada wanita sebesar 53,2 dibanding laki-laki sebesar 46,8
Wahyuni,2010. Berdasarkan tingkat pendidikannya, subjek dalam penelitian ini
dikelompokkan dalam 4 kelompok yaitu SD 28, SMP 22, SMA 30, dan perguruan tinggi 20. Dengan demikian berdasarkan distribusi ini dapat
dikatakan bahwa tingkat pendidikan pasien DM tipe 2 yang dilibatkan dalam penelitian ini termasuk memiliki tingkat pendidikan menengah dimana didominasi
oleh pasien dengan tingkat pendidikan SMA. Subjek dalam penelitian ini dikelompokkan menurut pekerjaannya yaitu swastawiraswasta 18,
PNSPOLRITNI 8, guru 6, ibu rumah tangga 48, dan pensiunan
Universitas Sumatera Utara
30 20. Pasien DM tipe 2 yang terlibat dalam penelitian ini mayoritas jenis
kelamin perempuan yang bekerja sebagai ibu rumah tangga. Lama menderita penyakit DM dibagi dalam tiga rentang waktu yaitu 0-10
tahun, 11-20 tahun dan 20 tahun. Lama menderita penyakit DM paling banyak dalam rentang waktu 0-10 tahun yaitu sebanyak 35 pasien 70. Resiko
terjadinya komplikasi pada penderita DM berhubungan dengan lamanya menderita DM. Faktor utama pencetus komplikasi pada pasien DM adalah lama
menderita dan tingkat keparahan diabetes. Kualitas hidup yang baik sangat dimungkinkan dapat mencegah komplikasi jangka panjang Rizkifani, dkk.,
2014.Berdasarkan komplikasi yang dialami, subyek penelitian dibagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok tanpa komplikasi 42 dan kelompok ada komplikasi
58.
4.2 Penggunaan Obat Antidiabetik