B. Tujuan dan Fungsi Pengawasan
Tujuan Pengawasan
Tujuan utama dari pengawasan ialah mengusahakan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan. Oleh karena itu agar sistem pengawasan itu
benar-benar efektif artinya tujuan dapat terealisasi dengan baik, maka suatu sistem pengawasan seharusnya dapat dengan segera mengetahui adanya penyimpangan-
penyimpangan dari rencana. Apa yang terjadi dapat di setir ke tujuan tertentu. Oleh karena itulah, suatu sistem pengawasan yang efektif harus dapat segera
melaporkan penyimpangan-penyimpangan sehingga berdasarkan penyimpangan- penyimpangan itu dapat diambil tindakan untuk pelaksanaan selanjutnya agar
pelaksanaan keseluruhan benar-benar dapat sesuai atau mendekati apa yang direncanakan sebelumnya.
Tujuan pengawasan menurut para ahli sebagai berikut : Menurut Manullang 2002:173 tujuan pengawasan adalah agar pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan-kelemahan serta kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan
rencana berdasarkan penemuan-penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk memperbaikinya, baik pada waktu itu ataupun waktu-waktu yang akan datang.
Menurut Siswandi 2007:76 tujuan pengawasan meliputi : 1.
Pengukuran kepatuhan terhadap kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan hukum yang berlaku.
2. Menjaga sumber daya yang dimiliki organisasi
3. Pencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi
Universitas Sumatera Utara
4. Dipercayainya informasi dan keterpaduan informasi yang ada di dalam
organisasi 5.
Kinerja yang sedang berlangsung dan kemudian membandingkan kinerja aktual dengan standar serta menetapkan tingkat penyimpangan yang
kemudian mencari solusi yang tepat.
Fungsi pengawasan
Menurut Simbolon 2004:62 fungsi pengawasan yaitu : a
Mempertebal rasa dan tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.
b Memdidik para pejabat agar mereka melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan prosedur yang telah ditentukan. c
Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, penyelewengan , kelalaian dan kelemahan, agar tidak jadi kerugian yang tidak diinginkan.
d Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, agar pelaksanaan
pekerjaan tidak mengalami hambatan dan pemborosan-pemborosan. Pada hakekatnya pengawasan itu adalah berfungsi sebagai pengarahan supaya
jangan sampai terjadi kekeliruan dan sesuai dengan rencana. Melalui pengawasan membuat orang menjadi disiplin dalam mengerjakan tugasnya dan menghindari
penyimpangan yang akan terjadi.
Universitas Sumatera Utara
C. Jenis dan Metode pengawasan