5.2 Pengolahan Data
5.2.1 Pengolahan Data NASA-TLX
Setelah melakukan pengumpulan data dari kuesioner, maka selanjutnya dilakukan perhitungan nilai dari beban kerja mental dengan rumus berikut ini.
WWL = Bobot x Rating ���� − ���� ��� =
∑ ��� 15
Hasil perhitungan rata-rata WWL ini kemudian dikonversikan kedalam tiga kategori yaitu kategori rendah jika rata-rata WWL menunjukkan nilai lebih kecil
dari 50, kategori sedang jika rata-rata WWL menunjukkan nilai 50 - 80 dan kategori tinggi jika rata-rata WWL menunjukkan nilai lebih besar dari 80.
1. Perhitungan Beban Kerja Mental untuk Teller 1
Sehingga perhitungan beban kerja mental untuk Teller 1 adalah sebagai berikut.
WWL MD = 4 x 95 WWL PD
= 2 x 70 = 380
= 140 WWL TD
= 3 x 90 WWL OP
= 1 x 50 = 270
= 50 WWL EF
= 2 x 80 WWL FR
= 3 x 70 = 160
= 210 Rekapitulasi perhitungan beban kerja mental Teller 1 dengan
menggunakan metode NASA-TLX dapat dilihat pada Tabel 5.12.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.12 Rekapitulasi Beban Kerja Mental Teller 1 No
Indikator Bobot
Rating WWL
1 Mental Demand MD
4 95
380 2
Physical Demand PD 2
70 140
3 Temporal Demand TD
3 90
270 4
Performance OP 1
50 50
5 Effort EF
2 80
160 6
Frustation Level FR 3
70 210
Jumlah 15
1210
Rata-rata WWL Weighted Workload 80.67
2. Perhitungan Beban Kerja Mental untuk Teller 2
Perhitungan beban kerja mental untuk Teller 2 dengan menggunakan metode NASA-TLX dapat dilahat pada Tabel 5.13.
Tabel 5.13 Rekapitulasi Beban Kerja Mental Teller 2 No
Indikator Bobot
Rating WWL
1 Mental Demand MD
2 90
180 2
Physical Demand PD 3
75 225
3 Temporal Demand TD
4 90
360 4
Performance OP 1
30 30
5 Effort EF
4 80
320 6
Frustation Level FR 1
80 80
Jumlah 15
1195
Rata-rata WWL Weighted Workload 79,67
3. Perhitungan Beban Kerja Mental untuk Teller 3
Perhitungan beban kerja mental untuk Teller 3 dengan menggunakan metode NASA-TLX dapat dilahat pada Tabel 5.14.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.14 Rekapitulasi Beban Kerja Mental Teller 3 No
Indikator Bobot
Rating WWL
1 Mental Demand MD
4 95
380 2
Physical Demand PD 1
70 70
3 Temporal Demand TD
2 90
180 4
Performance OP 2
30 60
5 Effort EF
5 95
475 6
Frustation Level FR 1
80 80
Jumlah 15
1245
Rata-rata WWL Weighted Workload 83
4. Perhitungan Beban Kerja Mental untuk Teller 4
Perhitungan beban kerja mental untuk Teller 4 dengan menggunakan metode NASA-TLX dapat dilahat pada Tabel 5.15.
Tabel 5.15 Rekapitulasi Beban Kerja Mental Teller 4 No
Indikator Bobot
Rating WWL
1 Mental Demand MD
3 95
285 2
Physical Demand PD 3
65 195
3 Temporal Demand TD
4 85
340 4
Performance OP 1
40 40
5 Effort EF
4 80
320 6
Frustation Level FR 60
Jumlah 15
1190
Rata-rata WWL Weighted Workload 78,67
5. Perhitungan Beban Kerja Mental untuk Teller 5
Perhitungan beban kerja mental untuk Teller 5 dengan menggunakan metode NASA-TLX dapat dilahat pada Tabel 5.16.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.16 Rekapitulasi Beban Kerja Mental Teller 5 No
Indikator Bobot
Rating WWL
1 Mental Demand MD
3 95
285 2
Physical Demand PD 3
80 240
3 Temporal Demand TD
2 95
190 4
Performance OP 1
40 40
5 Effort EF
3 80
240 6
Frustation Level FR 3
70 210
Jumlah 15
1205
Rata-rata WWL Weighted Workload 80,34
6. Perhitungan Beban Kerja Mental untuk Teller 6
Perhitungan beban kerja mental untuk Teller 6 dengan menggunakan metode NASA-TLX dapat dilahat pada Tabel 5.17.
Tabel 5.17 Rekapitulasi Beban Kerja Mental Teller 6 No
Indikator Bobot
Rating WWL
1 Mental Demand MD
4 95
380 2
Physical Demand PD 4
75 300
3 Temporal Demand TD
3 85
255 4
Performance OP 1
50 50
5 Effort EF
3 80
240 6
Frustation Level FR 60
Jumlah 15
1225
Rata-rata WWL Weighted Workload 81,67
Berdasarkan dari perhitungan diatas, beban kerja mental Teller 1, 3, 5, dan 6 tergolong tinggi dan perlu adanya suatu tindakan sedangkan pada teller 2
dan4 tergolong sedang dan tidak perlu dilakukan tindakan.
Universitas Sumatera Utara
5.2.2 Pengolahan Data Work Sampling