Jenis dan Metode pengawasan

C. Jenis dan Metode pengawasan

Jenis Pengawasan Berbagai macam pendapat tentang jenis-jenis pengawasan. Terjadinya perbedaan pendapat tersebut, terutama karena perbedaan sudut pandang atau dasar perbedaan jenis-jenis pengawasan itu. Ada tiga jenis pengawasan menurut Simbolon 2004:62 jenis pengawasan yaitu : 1. Pengawasan internal Pengawasan internal adalah pengawasan yang dilakukan oleh unit pengawasan yang dibentuk dalam organisasi itu sendiri. Unit pengawasan ini bertugas mengumpulkan segala data dan informasi yang diperlukan oleh organisasi. Data-data dan informasi ini diperlukan oleh pimpinan untuk menilai kemajuan dan kemunduran dalam pelaksanaan pekerjaan. Contohnya: Pada Bagian Akademik pengawasan dilakukan oleh Pembantu Dekan I selaku Pemimpin Bagian Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sumatre Utara. 2. Pengawasan eksternal Pengawasan eksternal adalah pengawasan yang dilakukan dari luar organisasi itu. Pengawasan dari luar organisasi adalah pengawasan yang bertindak atas nama atasan pimpinan organisasi itu, atau bertindak atas nama pimpinan organisasi itu karena permintaannya. Contohnya: Dimana setiap Pegawai pada Bagian Akademik harus mengisi absen setiap hari sebelum melakukan aktifitas kerja. Universitas Sumatera Utara 3. Pengawasan preventif Pengawasan preventif adalah pengawasan yang dilakukan sebelum rencana itu dilaksanakan. Maksud dari pengawasan preventif ini ialah untuk mencegah terjadinya kekeliruan kesalahan dalam pelaksanaan. Adapun dalam pengawasan preventif ini dapat dilakukan hal-hal berikut : 1. Menentukan peraturan-peraturan yang berhubungan dengan sistem prosedur, hubungan, dan tata kerjanya. 2. Membuat pedoman manual sesuai dengan peratura-peraturan yang telah ditetapkan. 3. Menentukan kedudukan, tugas, wewwnang,dan tanggung jawabnya. 4. Mengorganisasikan segala macam kegiatan, penempatan pegawai dan pembagian pekerjaannya. 5. Menentukan sistem koordinasi, pelaporan, dan pemeriksaan. 6. Menetapkan sanksi-sanksi terhadap pejabat yang menyimpang dari peraturan yang telah ditetapkan. Contohnya: setiap pekerjaan yang dikerjakan oleh pegawai akademik harus diketahui oleh pimpinan akademik dengan melakukan pengontrolan atau pengecekkan kembali guna mencegah terjadi kesalahan atau kekeliruan. 4. Pengawasan represif Pengawasan represif adalah pengawasan yang dilakukan setelah adanya pelaksanaan pekerjaan. Maksud diadakannya pengawasan represif ialah untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan pekerjaan agar hasilnya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Adapun pengawasan represif ini dapat menggunakan sistem-sistem pengawasan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Sistem komperatif a Mempelajari laporan-laporan kemajuan dari pelaksanaan pekerjaan, dibandingkan dengan jadwal rencana pelaksanaan. b Membandingkan laporan-laporan hasil pelaksanaan pekerjaan dengan rencana yang telah diputuskan sebelumnya. c Mengadakan analisis terhadap perbedaaan-perbedaan tersebut, termasuk faktor lingkungan yang mempengaruhinya. d Memberikan penilaian terhadap hasil pelasanaan pekerjaan, termasuk para penanggung jawabnya. e Mengambil keputusan tata usaha perbaikannya atau penyempurnaannya. 2. Sistem verifikatif a Menentukan ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan prosedur pemeriksaan. b Pemeriksaan tersebut harus dibuat laporan secara periodik atau secara khusus. c Mempelajari laporan untuk mengetahui perkembangan dari hasil pelaksanaannya. d Mengadakan penilaian terhadap hasil pelaksanaannya. e Memutuskan tindakan-tindakan perbaikan atau penyempurnaan. 3. Sistem inspeksi Inspeksi adalah untuk mengecek kebenaran dari suatu laporan yang dibuat oleh para petugas pelaksanaannya. Dalam pemeriksaan di tempat Universitas Sumatera Utara on the spot inspection, instruksi-instruksi diberikan dalam rangka perbaikan dan penyempurnaan pekerjaan. Inspeksi dimaksudkan untuk memberi penjelasan-penjelasan terhadap kebijaksanaan pimpinan. 4. Sistem investigatif Sistem ini lebih menitikberatkan terhadap penyelidikan penelitian yang lebih mendalam terhadap suatu masalah yang bersifat negatif. Penelitian ini didasarkan atas suatu masalah yang bersifat hipotesis anggapan. Agar dapat memperoleh jawaban tersebut diperlukan data, menganalisis data, dan penelitian data tersebut. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kemudian segera diambil keputusannya. Yang perlu diperhatikan di sini adalah validitas data tersebut dapat dipertanggung jawabkan. Contohnya : Jika staf akademik mengalami atau menghadapi suatu masalah terhadap pekerjaannya, staf tersebut memberitahukan masalah tersebut kepada pimpinan dan pimpinan bersedia membantu dan memberi solusi. Metode pengawasan a Pengawasan langsung Pengawasan langsung ialah apabila pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan langsung pada tempat pelaksanaan pekerjaan, baik dengan sistem inpektif, verifikatif, maupun dengan investigatif. b Pengawasan tidak langsung Pengawasan tidak langsung ialah apabila pimpinan organisasi melakukan pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan hanya melalui laporan-laporan yang masuk padanya. Kelemahan dari pengawasan tidak langsung ini tidak Universitas Sumatera Utara dapat segera mengetahui kesalahan-kesalahan dalam pelaksanaannya, sehingga dapat menimbulkan kerugian yang lebih banyak. c Pengawasan formal Pengawasan formal ialah pengawasan yang secara formal dilakukan oleh unit pengawas yang bertindak atas nama pimpinan organisasinya atau atasan dari pimpinan dari organisasi itu. d Pengawasan informal Pengawasan informal ialah pengawasan yang tidak melalui saluran formal atau prosedur yang telah ditentukan. Pengawasan informal ini biasanya dilakukan oleh para pejabat pimpinan dengan melalui kunjungan yang tidak resmi pribadi. Hal ini dimaksud untuk menghindarkan kekakuan dalam hubungan antara atasan dan bawahan. e Pengawasan administrasi Pengawasan administrasi ialah pengawasan yang meliputi bidang keuangan, kepegawaian, dan material. Ketiga bidang pengawasan ini dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Pengawasan keuangan Pengawasan keuangan menyangkut tentang pos-pos anggaran kepengurusan administratif dan kepengurusan kebendarahan. 2 Pengawasan kepegawaian Pengawasan kepegawaian menyangkut hal-hal yang berhubungan dengan administrasi kepegawaian, yaitu perihal kebenaran prosedur penerimaan umur, pendidikan, atau keahlian, pengalaman, bakat, dan sebagainya. Universitas Sumatera Utara 3 Pengawasan material Pengawasan material ialah untuk mengetahui apakah barang-barang yang disediakan sesuai dengan rencana pengadaannya. Pengawasan material ini harus disertai standar barang yang telah ditentukan.

D. Ciri-ciri Pengawasan Yang Efektif